September 26, 2009

EKUMENISME DALAM BAPTIS INDEPENDEN, BAGIAN I, MENYERANG SEPARASI

Saya melihat ada suatu gerakan yang semakin bertumbuh, yaitu "ekumenisme Baptis independen" atau "ekumenisme fundamentalis. " Menurut pandangan ini, para fundamentalis seharusnya melakukan separasi terhadap orang-orang yang sudah jelas adalah penyesat (yang benar-benar kacau) tetapi harus mendukung kesatuan di antara kita sendiri. Kita tidak seharusnya terpisah oleh isu-isu seperti cara berpakaian, musik, cara menyembah, teks dan versi Alkitab, metode penginjilan, pertobatan, separasi, dll. Inilah filosofi yang dipromosikan oleh Charles Keen dalam buku "Thinking Outside the Box" (First Bible International, 2003). Seseorang memberikan buku ini kepada saya dalam perjalanan terakhir saya ke Amerika Serikat, dan saya memutuskan untuk mereviewnya karena Dr. Keen adalah seorang pemimpin Baptis Independen yang berpengaruh dan filosofinya ini semakin menyebar. Mengingat akan pelayanan penggembalaannya di First Baptist Church, Milford, Ohio selama 35 tahun, dan bagaimana ia telah mendirikan pelayanan Bearing Precious Seed yang besar di sana, saya agak ragu untuk melakukan hal ini, dan saya tahu dari pengalaman bahwa akan ada cukup banyak permusuhan yang diarahkan pada diri saya karena kritik ini, dan saya akan semakin diberi label sebagai "pemecah-belah" ; tetapi saya percaya bahwa kritik ini memang perlu. Buku Keen mengandung poin-poin yang bagus. Para Baptis Independen memang perlu ditantang untuk membuang tradisi-tradisi manusia dan berpikir di luar kotak dalam pengertian tersebut. Rata-rata gembala sidang Baptis Independan sama terikatnya dengan tradisi dibandingkan seorang Episkopal. Andai saja saya dapat meneruskan nada seperti ini dan berfokus pada hal-hal yang bagus dalam buku ini, tetapi ada masalah yang menonjol. Buku ini mengandung pikiran Injili yang sangat nyata. Dengan cara yang tipikal Injili, Keen banyak menyerang separasi. Walaupun dia berkata percaya akan separasi, ia sama sekali tidak cukup memberikan penekanan pada topik tersebut di zaman yang penuh dengan kesesatan dan kompromi ini. Seharusnya, kita bahkan harus lebih semangat lagi memberitakan separasi, bukan mendorong orang untuk mengecilkannya. Perhatikan petikan berikut: "Separasi ekklesiologis (gerejawi) dapat membuat dukungan kelompok kita sedemikian kecil sehingga tidak ada dampak kita bagi dunia" (hal. 32). "....pendirian kita yang bagus dalam hal separasi telah membuat kita tanpa sadar menarik diri dari penginjilan dunia" (hal. 80). "Penekanan berlebihan pada separasi membuat kita berpaling pada diri sendiri, padahal kita disuruh untuk `pergi' ke luar ke seluruh dunia" (hal. 81). "Dunia sedang mati dan masuk neraka. Allah sedang kehilangan penyembah dengan laju 3 orang per detik. Apakah perbedaan-perbedaan kita cukup besar untuk membenarkan hal itu?" (hal. 82). KOMENTAR OLEH SDR. CLOUD: Sama sekali tidak ada keperluan untuk mempertentangkan separasi melawan penginjilan dunia seolah-olah kedua hal itu bermusuhan. Keduanya adalah hal yang perlu; keduanya diperintahkan oleh Allah. Saya, sebagai contoh, melakukan keduanya. Istri saya dan saya telah menghabiskan berdekade-dekade hidup kami memulai gereja-gereja di tengah-tengah apa yang disebut Jendela 10/40 [maksudnya negara-negara yang terletak di antara lintang 10 dan lintang 40]. Dr. Keen berbicara mengenai mengutus orang untuk melakukan hal ini. Kami telah melakukannya. Kami memiliki kehormatan mendirikan gereja Baptis yang pertama di Nepal pada tahun 1980an, dan target kami saat ini adalah mendirikan 100 gereja baru melalui penginjilan pribadi dan mendidik pengkhotbah- pengkhotbah. Anak-anak kami yang telah menikah juga terlibat dalam proyek ini. Anda tidak perlu secara artifisial membagi kebenaran menjadi yang penting dan yang tidak penting, dan lalu menyerang dan mengeruhkan separasi Alkitabiah dan mempromosikan missiologi yang sangat dipertanyakan untuk mematuhi perintah Kristus akan penginjilan dunia. Separasi yang Alkitabiah tidak menghalangi penginjilan yang Alkitabiah; ia justru melindunginya dari kesalahan.

PERSENTASE GEMBALA SIDANG WANITA BERTAMBAH DUA KALI LIPAT DALAM 10 TAHUN TERAKHIR

Sebuah penelitian oleh Barna menemukan bahwa persentase wanita "Protestan" yang melayani sebagai gembala sidang senior di AS telah meningkat dua kali lipat dalam dekade terakhir (Christian Post, 15 Sept. 2009). Jumlah gembala sidang wanita saat ini ada pada angka 10%. Alkitab telah meluruskan masalah ini 2000 tahun yang lalu, tetapi di zaman kesesatan ini, Firman Allah kebanyakan diabaikan demi filosofi dan tradisi manusia. Rasul Paulus menulis di bawah ilham ilahi, "Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri" (1 Timotius 2:12).

ORANG-ORANG MUSLIM MEMBUNUH KRISTEN DI SOMALIA

Berikut ini disadur dari "Muslim Militants Slay Long-Time Christian," Compass Direct, 18 September 2009: "Perjalanan iman seorang yang sudah lama menjadi Kristen secara tersembunyi di Somalia berakhir dalam tragedi minggu ini ketika militan-militan Islam yang menguasai sebuah checkpoint keamanan membunuh dia setelah menemukan Alkitab-Alkitab pada dirinya. Militan-militan dari ekstrimis Muslim al Shabaab membunuh Omar Khalafe, 69 tahun, pada hari Selasa (15 Sept.) di sebuah checkpoint yang mereka kuasai, 10 kilometer dari Merca, sebuah sumber Kristen memberitahu Compass....Bulan lalu, para ekstrimis al Shabaab yang sedang mencari bukti bahwa seorang lelaki Somali beralih dari Islam menjadi Kristen, menembak dia mati dekat perbatasan Somalia dengan Kenya....Di Mahadday Weyne, 100 kilometer (62 mil) sebelah utara dari ibukota Somalia, Mogadishu, para Islamis al Shabaab pada tanggal 20 Juli menembak mati seorang lain yang beralih dari Islam, Mohammed Sheikh Abdiraman, pada pukul 7 AM, para saksi mata memberitahu Compass....Para militan dilaporkan memenggal kepala tujuh orang Kristen pada tanggal 10 Juli. Reuters melaporkan bahwa mereka memenggal kepala dua orang bocah kecil di Somalia karena ayah mereka yang Kristen tidak mau membeberkan informasi tentang seorang pemimpin gereja."

PENULIS DA VINCI CODE DISESATKAN OLEH GEMBALA SIDANG LIBERAL

Berikut ini disadur dari sebuah laporan yang terbit tanggal 16 September 2009, oleh missionari Daryl Coats: "15 September 2009 adalah tanggal peluncuran, di Amerika Serikat, novel terbarunya Dan Brown, penulis dari The Da Vinci Code. Sebagai bagian dari usaha dunia untuk mempublikasikan peristiwa ini seluas mungkin, edisi 13 September dari majalah Parade memuat sebuah wawancara singkat dengan Brown. Sebagai respons terhadap pertanyaan, `Apakah anda beragama?' Brown menjawab sebagai berikut: `Saya dibesarkan sebagai seorang Episkopal, dan saya sangat beragama sewaktu kecil. Kemudian, sekitar kelas dua atau tiga SMP, saya mempelajari astronomi, kosmologi, dan asal usul alam semesta. Saya masih ingat berkomentar kepada seorang hamba Tuhan, "Saya tidak mengerti. Saya membaca sebuah buku dan katanya ada ledakan besar yang dikenal sebagai Big Bang, tetapi di sini dikatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dan binatang-binatang dalam tujuh hari. Yang mana yang benar?" Sayang sekali, jawaban yang saya dapatkan adalah, "Anak-anak yang baik tidak menanyakan pertanyaan seperti itu." Ada cahaya yang padam, dan saya berkata, "Alkitab tidak masuk akal. Ilmu pengetahuan lebih masuk akal bagi saya." Dan saya lambat laun menjauh dari agama.' Ada beberapa hal yang menonjol dari kesaksian Brown. Pertama, Brown jelas menyesal akan keputusannya meninggalkan Alkitab. Perhatikan kata `sayang sekali,' yang dia pakai untuk mengawali jawaban yang ia dapat dari sang `hamba Tuhan.' Kedua, Alkitab berkata, `Bila tersingkap, firman-firman- Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh' (Maz. 119:130). Allah jelas memberikan terang tertentu kepada Brown yang muda, tetapi (menurut kesaksiannya sendiri) ketika Brown muda menolak satu-satunya sumber sejati akan terang, `ada cahaya yang padam' - bukan MENYALA. Ketiga, [betapa tidak logis dan bodoh] untuk mengklaim bahwa kata-kata yang jelas dalam Kejadian 1 `tidak masuk akal,' tetapi konsep bahwa sebuah ledakan menghasilkan keteraturan dan bukannya kehancuran dan kekacauan -- `lebih masuk akal bagi saya'? Keempat, betapa banyak kerusakan yang ditimpakan pada pekerjaan Allah karena satu jawaban yang buruk. (Buku The Da Vinci Code telah terjual 80 juta kopi dan telah ditonton oleh jutaan orang dalam bentuk film). Saat saya di sekolah, jawaban-jawaban palsu dari guru-guru dan literatur denominasi-denomina si, hampir membuat saya keluar jalur secara rohani. `Kalau bukan karena kasih karunia Tuhan, ke sanalah saya menuju.'"

September 19, 2009

JAWABAN RICHARD DAWKINS TERHADAP PERTANYAAN "BAGAIMANA JIKA KAMU SALAH?"

Pengejekan dan serangan pribadi sering menjadi taktik mereka yang tidak mampu mengalahkan argumen orang lain. Sebagai contoh, perhatikan jawaban yang diberikan oleh ateis Richard Dawkins terhadap pertanyaan, "Bagaimana jika kamu salah?" Ini ditanyakan oleh seorang wanita muda dalam sesi tanya jawab setelah Dawkins membaca kutipan-kutipan dari bukunya, The God Delusion, di Sekolah Tinggi Wanita Randolph-Macon, di Lynchburg, Virginia, 23 Oktober 2006. Dawkins berkata: "Siapa saja bisa salah. Kita semua bisa saja salah mengenai monster spagetti yang terbang dan unicorn warna merah dadu dan teko terbang. Kamu kebetulan dibesarkan, saya asumsikan, dalam iman Kristiani. Kamu tahu seperti apa itu tidak mempercayai suatu iman tertentu, karena kamu bukan Muslim, kamu bukan Hindu. Mengapa kamu bukan Hindu? Karena kamu kebetulan dibesarkan di Amerika dan bukan di India. Jika kamu dibesarkan di India, kamu akan menjadi seorang Hindu. Jika kamu dibesarkan di Denmark pada zaman Viking, kamu akan percaya Thor. Jika kamu dibesarkan di zaman Yunani klasik, kamu akan percaya Zeus. Jika kamu dibesarkan di Afrika tengah, kamu akan percaya kepada JuJu yang agung dari gunung. Tidak ada alasan tertentu kenapa harus memilih Allah Yahudi-Kristen, yang karena suatu kebetulan yang luar biasa kamu dibesarkan dalam iman itu, lalu bertanya kepada saya bagaimana jika saya salah. Nah, bagaimana kalau kamu salah mengenai JuJu yang agung yang di dasar lautan" (Richard Dawkins). KOMENTAR KESIMPULAN DARI SDR. CLOUD: Saya tidak terkejut bahwa Dawkins mencoba untuk bersilat lidah untuk mengeluarkan dirinya dari pertanyaan ini. Jawaban yang sebenarnya adalah bahwa jika Dawkins salah dan Alkitab benar, maka ia akan dihukum di dalam lautan api selamanya karena pemberontakannya melawan Allah dan penolakannya terhadap tawaran keselamatan Allah dalam Yesus Kristus. Di sisi lain, jika Dawkins benar dan Alkitab saah, maka tidak ada efek apa-apa, karena berarti semuanya adalah hasil dari kebetulan dan tidak ada hidup yang kekal. Jika Dawkins benar, orang-orang Kristen yang percaya tidak kehilangan apa-apa yang berarti karena hidup bagi Yesus Kristus. Orang Kristen tetap memiliki kualitas hidup yang lebih baik, bahkan jika kematian adalah akhir dari segala-galanya. Dibandingkan dengan kehidupan yang saya jalani sebelum saya seorang Kristen, satu-satunya hal yang hilang dari diri saya dalam mengikut Yesus adalah sakit kepala karena terlalu banyak minum, pusing karena obat-obat terlarang, rasa bersalah, rasa takut terhadap kematian, kebutaan rohani, hubungan-hubungan yang retak karena dosa dan keegoisan, dan konsekuensi- konsekuensi karena melanggar hukum.

DUKUNGAN TERHADAP BOM BUNUH DIRI DAN BIN LADEN TINGGI DI KALANGAN MUSLIM TERTENTU

Berikut ini disadur dari CNSNews, 11 Sept. 2009: "Sebuah survei baru yang mengetes sikap orang-orang Muslim mengindikasikan bahwa dukungan terhadap bom bunuh diri melawan orang-orang sipil, walaupun secara garis besar menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tetap saja cukup signifikan di negara-negara Islam tertentu – hal ini bertentangan dengan pernyataan bahwa orang-orang Muslim yang mendukung terorisme hanyalah `minoritas yang kecil.' Jajak pendapat Pew Global Attitudes Project, yang dipublikasikan hari Kamis, menemukan bahwa 68 persen responden Muslim Palestina mengatakan bom bunuh diri melawan orang-orang sipil dapat dibenarkan `untuk membela Islam terhadap musuh-musuhnya. ' Pandangan ini juga sama pada 43 persen responden di Nigeria, dan 38 persen di Lebanon, di mana 51 persen Syia memegang pandangan ini dibandingkan dengan 25 persen Sunni.....Pakistan membukukan penurunan yang paling menyolok: Pada tahun 2004, 41 persen responden membenarkan terorisme bunuh diri, sementara angka untuk tahun ini hanya lima persen....Survei Pew ini juga menemukan bahwa walaupun mayoritas responden di Nigeria (54 persen) dan wilayah Palestina (52 persen) menyatakan `keyakinan pada pemimpin al Qaeda [Osama bin Laden] untuk melakukan hal yang benar mengenai isu-isu dunia.....Jajak pendapat ini muncul berbarengan dengan laporan-laporan bahwa Departemen Polisi New York – setelah diserang oleh organisasi-organisa si Muslim – telah memasukkan dalam sebuah laporan penting mengenai terorisme suatu "pernyataan klarifikasi, " yang menyatakan antara lain bahwa `minoritas Muslim yang kecil....menyetujui ideologi al-Qaeda tentang perang dan teror.'"

EVOLUSI ADALAH SEBUAH AGAMA

"Kepercayaan pada evolusi memerlukan elemen yang sangat penting yaitu iman. Menurut salah satu teori yang paling populer mengenai asal usul alam semesta, semua energi dan materi alam semesta ini suatu saat di masa lampau berada dalam sebuah bola plasma elektron, proton, dan netron dan partikel-partikel sub-atomik lainnya (bagaimana semuanya bisa ada di situ, tidak ada yang tahu sedikit pun). Telur kosmik yang besar ini lalu meledak – dan jadilah kita hari ini, beberapa milyar tahun kemudian, manusia dengan otak sekitar 1,5 kg yang terdiri dari dua belas milyar neuron, yang masing-masingnya tersambung dengan sekitar sepuluh ribu neuron lain dalam aturan jaringan yang paling kompleks yang dikenal manusia. Jika ini semua benar, maka apa kita dan bagaimana kita bisa ada di sini semuanya adalah karena sifat-sifat yang inheren dalam elektron, proton, dan netron. Untuk mempercayai hal ini jelas memerlukan iman yang sangat luar biasa. Teori evolusi sungguh tidak kurang "agamawi" dan juga tidak lebih "ilmiah" dibandingkan penciptaan" (Duane Gish, Evolution: The Fossils Still Say No, pp. 19, 20; Gish has a Ph.D. in biochemistry from the University of California, Berkeley).

HOMOSEKSUAL MENUNTUT PENERBIT ALKITAB KARENA "PENDERITAAN MENTAL"

Berikut ini disadur dari WorldNetDaily, 9 Sept. 2009: "Seorang lelaki homoseksual sedang menuntut penerbit Alkitab ketiga karena "penderitaan mental" setelah dia mengatakan bahwa perusahaan itu menerbitkan Alkitab dengan konotasi negatif terhadap homoseksual. Bradley LaShawn Fowler dari Canton, Michigan, menuduh William Tyndale Publishing telah memanipulasi Kitab Suci ketika mereka menerbitkan Alkitab Tyndale's New Living Translation dan New Life Application Study Bible dan memakai istilah `homoseksual' dalam sebuah perikop Perjanjian Baru, yaitu 1 Korintus 6:9....Fowler, yang mengurus sebuah blog dalam kampanye Barack Obama tahun lalu, mengajukan tuntutan awalnya terhadap penerbit Kristen Zondervan dan Thomas Nelson Publishing. Fowler, yang mewakili dirinya sendiri dalam kedua gugatan hukum tersebut, mengatakan dalam komplainnya terhadap Zondervan bahwa penerbit itu bermaksud mendesain agar sebuah dokumen agama yang suci merefleksikan opini individu atau kesimpulan kelompok, untuk membuat `saya atau siapapun yang homoseksual harus menghadapi serangan verbal, diskriminasi, episode-episode kebencian, dan kekerasan fisik....termasuk pembunuhan.' Ia memberitahu TV Wood di Grand Rapids pada tahun 2008 lalu, bahwa ia menginginkan `kompensasi atas 20 tahun tekanan emosional dan ketidakstabilan mental.' ....Ketika Fowler mengajukan gugatan awal dia melawan Zondevan, dia mengatakan bahwa referensi-referensi Alkitab terbitannya [Zondervan] membuat dia terbuang dari keluarganya dan berkontribusi pada ketidaknyamanan fisik dan periode-period `demoralisasi, kekacauan dan kebingungan. '"

BIARAWATI EPISKOPAL BERGABUNG DENGAN GEREJA KATOLIK

Sepuluh orang biarawati Gereja Episkopal di Amerika bergabung dengan Gereja Roma Katolik bulan ini. Para biarawati tersebut, yaitu dari All Saints Sisters dari Poor of Maryland, meninggalkan Gereja Episkopal karena gereja itu telah "menjadi terlalu liberal dalam penerimaannya terhadap homoseksualitas" ("Episcopal Nuns Leave," USA Today, 9 Sept. 2009). Pendeta komunitasnya, Warren Tanghe, juga bergabung dengan Roma. Christina Christie, pengawan ordo tersebut, mengatakan, "Kami bergerak semakin jauh dari jalan liberal yang ditempuh gereja Episkopal. Kami kini lebih nyaman di gereja Roma Katolik." Pada kenyataannya, mereka telah melompat dari penggorengan ke dalam api. Gereja Roma Katolik bukan saja penuh dengan kesesatannya sendiri (misal kepausan, Injil yang bergantung sakramen, pengagungan Maria, imam-imam yang menggantikan Kristus, transubstansiasi roti misa), tetapi penuh dengan modernisme theologis. Paus John Paul II mengatakan bahwa teori evolusi harus dianggap serius oleh orang Kristen (Vatican Information Service, 23 Oktober 1996). paus Benediktus XVI memanggil Maria sebagai "Pintu Surga" ("All can enter eternal life, but the door is narrow," Catholic News Agency, 27 Agus. 2007). Mengenai homoseksualitas, telah dinyatakan bahwa 50% orang Katolik yang belajar di seminari-seminari di Amerika adalah homoseksual (David France, "Gay and the Seminary," Newsweek, 20 April 2002). Artikel tersebut mendeskripsikan "suatu etos gay yang agresif." Total bayar ganti rugi karena pelecehan seksual oleh gereja Roma Katolik di Amerika jauh di atas $2 milyar. Sebuah organisasi Katolik yang konservatif mendokumentasikan perihal yang jahat ini dalam majalah Ad Majorem Dei Gloriam di edisi musim gugur/dingin 2002, "....mayoritas besar kasus-kasus pelecehan seksual dalam Gereja Katolik – sekitar 90% -- melibatkan imam-imam homoseksual yang memangsa anak-anak lelaki remaja." Dengan cara melarang pernikahan (salah satu faktor), Roma telah sejak lama mengidentifikasikan dirinya sebagai institusi yang telah keluar dari iman dan mengikuti doktrin setan-setan (1 Timotius 4:1-4).

September 12, 2009

DI MANAKAH KAIN MENDAPATKAN ISTRINYA?

Dimanakah Kain mendapakan istrinya? Jawabannya ada di Kejadian 5:4. "Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan." Adam dan Hawan memiliki banyak anak-anak lelaki dan anak0anak perempuan yang tidak disebutkan namanya dalam Kejadian, dan Kain jelasnya menikahi salah satu dari saudarinya. Hal ini bukanlah kesalahan pada masa-masa awal umat manusia, karena kolam gen belum cemar atau lemah seperti hari ini. Dr. Duane Gish menyatakan: "Karena Adam dan Hawa diciptakan dalam kondisi genetik yang sempurna, dan mutasi yang berbahaya dan membuat lumpuh belum memiliki waktu untuk masuk dalam jumlah yang signifikan, di masa-masa diperlukannya kawin antar saudara tidak akan ada efek biologis yang merugikan dari perkawinan dekat yang demikian. Hari ini, hampir 3000 kondisi kelainan, seperti diabetes anak-anak, anemia sickle-cell, dan fenil-ketonuria, disebabkan oleh gen-gen yang termutasi. Kemungkinan untuk mewarisi gen yang mutan dari ayah sekaligus ibu (biasanya pewarisan dari kedua orang tua harus terjadi barulah kelainan itu menampakkan efeknya) bertambah besar dalam pernikahan antara saudara sepupu atau hubungan keluarga yang lebih dekat lagi. Oleh karena itulah muncul larangan terhadap pernikahan demikian" (Evolution: The Fossils Still Say No, hal. 323).

PENIPUAN LUCY

Salah satu (katanya) mata rantai yang terhilang dalam sejarah kekerabatan antara manusia dan kera adalah Australopithecus, dan rangkaian tulang yang paling terkenal untuk mewakili makhluk ini adalah Lucy. Kerangka tulang yang tidak lengkap itu ditemukan tahun 1974 di Etiopia, dan telah secara luas dinyatakan sebagai mata rantai yang penting dalam evolusi manusia. Walaupun para evolusionis mengakui bahwa makhluk ini memiliki kepala dan otak kera dengan lengan dan tangan yang seperti kera dan tidak memiliki kemampuan berbicara, menurut mereka makhluk ini berjalan tegak, yang "adalah langkah pertama menuju manusia." Sebuah pertemuan antropologis berjumpa bulan lalu di Institute of Human Origins di New York untuk membahas Lucy, dan sebuah laporan di New York Times membuat kesimpulan yang menarik berikut: `Perdebatan mengenai apakah kera Lucy benar-benar berdiri tegak di atas dua kakinya sekitar tiga juta tahun yang lalu dan berjalan – dan karena hal itu menjadi salah satu nenek moyang manusia yang paling penting – telah berkembang menjadi dua sudut pandang penafsiran yang berbeda, tiga pohon keluarga, pertengkaran mengenai empat teknik ilmiah dan tidak terhitung banyaknya perselisihan pribadi....Pendek cerita, menurut salah seorang yang hadir dalam pertemuan tersebut, apakah dia berdiri atas dua kaki atau tidak, tergantung pada apa yang ingin dilihat oleh peneliti" ("Did Lucy Actually Stand on Her Own Two Feet?" New York Times, 29 Agus. 2009). Jadi, bahkan para ilmuwan evolusionis sekalipun tidak dapat sepakat bahwa Lucy berjalan secara tegak. Mengenai kaki Lucy, Dr. Randall Susman dan Dr. Jack Stern dari Universitas Negeri New York di Stony Brook, menggambarkannya sebagai "menunjukkan tetap memiliki kemampuan menggenggam dengan jari-jari yang panjang dan bengkok" ("Did Lucy Actually Stand on Her Own Two Feet?" New York Times, Aug. 29, 2009). Bagi saya ini terdengar seperti kaki kera. Dr. Stern menyimpulkan bahwa segala sesuatu mengenai Lucy, dari ujung jari tangannya sampai ke jari-jari kakinya, mengindikasikan bahwa "nenek moyang kita, setelah mereka memisahkan diri dari para kera, tinggal di pohon-pohon sekitar tiga hingga empat juta tahun yang lalu." Bukti nyata bahwa Lucy memiliki tangan dan kaki yang seperti kera, membuktikan bahwa ini adalah penipuan yang terus menerus dipertahankan oleh para evolusionis. Ilustrasi artistik biasanya menggambarkan Lucy dengan tangan manusia dan berjalan tegak lurus seperti manusia. Seperti itulah model dari Lucy yang dibuat di Museum Natural History di New York, Museum Natural Sciences Amerika, Museum Manusia di San Diego, Museum Antologi Nasional di Meksiko City, kebun binatang St. Louis, Universitas New Mexico, dan Universitas Negeri Michigan. Anda juga dapat menemukan gambar-gambar Lucy di berbagai buku teks ilmu pengetahuan yang melukisnya dengan tangan dan kaki manusia. Sebagai contoh adalah buku Life: The Science of Biology oleh Purves, Orians, dan Heller, 1992 hal 604. Model-model dan gambar-gambar ini sama sekali tidak ilmiah, mereka adalah alat-alat cuci otak. Ini bukan pendidikan; ini adalah propaganda.

SARUNG TANGAN MICHAEL JACKSON TERJUAL SEHARGA $48.000

Salah satu sarung tangan putih Michael Jackson yang bertatahkan perhiasan terjual seharga lebih dari $48.000 di sebuah pelelangan di Australia ("Micahel Jackson's Glove Auctioned," Yahoo Music, 6 Sept. 2009). Sarung tangan tersebut dilemparkan kepada seorang penggemar lebih dari satu dekade yang lalu. Ini mengingatkan kita betapa dunia ini kosong secara rohani dan kekurangan hikmat. Duduk di tepi kekekalan, hampir jatuh ke dalam neraka untuk selama-lamanya, orang-orang yang tidak diselamatkan malah bermain-main dengan mainan yang tidak lebih berharga dan sama sementaranya dengan buih-buih sabun anak-anak. Semoga umat Allah tidak mengikuti contoh yang bodoh ini dan memberikan hati mereka kepada kesia-siaan dunia. Yesus berkata, "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Luk. 12:34).

DAWKINS MENGATAKAN BAHWA TIDAK ADA ILMUWAN BEREPUTASI YANG MERAGUKAN EVOLUSI

Richard Dawkins, seorang anti-penciptaan yang bermulut besar, mengatakan dalam bukunya yang terbaru, The Greatest Show in Earth, "Evolusi adalah fakta. Mengatasi keraguan yang masuk akal, mengatasi keraguan yang serius, mengatasi keraguan yang waras, penuh informasi, dan intelijen, tidak diragukan lagi evolusi adalah fakta.....Tidak ada ilmuwan bereputasi yang mempermasalahkannya , dan tidak ada pembaca netral yang akan menutup buku ini dan masih meragukannya. " Demikianlah menurut Dawkins, jika anda menolak evolusi anda tidak intelijen dan kewarasan anda perlu dipertanyakan, dan tidak ada ilmuwan bereputasi yang mempermasalahkan evolusi. Dalam laporan kami "Para Ilmuwan yang Percaya Alkitab," kami mendaftarkan sekitar 40 orang bergelar Ph.D yang percaya akan penciptaan sebagaimana dalam Alkitab. Sebagai contoh adalah A.E. Wilder-Smith (meninggal 1995), yang memiliki satu gelar Ph.D dalam bidang kimia organik fisik dari Universitas Reading, Inggris, satu gelar Ph.D dalam bidang farmakologi dari Universitas Geneva, dan satu gelar Ph.D dalam ilmu farmakologi dari ETH, sebuah universitas terdepan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi di Zurich. Seorang anggota dari Royal Society of Chemistry, Dr. Wilder-Smith adalah seorang ahli dalam kemoterapi, farmakologi, kimia organik, dan biokimia. Perhatikan pula biofisikawan Raymond Damadian, M.D., penerima Penghargaan Achievement dari Lemelson-MIT sebagai "orang yang menciptakan scanner MRI." Pada tahun 1989, dia dimasukkan ke dalam Hall of Fame Pencipta, suatu kehormatan yang juga diterima oleh Thomas Edison, Samuel Morse, dan Wright bersaudara. Scanner MRI pertama yang dibuat oleh Dr. Damadian dan teman-tamannya pada tahun 1977, disimpan di Institusi Smithsonian. Damadian, seorang Kristen yang percaya Alkitab dan menghadiri sebuah gereja Baptis, pernah menyatakan bahwa "tujuan tertinggi yang seseorang dapat temukan untuk hidupnya adalah melayani kehendak Allah." Lihatlah juga Richard Lumsden (1938-97), Ph.D., profesor parasitologi dan biologi sel, yang selaku dekan sekolah pasca-sarjana di Universitas Tulane telah mendidik 30 Ph.D., menerbitkan ratusan karya ilmiah, dan adalah pemenang penghargaan tertinggi untuk parasitologi. Ada lagi Dr. Maciej Giertych, kepala dari Departemen Genetika di Institut Dendrologi di Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia, yang telah menerbitkan 90 karya ilmiah di jurnal-jurnal ilmiah, atau Dr. Brian Stone, yang telah memenangkan rekor jumlah penghargaan untuk excellence dalam bidang mengajar engineering di universitas- universitas Australia dan perusahaan Upjohn, atau Dr. W.R. Thompson, biologis terkemuka dunia dan mantan Direktur Commonwealth Institute of Biological Control of Canada, atau Melvin A. Cook, Ph.D dalam kimia dari Yale, pemenang Medali Emas Nitro Nobel untuk penemuaan bahan peledak jenis slurry, atau Dr. Walter Lammerts, ahli genetika dan penanam tumbuhan yang terkenal, atau almarhum Dr. J.J. Duyvene De Wit, profesor Zoologi di Universitas Orange Free State, Afrika Selatan, atau James Allan, yang memiliki Ph.D dalam genetika dari Universitas Edinburgh dan adalah pengajar senior dalam bidang genetika di Universitas Stellenbosch di Afrika Selatan. Ada ratusan lainnya, tetapi Dawkins mengatakan bahwa TIDAK ADA ilmuwan bereputasi yang mempermasalahkan evolusi, jadi kita baru saja lebih dari cukup menunjukkan kesalahannya yang amat besar, kesombongannya yang mengagetkan, ketidaktahuannya yang mencengangkan, dan fakta bahwa Dawkins sendiri bukanlah seorang ilmuwan yang bereputasi. Tentunya, bahkan jika TIDAK ADA ilmuwan bereputasi yang mempermasalahkan evolusi, bukan berarti evolusi lalu benar. Alkitab berkata, "Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong" (Roma 3:4), dan Yesus berkata, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil" (Matius 11:25).

September 5, 2009

IMAM-IMAN PALESTINA MENYANGKAL KEBERADAAN BAIT ISRAEL

Sheik Taysir Tamimi, salah satu pemimpin Muslim yang paling berpengaruh di Israel, menyangkal bahwa sebuah bait Yahudi pernah eksis di Yerusalem, dan mengklaim bahwa Yerusalem sejak dulu adalah sebuah kota Muslim ("Chief Palestinian Justice Says Temples Never Existed," WorldNetDaily, 27 Agus. 2009). Doktrin "Temple Denial" (Penyangkalan Bait) diciptakan sekitar satu dekade yang lalu oleh musuh-musuh Israel di Palestina dan telah menyebar ke sebagian besar dunia Muslim, tetapi sebenarnya itu nonsense. Doktirn ini berlawanan langsung dengan Alkitab, dan penyelidikan arkeologis telah menyediakan bukti-bukti bait yang pertama dan yang kedua. Lebih jauh lagi, palang tertua di Roma, Arch of Titus, yang didedikasikan pada tahun 85 M, memuat gambaran-gambaran tentang barang-barang yang diambil oleh tentara Roma dari Bait tersebut pada tahun 70 M. Tempat kandil dan sangkakala-sangkaka la perak masih dapat terlihat jelas hingga hari ini. Tamimi mengklaim bahwa gambaran-gambaran tentang bait Yahudi di berbagai tulisan Romawi telah dipalsukan, tetapi Arch of Titus jelas tidak dipalsukan. Sejarahnya diketahui luas.

PERCIVAL LOWELL, ORANG YANG MELIHAT KANAL DI MARS

Salah satu contoh yang paling menarik bahwa seseorang dapat melihat apa saja yang ingin dia lihat, bahwa kehendak seseorang mempengaruhi pikiran dan penglihatannya, adalah kasus Percial Lowell, yang mati tahun 1916. Ia dilahirkan ke dalam sebuah keluarga yang kaya dan berkelas tinggi di Boston, tamat dari Harvard, seorang matematikus yang brilian dan pebisnis yang sukses, telah berperjalanan di negara-negara Timur jauh, mempelajari beberapa bahasa, dan berteman dengan banyak orang-orang kaya dan berpengaruh. Buku Charles Darwin, "On the Origin of Species" diterbitkan ketika Lowell masih seorang anak, dan dia menerima teori evolusi dengan sepenuh hati. Imajinasinya terbangkitkan oleh buku, "Life on Mars," tahun 1893 oleh Giovanni Schiaparelli, seorang astronomer Italia, dan juga laporan tentang adanya "kanal-kanal" [di Mars]. Karena melihat hal ini sebagai bukti bahwa kehidupan ada di planet-planet lain dan bahwa Alkitab salah, Lowell bertujuan untuk mengungkapkan "bukti" ini sepenuhnya bagi khalayak evolusi. Ia menggunakan kekayaannya untuk mendirikan sebuah gedun pengamatan astronomi dengan teleskop 24-inci yang terletak di barat Amerika, dekat Grand Canyon. Observatorium itu selesai tahun 1894, dan sejak saat itu hingga kematiannya 22 tahun kemudian, dia menyelidiki Mars dan menerbitkan laporan-laporan dan buku-bukunya. Sampai kesudahannya, ia "melihat" dan memberi nama kepada 700 kanal di planet merah tesebut dan menjadi percaya bahwa makhluk-makhluk Mars sedang membangun kanal dalam usaha untuk menyelamatkan planet mereka. Ia menyimpulkan banyak detil-detil yang menarik mengenai kehidupan alien-alien Mars tersebut. Dikuburkan dekat teleskopnya, Lowell meninggalkan kekayaannya untuk "pembelajaran tata surya kita dan evolusinya." Satu masalah kecil dengan semua ini adalah bahwa tidak ada kanal di Mars dan tidak ada makhluk-makhluk Mars. Pada tahun 1970, pesawat luar angkasa NASA, Viking, mengorbit Mars dan bahkan mendarat dan berkelana di atas planet tersebut, mencari kehidupan, dan menemukan tidak adanya bukti jelas adanya kehidupan, apalagi kanal. Bagaimana mungkin seseorang yang intelijien, terdidik dengan baik, dapat melihat 700 kanal padahal sama sekali tidak ada? Ia ingin melihat mereka. Ini adalah fenomena yang sama yang membuat seorang atheis evolusionis dapat melihat bukti bagi evolusi Darwin padahal tidak ada sama sekali. Alkitab menjelaskannya sebagai tipu daya hati manusia yang sudah jatuh dalam dosa, dan kebutaan rohani. Sangatlah mungkin untuk mempercayai suatu kebohongan dan mempercayainya dengan segenap hati. Saya sangat mengucap syukur kepada Tuhan karena telah membuka mata saya yang buta 36 tahun lalu dan menunjukkan kepada saya kebenaran dalam Yesus Kristus. "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? " (Yer. 17:9). "Yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah" (2 Kor. 4:4).

KUBURKAN SAYA BERSAMA HANDPHONE SAYA

Ada kebiasaan yang sedang marak yaitu orang-orang dikuburkan bersama handphone mereka. Noelle Potvin, seorang penasihat bagi sebuah rumah duka di Hollywood, California, mengatakan, "Sepertinya semua orang di bawah umur 40 tahun yang meninggal membawa serta handphone mereka" ("Bury Me with My Cell Phone," MSNBC.com, 16 Des. 2008). Praktek ini telah juga teramati di negara-negara lain. Menurut Frank Perman, pemilik sebuah rumah duka di Pittsburg, kebiasaan ini telah meningkat dalam lima tahun terakhir dan diperkirakan akan meningkat tajam. Ada yang menganggapnya suatu cara untuk tetap berhubungan. Pam Vetter, seorang pengelola penguburan di Los Angeles, mengatakan, "Saya pernah bertemu orang-orang yang meninggalkan handphone mereka yang mereka beritahu saya bahwa mereka akan menelpon orang-orang yang mereka kasihi belakangan." Istri dari seorang bernama John Jacobs terus membayar tagihan bulanan handphone-nya yang ditinggalkan dalam peti matinya sejak tahun 2005. Dia juga memesan agar nomor handphone suaminya itu diterakan di batu nisannya. Keinginan untuk menjangkau kepada mereka yang sudah mati ada dalam diri setiap manusia, dan ketika mereka tidak percaya Alkitab, maka mereka mencoba kemungkinan- kemungkinan dan teknik-teknik lain. Ketika pesulap terkenal Harry Houdini meninggal pada tahun 1926, ia berjanji kepada istrinya, Bess, bahwa ia akan mencoba menghubunginya dari alam maut. Setiap tahun istrinya itu melakukan nujum setiap malam Halloween, yaitu malam kematiannya, mencoba untuk menghubungi suaminya yang telah mati. Pada tahun 1936, Bess yang kecewa itu melakukan nujumnya yang terakhir. Puji Tuhan bahwa hidup yang kekal itu memang ada, tetapi bukanlah melalui teknologi atau okultisme, atau iman yang buta. Hidup kekal adalah realita bagi mereka yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. "Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal" (1 Yoh 5:13).

NEWSWEEK MENGATAKAN "KINI KITA SEMUA HINDU"

Dalam edisi 31 Agustusnya, majalah Newsweek mengatakan, "Kini Kita Semua Hindu." Artikel tersebut melaporkan, "Data jajak perndapat yang baru-baru ini menunjukkan bahwa minimal secara konseptual, kita perlahan-lahan menjadi lebih serupa dengan orang-orang Hindu dan lebih tidak serupa dengan orang-orang Kristen tradisional dalam hal cara kita berpikir tentang Allah, diri kita sendiri, satu sama lain, dan kekekalan. .....Rig Veda, kitab suci Hindu yang paling tua, mengatakan hal ini: `Kebenaran adalah Satu, tetapi para orang bijak menyebutnya dengan banyak nama.' Seorang Hindu percaya bahwa ada banyak jalan menuju Allah. ....Orang-orang Amerika tidak lagi menerima doktrin [bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan]. Menurut sebuah survey oleh Pew Forum tahun 2008, 65% orang Amerika percaya bahwa `banyak agama dapat menuntun kepada hidu pyang kekal' -- termasuk 37% orang-orang Injili kulit putih.....Stephen Prothero, guru besar agama di Universitas Boston, telah sejak lama menggambarkan kecenderungan orang Amerika terhadap agama yang `silakan pilih sendiri mau yang mana' sebagai `sangat berjiwa Hinduisme... ..Intinya adalah yang penting bisa hasilnya baik. Jika Yoga bekerja untuk anda, bagus – dan jika pergi ke misa Katolik bekerja bagi anda, bagus. Dan jika pergi ke misa Katolik plus yoga plus retret-retret Budha bekerja bagi anda, itu juga bagus.'" CATATAN DARI SDR. CLOUD: Dalam perkiraan kami, ini adalah pengamatan yang benar. Kekristenan di Amerika ibarat selebar satu mil tetapi hanya sedalam satu sentimeter. Sama sekali tidak ada isi Alkitab di dalamnya. Pada inti semua ini adalah filosofi jangan menghakimi dan rock & roll yang menyerukan `hiduplah dan biarkan yang lain hidup,' tetapi hal ini ditutupi oleh sehelai tipis topen kekristenan dan "kerohanian" yang tidak jelas. Kekristenan Amerika rata-rata akan menolak otoritas absolut Alkitab dan juga pengajaran eksklusif-nya. Semua ini lebih mirip New Age daripada Alkitab, dan faktanya, filosofi New Age pada intinya adalah Hinduisme.