February 14, 2009

PENGANIAYAAN MENINGKAT BAGI MANTAN MUSLIM

Berikut ini disadur dari Increased Persecution of Former Muslims, Worthy News, 3 Feb. 2009: Penganiyaan terhadap orang-orang Kristen yang memiliki latar belakang Muslim telah meningkat drastis di seluruh dunia, menurut sebuah laporan yang dirilis hari Selasa, 3 Februari, oleh sebuah kelompok hak asasi Kristen yang terkenal. Organisasi Open Doors yang berbasis di Belanda, dan yang mendukung orang-orang Kristen yang dianiaya karena iman mereka, mengatakan bahwa Korea Utara masih menjadi nomor satu dalam sepuluh besar daftar tahunan (World Watch List) 50 negara dengan kasus-kasus penganiayaan agama yang paling parah. Namun demikian, nomor dua sampai tujuh diisi oleh negara-negara di mana orang-orang yang bertobat dari Islam ke Kristen berada dalam bahaya hidup, kata grup tersebut kepada Worthy News. Orang-orang Kristen dengan latar belakang Muslim adalah kelompok yang rentan dalam dunia Muslim, kata Direktur Open Doors, Tjalling Schotanus, berbicara di depan markas besar Open Doors di sebuah kota Belanda, Ermelo. Seorang Muslim yang meninggalkan Islam dilihat sebagai seseorang yang berbuat jahat terhadap keluarganya, negaranya dan agamanya, ia menambahkan. Saudi Arabia disebut dalam daftar World Watch List (WWL) pada posisi nomor dua, karena hanya Muslim yang diperbolehkan untuk mengekspresikan agama mereka di sana, kata Open Doors. Iran disebut di nomor tiga karena adanya laporan-laporan bahwa banyak orang Kristen dengan latar belakang Muslim telah ditangkap dan dianiaya, kata grup ini. Tambahan lagi, negara tersebut ingin membuat suatu hukum yang akan memaksa para hakim untuk menjatuhkan hukuman mati bagi mereka yang meninggalkan Islam. Afghanistan mendapatkan kehormatan tercemar naik tiga peringkat dari tahun sebelumnya, dari nomor tujuh menjadi nomor empat, terutama karena tekanan yang meningkat dari Taliban dan grup-grup Muslim ekstrimis lainnya, sebagaimana digambarkan Open Doors, walaupun ada tentara penjaga perdamaian internasional di sana. Negara-negara lain yang disebut sebagai paling parah dalam hal pelanggaran kebebasan beragama adalah Irak, Eritrea, dan India.

No comments:

Post a Comment