April 25, 2009

GEREJA LUTHERAN DI MINNEAPOLIS MENAHBISKAN HOMOSEKSUAL

Gereja Calvary Lutheran di Minneapolis, Minnesota, menahbiskan seorang homoseksual sebagai gembala pada tanggal 12 April ("At One Lutheran Church," Fox News, 11 April 2009). Gembala sidang baru itu, Brad Froslee, telah tinggal bersama dengan partner laki-lakinya selama lebih dari lima tahun. Sebelum ini, gereja tersebut digembalakan oleh suatu tim pasangan suami-istri. ELCA (denominasi dari gereja tersebut) secara resmi melarang "gembala sidang gay yang tidak selibet," tetapi mereka tidak selalu mengharuskan hal ini. Di bulan Agustus, denominasi liberal tersebut akan melakukan voting mengenai apakah mereka akan mengubah kebijaksanaan tersebut atau tidak. Sama salahnya menahbiskan seorang wanita menjadi gembala sidang dengan menahbiskan seorang homoseksual. Keduanya adalah pelanggaran terhadap standar Allah bagi seorang gembala di 1 Timotius 3 dan Titus 1. Dr. Steven E. Liauw: Sungguh disayangkan banyak sekali orang yang hari ini ingin melayani Tuhan, tetapi pada saat yang sama melanggar Firman Tuhan. Alkitab menegaskan banyak standar, contohnya bahwa posisi gembala sidang adalah posisi bagi seorang laki-laki. Banyak wanita yang punya keinginan baik untuk melayani Tuhan, tetapi pada saat yang sama melanggar Firman Tuhan. Mereka tidak akan dipuji oleh Tuhan pada hari penghakiman, tetapi akan melihat pekerjaan mereka terbakar oleh api, karena terdiri dari kayu, rumput kering, dan jerami. Banyak gereja ikut mendukung pelanggaran terhadap Firman Tuhan ini.

ORANG-ORANG BUDHA MENYERANG GEREJA-GEREJA DI SRI LANKA

Berikut ini disadur dari Compass Direct, 17 April 2009: "Gerombolan Budha menyerang beberapa gereja di Sri Lanka minggu yang lalu, mengancam untuk membunuh seorang gembala sidang di propinsi selatan Hambanthota dan menyerbu sebuah gedung gereja Methodis yang sudah berumur 150 tahun di ibu kota......Insiden- insiden Paskah ini adalah rangkaian terakhir dari serangan-serangan terhadap gereja dan individu-individu Kristen beberapa tahun belakangan, banyak di antaranya dipicu oleh biksu-biksu Budha yang memprotes pertumbuhan kekristenan di negara itu. Anggota-anggota Parlemen Sri Lanka bisa jadi akan segera mengesahkan undang-undang anti-penobatan yang didesain untuk membatasi perpindahan agama. Organisasi-organisa si hak asasi manusia dan grup-grup Kristen telah mengkritik bahasa undang-undang itu yang tidak jelas, bahwa jika disalah tafsirkan, dapat digunakan untuk melawan berbagai aktivitas rohani.....Menurut sensus pemerintah yang terakhir, Kristen Protestan berjumlah kurang dari 1 persen total populasi di Sri Lanka, tetapi mereka tetap saja menjadi target utama kekerasan dan intimidasi yang berlatarkan agama.

KEBANYAKAN ORANG YANG MENGAKU KRISTEN DI AS TIDAK PERCAYA SETAN ITU ADA

Menurut jajak pendapat Barna yang baru, mayoritas tinggi orang-orang yang mengaku Kristen di Amerika tidak percaya bahwa Setan dan Roh Kudus adalah pribadi-pribadi yang riil. Hanya 35% yang percaya bahwa Setan adalah "makhluk hidup" dan hanya 25% yang percaya bahwa Roh Kudus adalah "kuasa yang hidup." Sisanya percaya bahwa Setan adalah "simbol kejahatan" dan Roh Kudus adalah "simbol kuasa atau hadirat Allah" (ChristianityToday. com, 14 April 2009). Akar permasalahan dari tumpukan penyakit moral dan sosial di Amerika adalah kesesatan dan kompromi dari gereja-gerejanya. "Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya, Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas kefasikan ke seluruh negeri" (Yer. 23:15).

ATHEIS MEMENANGKAN HAK UNTUK MEMBATALKAN BAPTISAN BAYINYA

Seorang atheis Inggris telah memenangkan hak untuk membatalkan baptisan bayinya. John Hunt, seorang perawat, mendapatkan sebuah sertifikat "pembatalan baptisan" dari National Secular Society yang menerakan: " Saya menolak semua pengakuan imannya dan tahyul-tahyul lain yang serupa, terutama kepercayaan yang berbahaya bahwa bayi perlu dibersihkan dari dosa asal" ("Atheist Wins Right," London Telegraph, 9 April 2009). Catatan tentang pembaptisannya pada tahun 1953 juga diubah oleh Gereja Inggris. Memang benar bahwa baptisan (apakah baptisan bayi maupun orang dewasa) sama sekali tidak membersihkan dosa, tetapi Hunt salah total dalam pemikiran bahwa tidak ada Allah, tidak ada "dosa asal," dan tidak ada keperluan untuk keselamatan. Alkitab berkata, "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa" (Roma 5:12). Keselamatan bukanlah melalui baptisan, tetapi melalui pertobatan dan iman dalam Yesus Kristus. Adalah bijak untuk menolak kekristenan yang palsu, tetapi adalah bodoh untuk menolak kekristenan yang Alkitabiah.

MENCABUT LALANG ATAU MENANAM BENIH

Baru-baru ini saya mendengar sebuah khotbah oleh seorang gembala sidang Baptis Independen yang berpengaruh, yang berbicara dengan nada sangat negatif tentang pelayanan-pelayanan yang "kritis." Dia mengatakan, "Saya mendengar cerita tentang seorang petani tua yang memutuskan bahwa dia tidak ingin ada satu ilalang pun di pertaniannya. Ia menyewa tenaga tambahan supaya dapat mencapai tujuannya ini, yaitu tidak ada satupun ilalang di tanah pertaniannya. Masalahnya adalah, dia jadinya tidak menanam satu macam tanaman pun. Dan para pemimpin yang paling memecah-belah dan berorientasikan isu, hidup dengan cara demikian hari ini dan membahayakan pelayanan mereka sendiri." Jika ada waktunya untuk menyuarakan peringatan-peringat an yang saleh, maka hari inilah waktu tersebut. Namun demikian, ada semacam perlawanan yang semakin meningkat terhadap peringatan-peringat an seperti itu dalam tubuh gerakan Baptis Independen. Ada semacam ketidakpedulian terhadap peringatan yang jelas tentang berbagai isu. Ada yang mengatakan bahwa OK untuk memperingatkan tentang liberalisme dan kharismatikisme dan ekumenisme, yaitu hal-hal yang sudah "jauh menyimpang," tetapi mereka mengatakan bahwa tidak baik untuk mengkritik sesama Baptis Independen. Tetapi di manakah dalam Alkitab dikatakan bahwa pengkhotbah Baptis boleh lepas dari teguran? Banyak orang yang ingin menempatkan hal-hal seperti musik dan standar berpakaian dan isu versi Alkitab, ke dalam kategori "hal-hal sampingan" yang tidak perlu dikritik. Dalam gerakan Baptis Independen sendiri ada banyak campuran kesalahan-kesalahan dalam isu-isu tersebut. Dalam gerakan ini ada Kalvinisme, Ruckmanisme, kritik tekstual modern, filosofi Purpose Driven, Christian rock, Quick Prayerism, dan banyak kesalahan lain. Faktanya adalah, kita perlu untuk mencabuti ilalang sekaligus menanamkan benih, bukan salah satunya saja, melainkan keduanya, dan itulah yang kita lakukan. Dr. Steven E. Liauw: Gerakan Baptis Independen bukanlah gerakan sinode yang diatur oleh denominasi pusat. Tiap gereja bertanggung jawab kepada Tuhan. GBIA Graphe sebagai sebuah gereja Baptis Independen, setuju bahwa kita perlu mencabut ilalang dan menanam benih. Mencabut ilalang dilakukan dengan cara menyatakan dan memperingatkan kesalahan-kesalahan yang banyak dilakukan orang-orang Kristen dan gereja-gereja hari ini. Menanam benih dilakukan dengan usaha-usaha penginjilan, pendirian jemaat, PA, pendidikan Alkitab di Sekolah Theologi, dan lain-lain lagi.

PBB MEMBERIKAN FORUM BAGI OCEHAN ANTI-ISRAEL

PBB telah sekali lagi menyediakan suatu forum untuk ocehan anti-Israel, anti-Amerika yang pedas. Kali ini kesempatannya adalah Konferensi Rasisme di Jenewa. Pembicara utama adalah Mahmoud Ahmadinejad yang anti-Semit (Anti Yahudi). Kali ini, si anti-Semit diperhadapkan dengan para pemrotes yang mengejek dia sambil memakai rambut palsu, dan melemparkan mainan hidung badut yang merah padanya. Para pemrotes mengangkat papan dengan tulisan "Ini adalah sirkus. Seorang yang rasis tidak dapat melawan rasisme." Protes tersebut dipimpin oleh sebuah grup pelajar Yahudi dari Perancis, yang mengatakan bahwa hidung badut itu "melambangkan kepalsuan yang dilambangkan oleh konferensi ini" ("Iran's Leader Sparks Western Walkout," USA Today, 20 April 2009). Kami sangat setuju. Tambahan lagi, sekitar 40 orang diplomat dari Inggris, Perancis, dan negara-negara Eropa lainnya melakukan walk-out dari pertemuan itu. Amerika Serikat dan delapan negara lainnya memboikot acara itu dari awalnya. Sekertaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, mengatakan bahwa dia telah menasihatkan pemimpin Iran tersebut untuk "menghindari memecah belah konferensi," tetapi meminta Ahmadinejad untuk menghindari ocehan-ocehan anti-Israel mengingatkan saya akan kura-kura yang dibujuk untuk menyeberangkan kalajengking ke seberang danau. Ketika kalajengking meminta dia untuk mengantarkannya, kura-kura ragu-ragu, dan berkata, "Tetapi Pak Kalajengking, kamu akan menyengat saya." Kalajengking meyakinkandia bahwa dia tidak akan, karena dia mau sampai ke seberang, jadi kura-kura setuju. Setengah jalan ke seberang danau, kalajengking itu menyengat sang kura-kura. Sambil kura-kura itu tenggelam, ia berserug, "Tetapi Pak Kalajengking, kamu sudah berjanji!" Dan kalajengking itu tersenyum puas menjawab, "Tetapi kamu sudah tahu bahwa saya seekor kalajengking. "

April 18, 2009

ATHEISME MENYEBAR DI KANADA

Menurut jajak pendapat agama yang baru, jumlah warga Kanada yang percaya pada Allah menurun dari 84% pada tahun 2000 menjadi 71% pada tahun 2008 (All Headline News, 10 April 2009. Jajak pendapat oleh Ipsos Reid ini didasarkan pada survei 1000 responden Desember yang lalu. Persentase di antara laki-laki hanyalah 63%, sementara di antara wanita adalah 79%. Menurut jajak pendapat yang sama, hanya 20% orang Kanada percaya ada kehidupan setelah kematian.

RICK WARREN MENGATAKAN BAHWA DIA TIDAK "ANTI-GAY ATAU SEORANG AKTIVIS ANTI PERNIKAHAN GAY"

Dalam penampilannya di Larry King Live, 6 April 2009, Pastor Rick Warren dari Gereja Saddleback mengatakan bahwa dia bukanlah seorang "aktivis anti pernikahan gay." Ia memberitahu King: "Selama berlangsungnya Proposisi 8 [suatu hukum di Kalifornia untuk melarang pernikahan gay], saya tidak pernah sekalipun pergi ke sebuah pertemuan tentang hal itu, tidak pernah mengeluarkan pernyataan, tidak pernah, bahkan sekalipun memberikan dukungan selama dua tahun Proposisi 8 digodok. Seminggu sebelum pengambilan suara, ada seorang di gereja saya yang berkata, Pastor Rick, apa pendapat anda mengenai semua hal ini? Dan saya mengirimkan pesan kepada anggota-anggota saya sendiri bahwa, saya sebenarnya percaya pernikahan adalah – dan seharusnya didefinisikan sebagai – antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Dan kemudian tiba-tiba karena itu, mereka menggambarkan saya, ya tahulah, sesuatu yang bukan saya sebenarnya.. ...Saya menulis kepada semua teman gay saya – para pemimpin yang saya kenal – dan saya benar-benar minta maaf kepada mereka." Gembala sidang ini minta maaf kepada para homoseksual yang mati-matian ingin menghancurkan fondasi moral Amerika! Dia, seharusnya, malah menegur mereka karena usaha mereka mengacaukan institusi pernikahan yang diberikan Allah. Dalam sebuah wawancara dengan Beliefnet pada bulan Desember 2008, Warren mengatakan bahwa perceraian adalah ancaman yang lebih besar terhadap keluarga dibandingkan dengan pernikahan homoseksual, dan mengklaim bahwa homoseksualitas tidak lebih buruk dari dosa-dosa lain, seperti gosip. Walaupun benar bahwa setiap dosa adalah jahat di mata Allah, dan benar juga bahwa semua dosa dapat diampuni melalui pertobatan dan iman dalam darah Yesus Kristus, Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa semua dosa memiliki efek yang sama dalam dunia ini. Allah tidak menjatuhkan api dan belerang ke atas Sodom karena iri hatinya, atau ketamakannya, atau gosip, atau perceraian. Sodom dihakimi secara spesifik karena dosa homoseksualitas (Yud. 7). Homoseksualitas berada dalam kategori khusus karena ini adalah dosa melawan alam sendiri. Ia menghancurkan dasar-dasar masyarakat, yaitu keluarga yang didefinisikan secara Alkitabiah sebagai – seorang laki-laki dan wanita bersatu dalam pernikahan kudus. Homoseksualitas adalah "memalukan," "tak wajar," "tidak pantas," dan adalah hasil dari "pikiran yang terkutuk" (Roma 1:26-28). Ketika "pernikahan" homoseksualitas diterima, institusi pernikahan akan hancur, dan pengkhotbah- pengkhotbah harus bersuara untuk melawan ini semua. Dalam wawancara Larry King yang sama, Warren mengatakan bahwa ia berbicara di kebaktian peringatan 40 tahun meninggalnya Martin Luther King, dan bahwa ia menyimpan foto King dan Gandhi di kantornya, dan bahwa King adalah "seorang pahlawan sepanjang hidup saya." Ia lupa untuk menyatakan bahwa Martin Luther King adalah seorang pezinah dan secara theologis seorang modernis yang menyangkali iman yang katanya Warren percayai.
Editor (Dr. Steven Liauw): Rick Warren, sebagai perwakilan Injili yang secara duniawi bisa dikatakan paling sukses, memperlihatkan semangat Injili: walaupun dia percaya homoseksualitas salah, tetapi ia tidak mau berjuang dan bersuara melawan homoseksualitas. Ia bahkan minta maaf terhadap kaum homoseksualitas! Ini menunjukkan bahwa Warren sungguh bingung mengenai kebenaran. Mengapakah harus minta maaf karena memberitakan kebenaran? Warren bahkan belum memberitakan seluruh kebenaran. Konsep Injili untuk tidak menyatakan kesalahan, karena takut dibenci dan takut dikucilkan, sungguh tidak Alkitabiah. Bahayanya, banyak sekali orang-orang Kristen Indonesia yang kagum akan Rick Warren. Banyak sekali gembala sidang yang ingin belajar dari Warren cara membangun gereja yang besar. Mereka tidak sadar bahwa gereja Warren besar karena didasarkan pada kompromi.

TONY BLAIR MENGATAKAN BAHWA INJILI-INJILI MUDA SEKARANG LEBIH RILEKS MENGENAI TOPIK HOMOSEKSUALITAS

Dalam sebuah wawancara dengan Attitude, majalah homoseksual di Inggris, mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, mengobservasi bahwa "Injili-injili yang lebih muda" sekarang lebih rileks dalam posisi mereka terhadap homoseksualitas. Ia mengatakan, "Saya pikir, semakin hari semakin demikian di antara generasi muda di Amerika, bahkan jika mereka berposisi di sayap kanan partai Republik, bahkan jika mereka Injili, saya berpikir bahwa sikap anti-gay sudah tidak memiliki kekuatan yang sama dengan generasi yang lalu" (ReligiousIntellige nce.co.uk, 8 April 2009). Blair, yang bergabung dengan Gereja Roma Katolik tahun 2007, tentu saja benar dalam observasi ini. Sejak orang-orang Injili secara umum menolak separatisme sekitar setengah abad yang lalu, gerakan tersebut [Injili] telah berubah dari buruk menjadi lebih buruk lagi. Karena gerakan Injili tidak mau berpisah dari "budaya," maka ia dipengaruhi oleh budaya dan akan merefleksikan pemikiran masyarakat modern, dan bukan pengajaran-pengajar an Alkitab. Elemen-elemen "emerging church" dalam Injili telah jelas menolak sikap "anti-gay." Sebagai contoh, Brian McLaren mengatakan, "Sejujurnya, banyak di antara kita tidak tahu apa yang harus kita pikirkan tentang homoseksualitas. ...Kita tidak yakin di mana atau apakah harus menarik garik, dan kita juag tidak tahu bagaimana untuk menerapkan garis yang ditarik dengan adil....Mungkin kita perlu ada lima tahun gencatan sebelum membuat pernyataan-pernyata an" ("Brian McLaren on the Homosexual Question," 23 Jan. 2006, http://blog. christianitytoda y.com/outofur/ archives/ 2006/01/brian_ mclaren_o. html).

SIAPA YANG BENAR?

Berikut ini dari Brian Snider: Saya baru-baru ini menemukan sebuah contoh yang indah yang mendemonstrasikan dengan jelas bagaimana orang yang percaya Alkitab selalu berada pada posisi yang baik. Hampir 200 tahun yang lalu di Jerman, ada suatu gerakan untuk mereformasi Yudaisme, untuk membuatnya lebih dapat diterima oleh Yahudi liberal yang telah menundukkan diri kepada ilmu pengetahuan dan filosofi-filosofi modern zaman itu. Menurut Paul Johnson dalam bukunya "History of the Jews," bait Yahudi di Hamburg, Jerman, memulai suatu buku doa baru yang menghilangkan referensi-referensi "memalukan" tentang Mesias dan tentang kembali ke tanah suci. Salah satu pemimpin gerakan ini adalah Rabbi Abraham Geiger (1810-1874), yang memimpin dorongan untuk menciptakan Yudaisme yang lebih cocok dengan pemikiran-pemikiran zaman itu. Dalam tulisan-tulisannya, Geiger menghilangkan semua referensi tentang "kembali ke Zion dan referensi-referensi lain tentang hal-hal yang menurut dia adalah kondisi-kondisi historis yang kadarluarsa. " Jadi, pada pertengahan 1800an, orang-orang Yahudi yang tidak percaya sudah siap untuk menghilangkan doktrin-doktrin yang tidak dapat dilihat oleh mata mereka yang tidak beriman. Tetapi, pada waktu yang sama, ada seorang Kristen yang percaya Alkitab, namanya Alexander Keith, yang dapat membaca teks Kitab Suci untuk dirinya sendiri dan melihat bahwa Allah masih bekerja di dunia ini dan dapat menggenapi semua janji-janjiNya – ia percaya bahwa tidak ada yang dapat menggagalkan nubuat Alkitab dari penggenapannya. Dalam bukunya, "Evidence of the Christian Religion," yang dipublikasikan tahun 1858, ia menulis tentang tanah Palestina dan bagaimana orang-orang Yahudi telah terbuang dari rumah mereka selama hampir dua millenium. Setelah mengutip banyak ayat yang berbicara tentang kembalinya orang-orang Yahudi ke tanah mereka, ia menulis, "Nubuat-nubuat ini, belum lagi yang lainnya, tidak perlu dikomentari. Mereka menyatakan, dengan kejelasan maksimum dalam berbahasa, bahwa orang-orang Yahudi akan kembali ke Yudea, dan pada akhirnya akan secara permanen dikembalikan ke tanah nenek moyang mereka." Bagaimana hal ini bisa terjadi, ia tidak mungkin pasti karena tampak mustahil pada zamannya, namun ia menulis," cukuplah bagi orang Kristen untuk tahu bahwa (2000 tahun terahir) tidak dapat menghilangkan hak tanah, ataupun menghalangi hak dari Surga milik benih Abraham akan kepemilikan final dan kekal tanah Kanaan." Betapa suatu perbandingan dan pembelaan terhadap apa yang kita percayai. Orang-orang Yahudi buta dan tidak dapat melihat bahwa Allah masih memperhatikan mereka. Seorang Kristen, yang berpegang pada Firman Allah, dapat melihat dengan jelas apa yang Allah akan lakukan satu abad setelah zamannya. Anda akan selalu berada pada pihak yang benar jika anda percaya Alkitab. (Buku Keith tersedia dalam bentuk download gratis dari Google Books)

LEBAH MADU YANG TIDAK MUNGKIN JADI SENDIRI

Berikut ini disadur dari Creation Moments, http://www.creation moments.net/ radio/transcript .php?t=2282:
"Salah satu alasan banyak ilmuwan yang menolak evolusi adalah karena tidak mungkin untuk menjelaskan desain-desain luar biasa yang paling sederhana sekalipun yang kita temukan dalam alam ciptaan ini, sebagai hasil dari energi yang tidak berakal budi dan impersonal. Bayangkan tantangan untuk menjelaskan banyaknya fitur-fitur spesialistik dari lebah madu jika tidak ada seorangpun yang membuatnya! Lebah madu memiliki mata majemuk yang memungkinkannya bernavigasi menggunakan matahari walaupun hari berawan, karena ia memiliki filter cahaya yang terpolariasi. Antena lebah madu mengandung organ penciuman sekaligus organ peraba mereka. Untuk alasan ini, antena-antenanya harus dibersihkan secara hati-hati. Jadi para lebah madu memiliki lekukan khusus di kaki depan mereka yang didesain secara sempurna untuk membersihkan antenanya. Lebah madu juga memiliki rambut di tubuh mereka untuk mengumpulkan pollen (sari bunga) dan memiliki keranjang di kaki belakang mereka untuk mengangkut semua itu. Mereka memiliki kelenjar khusus untuk menghasilkan, membentuk dan membersihkan lilin [yang mereka buat untuk sarang mereka]. Ketika salah satu dari lebah madu kembali ke sarang dengan kabar tentang sumber pollen yang bagus, para lebah madu memiliki bahasa yang dapat mereka pakai untuk memberitahu yang lain! Lebah madu bukan hanya memiliki koleksi fitur-fitur spesial yang tergabung dalam satu individu, mereka juga tinggal dalam sarang yang menyatukan ribuan individu sehingga mereka semua bekerja bersama seolah-olah satu organisme hidup! Sungguh bertentangan dengan semua yang kita tahu mengenai ilmu pengetahuan untuk berasumsi bahwa jutaan tahun kecelakaan yang tak terarah dapat mendesain dan membentuk sang lebah madu!"

April 11, 2009

MATEMATIKA SEMUT

Berikut ini disadur dari Creation Moments, http://www.creation moments.net/ radio/transcript .php?t=2183: "Bisakah semut berhitung? Sepertinya begitu! Ketika seekor semut pemandu menemukan benda makanan yang terlalu besar untuk diangkatnya, tetapi yang sungguh enak, pemandu tersebut akan kembali ke sarang untuk mendapatkan bantuan. Para ilmuwan telah menemukan bahwa para semut nampaknya menakar pekerjaan yang harus dilakukan sehingga mereka kembali dengan jumlah bantuan yang pas. Seorang ilmuwan memotong belalang mati menjadi tiga bagian. Bagian kedua dua kali lebih besar dari bagian pertama, dan bagian ketiga dua kali lebih besar dari bagian kedua. Ia lalu meninggalkan bagian-bagian tersebut di lokasi-lokasi yang berbeda, di mana para semut dapat menemukannya. Ia memperhatikan ketika setiap potongan ditemukan oleh seekor semut pemandu, diinspeksi, dan tiap pemandu kembali ke sarang untuk pertolongan. Ketika pemandu tersebut kembali lagi dengan bala bantuan, sang ilmuwan menghitung jumlah semut yang bekerja pada tiap potongan belalang. Potongan yang paling kecil dikerjakan oleh 28 semut, dan pada potongan yang dua kali lebih besar daripadanya ada 44 semut yang bekerja, hampir dua kali lebih banyak dari potongan yang kecil. Dan berapa banyakkah menurut anda semut yang bekerja di potongan yang dua kali lebih besar dari potongan kedua? Kalau anda menggandakan 44 menjadi 88, maka anda hanya beda satu dari jawabannya! Ya, ada 89 semut yang bekerja untuk membawa potongan yang terbesar kembali ke sarang.

GENERASI DIVA

Berikut ini disadur dari Newsweek, 30 Maret 2009: "Anak-anak perempuan hari ini sudah keluar masuk salon sebelum mereka masuk SD. Lupakan saja meminta mama untuk memotong rambutnya, anak-anak kelas 4 SD kini ada di pasaran potong rambut $50; dan ketika mereka sudah di SMA, highlights seharga $150 adalah standarnya. Anak-anak usia lima tahun kini memiliki hari spa dan pesta pedicure. Dan bukannya mencukur bulu kaki mereka dengan cara lama – yaitu dengan cukuran 99 sen dari toko – remaja-remaja kini melakukan terapi laser, prosedur kosmetik yang paling umum untuk rentang umur itu. Jika trend-trend ini berlanjut, saat remaja anda nanti mencapai umur mau menggunakan Botox, dia akan sudah menghabiskan ribuan dolar untuk hal-hal kecantikan yang dulunya hanya untuk `Beverly Hills, 90210,' bukan untuk anak SMA biasa. Dibesarkan dalam lingkungan tontonan reality show dan program-program selebriti, anak-anak perempuan mulai dari usia dua tahun sudah menggunakan produk kecantikan, mereka menghabiskan semakin banyak uang tetapi semakin merasa diri jelek. Empat tahun lalu, sebuah survey oleh NPD Group memperlihatkan bahwa, rata-rata, wanita mulai menggunakan produk kecantikan sejak umur 17. Hari ini, rata-ratanya adalah 13 tahun – dan itu pasti masih terlalu tua. Menurut perusahaan riset pasar, Experian, 43 persen anak usia 6-9 tahun, sudah menggunakan lipstick atau lip gloss; 38 persen menggunakan produk hair-styling, dan 12 persen menggunakan kosmetik lainnya..... Menurut penelitian Newsweek terhadap trend-trend kecantikan yang paling umum, pada saat anak perempuan yang sekarang berusia 10 tahun menginjak usia 50, dia akan telah menghabiskan hampir $300,000 hanya untuk rambut dan wajahnya.... ..Kombinasi dari teknologi baru dan internet bertanggung jawab -minimal sebagian - untuk perubahan sikap ini. Iklan-iklan tentang fashion terakhir, tips-tips makeup dan produk-produk kecantikan disirkulasikan dengan kecepatan dan keganasan yang hanya ditemukan di milenium ini – yaitu di jutaan iklan, papan pesan, dan halaman-halaman Facebook."

DENOMINASI PROTESTAN MENOLAK UNTUK MENDISIPLINKAN GEMBALA SIDANG ATHEIS

Gereja Protestan di Belanda menolak untuk mendisiplinkan seorang gembala sidang yang sudah mengaku atheis. Klass Hendrikse mempublikasi sebuah buku pada bulan November 2007, berjudul "Mempercayai Allah yang Tidak Eksis: Manifesto Seorang Gembala Atheis." Walaupun demikian, denominasinya mengatakan bahwa mereka tidak akan masuk ke proses pendisiplinan, karena hanya akan menimbulkan "diskusi berkepanjangan tentang makna dari kata-kata yang pada akhirnya tidak akan memberikan banyak kejelasan" ("Church Authorities Not to Discipline," ENI, 27 Maret 2009). Gereja Protestan di Belanda dibentuk tahun 2004 dari merger antara Lutheran dengan Reformed.

CURAHAN KEBENCIAN TERHADAP FUNDAMENTALIS YANG DISPENSASIONAL

Orang-orang Injili banyak berbicara mengenai kasih dan persatuan, tetapi ada satu kelompok Kristen yang tidak masuk dalam kasih sayang mereka, yaitu para fundamentalis alkitabiah. Gembala sidang Gereja Saddleback, Rick Warren, menyamakan Kristen fundamentalis dengan fundamentalis Islam dan menyebutnya "salah satu musuh terbesar abad 21" ("The Purpose Driven Pastor," The Philadelphia Inquirer, 8 Jan. 2006). Dalam wawancaranya dengan Larry King Live pada 2 Desember 2006, Warren mengatakan: "Ada berbagai macam fundamentalis, Larry, dan mereka semuanya didasarkan pada rasa takut." Ketika dia muncul di Pew Forum, Warren menyebut fundamentalisme sebagai "kekristenan yang sangat legalistik dan sempit" (konferensi dua tahunan Faith Angle milik Pew Forum tentang agama, politik dan kehidupan publik, 23 Mei 2005). Brian McLaren, seorang tokoh besar dalam gerakan emerging church, menyebut peperangan theologis yang diperjuangkan oleh para fundamentalis sebagai "salah arah" dan memprediksikan anak-anak dan cucu-cucu mereka akan menolak fundamentalisme (Finding Our Way Again: The Return of the Ancient Practices, hal. 133). Mark Driscoll dari Gereja Mars Hill di Seattle, menyamakan fundamentalis dengan para Farisi, menyebut mereka "arogan, membenarkan diri sendiri, menghakimi," "orang-orang gila," dan "legalis-legalis tua yang mau berdebat soal Alkitab King James" (The Radical Reformission, hal. 140; The Relevant Church, hal. 25). Semua komentar itu masih kalah jauh dibandingkan dengan komentar-komentar berikut di PlanetPreterist. com, mengenai artikel saya (Cloud) "The Emerging Church Is Coming." "Cloud adalah seorang tukang teriak yang masih berpegangan pada kapal Titanic fundamentalisme sementara ia tenggelam ke bawah gelombang. Semakin cepat mereka tenggelam dan kehilangan pengaruh publik mereka [semakin baik].'" "Sungguh menyenangkan dan membahagiakan melihat para Kristen fundamentalis dispensasional lenyap sambil menendang-nendang dan berteriak-teriak. " "Fundamentalisme adalah anti-Kristus. " Serangan Injili terhadap fundamentalisme adalah praktek kemunafikan. Mereka mengatakan bahwa kita tidak boleh memakaikan label pada orang lain, tetapi mereka dengan cepat memakaikan label pada fundamentalis. Mereka mengatakan bahwa kita tidak boleh bersifat menghakimi, tetapi mereka menghakimi dengan ganas terhadap fundamentalis. Mereka mengklaim lebih memiliki kasih Kristiani, tetapi mereka sama sekali tidak menunjukkan kasih kepada para fundamentalis. Mereka mengejek standar dan aturan-aturan fundamentalis, tetapi mereka juga memiliki banyak standar dan aturan.

EL SHADDAI TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ASPEK FEMINIM DARI ALLAH

William Young, penulis buku The Shack, mengklaim bahwa adalah pantas untuk menggambarkan Allah sebagai wanita karena Alkitab, menurut dia, menggambarkan Allah dengan istilah-istilah feminim. Ia mengutip nama El Shaddai sebagai sebuah contoh, mengklaim bahwa nama itu menggambarkan Allah sebagai "yang berpayudara. " Faktanya, kata Ibrani "shaddai" dalam Perjanjian Lama, diterjemahkan "Yang Mahakuasa" (Almighty dalam KJV) dan tidak ada hubungannya dengan payudara. Kata ini berasal dari "shadad," yang artinya "tegap, yaitu (secara figuratif) berkuasa (pasif, tidak dapat ditembus)" (Strong). Berikut ini adalah ulasan dari George Pember: "Untuk mendukung doktrin (jenis kelamin pada Allah) yang baru disebut, tokoh theosophist tertentu telah menciptakan derivat baru untuk kata Ibrani Shaddai, yang dalam terjemahan kita telah dengan benar ditulis sebagai "Yang Mahakuasa." Mereka mengira bahwa kata ini berhubungan dengan kata shad, yang merujuk kepada payudara seorang wanita. Tetapi derivasi seperti itu tidaklah mungkin, dan, sepanjang pengetahuan kami, tidak pernah diajukan oleh seorang ahli yang netral. Lebih dari satu orang ahli Kristen kini telah termakan oleh derivasi Theosophis akan kata Shaddai, dan menjelaskan bahwa arti kata itu adalah "berdada-penuh, " dan lalu "makmur." Penggunaan salah satu sebutan Allah yang paling agung dengan cara yang sangat melecehkan seperti itu, seharusnya membuat mereka tertegun" (The Church, the Churches, and the Mysteries).

April 8, 2009

YESUS MATI BUKAN HARI JUMAT TETAPI RABU SORE

Kebanyakan dari kita menganggap bahwa Yesus mati pada "Jumat Agung" dan bangkit dari antara orang mati pada "Easter" (Paskah) Minggu pagi. Oleh karena Yesus berkata Ia akan bangkit pada "hari ketiga," ada yang menghitung bagian dari hari Jumat sebagai satu hari, hari Sabtu sebagai hari kedua, dan sebagian hari Minggu sebagai yang ketiga. Itu menunjukkan bahwa terkadang sebuah ekspresi seperti "hari ketiga" dapat termasuk hanya bagian dari hari itu, yaitu sebagian dari satu hari yang termasuk dihitung sebagai sehari penuh. Ensiklopedia Yahudi berkata, bahwa hari saat pemakaman, meskipun pemakaman itu mungkin terjadi pada akhir petang, dihitung sebagai hari pertama dari tujuh hari masa perkabungan.[1] Contoh lain dari bagian dari hari yang dihitung untuk sehari penuh, sebagaimana adanya, terdapat pula di dalam Alkitab, seperti pernyataan berikut ini oleh Yesus: ……"Lihatlah Aku mengusir iblis dan menyembuhkan orang hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Namun Aku harus berjalan hari ini dan besok dan hari berikutnya; sebab tidak semestinya seorang nabi mati diluar kota Yerusalem" (Luk 13:32-33). Dalam kasus ini, "hari ketiga" akan berarti sama seperti "hari yang berikutnya (setelah besok)"—tiga hari, walaupun hanya bagian dari hari-hari itu yang terlibat. Banyak orang merasa bahwa ini menerangkan elemen waktu antara pemakaman dan kebangkitan Kristus.

Bagaimanapun juga, ada orang-orang Kristen lain, yang sama-sekali tidak puas dengan penjelasan ini. Yesus sering berkata Ia akan bangkit pada "hari yang ketiga" (Mat 16:21; Mrk 10:34). Tetapi Ia juga berkata, dari jangka waktu dan memberikan tanda spesifik dari kemesiasan-Nya sebagai tiga hari dan tiga malam. "Sebagaimana Yunus berada tiga hari dan tiga malam dalam perut ikan paus", Ia berkata, "demikian juga Anak Manusia akan TIGA HARI DAN TIGA MALAM dalam perut bumi" (Mat 12:38-40).

Bahwa ekspresi "hari yang ketiga" secara alkitabiah bisa termasuk tiga hari dan tiga malam, dapat dilihat dalam Kejadian 1:4-13: "Elohim (Allah) memisahkan terang dari gelap. Dan Elohim menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Dan malam (gelap) dan pagi (terang) adalah HARI PERTAMA…dan malam (gelap) dan pagi (terang) adalah HARI KEDUA …dan malam (sekarang tiga periode malam) dan pagi (sekarang tiga periode terang) adalah HARI KETIGA." Ini memberikan satu contoh tentang bagaimana istilah "hari ketiga" dapat dihitung dan ditunjukkan agar termasuk dalam tiga hari dan tiga malam.

Kendatipun kami telah lama menyokong pandangan yang akan kami ketengahkan di sini—yang dimasukkan ke dalam perhitungan tiga hari dan tiga malam penuh—kami akan bersegera menyatakan bahwa sebagai orang Kristen, fakta yang kita percaya, bahwa Yesus pernah hidup, mati dan bangkit kembali, adalah sangat lebih penting daripada sedikit keterangan kita yang bisa tawarkan tentang elemen waktu dari pemakaman-Nya.

Karena ada duabelas jam dalam satu siang dan duabelas jam dalam satu malam (Yoh 11:9-10), bila kita hitung "tiga hari tiga malam" penuh, ini akan sama dengan 72 jam. Tetapi apakah unsur waktu tepat 72 jam? Yesus seharusnya ada di dalam kubur selama "tiga hari dan tiga malam" dan bangkit "setelah tiga hari" (Mrk 8:31). Kami tidak punya alasan untuk menghitung ini sebagai sedikit kurang dari satu masa kurang dari 72 jam. Di lain pihak, apabila Ia akan dibangkitkan dari antara orang mati "dalam tiga hari" (Yoh 2:19), ini tidak akan sedikit lebih dari 72 jam. Untuk memadukan pernyataan-pernyataan yang bervariasi ini, hal itu tidak kelihatan tak masuk akal untuk menganggap bahwa jangka waktu itu adalah tepat 72 jam. Betapapun juga, Elohim (Allah) adalah Elohim dari KETEPATAN. Dia membuat segala sesuatu tepat pada agenda waktu. Tidak ada yang kebetulan dengan Dia.

Adalah "ketika kegenapan waktunya tiba"—bukan satu tahun terlalu cepat atau satu tahun terlalu lambat—"Elohim (Allah) mengutus Anak-Nya" (Gal 4:4). Waktu untuk pengurapan-Nya sudah ditentukan sebelumnya dan dikatakan oleh Daniel, demikian juga saat ketika Dia akan "dipotong" untuk dosa manusia. Mereka yang mencoba membunuh-Nya sebelum ini gagal, sebab "waktu"-Nya belum juga tiba (Yoh 7:8). Dan bukan saja tahun dan waktu kematian-Nya, tetapi jamnya itu sendiri adalah suatu bagian dari rencana ilahi. "Bapa", Yesus berdoa, "jamnya telah datang…" (Yoh 17:1).

Karena telah ada waktu yang tepat bagi-Nya untuk dilahirkan, suatu waktu yang tepat bagi pengurapan-Nya, suatu waktu yang tepat bagi pelayanan-Nya dimulai, suatu waktu yang tepat bagi kematian-Nya, kita tidak mempunyai masalah untuk percaya bahwa ada juga suatu jangka waktu yang tepat di antara pemakaman dan kebangkitan-Nya—tepat sekali 72 jam. Jika ini benar, maka kebangkitan itu terjadi pada jam yang sama dari hari yang Yesus dikuburkan—hanya saja tiga hari kemudian. Jam berapa dari hari itu?

Yesus mati segera setelah "jam kesembilan" atau jam tiga siang (Mat 27:46-50). "Maka datanglah orang Yahudi menghadap Pilatus, karena itu adalah hari persiapan, bahwa tubuh-tubuh itu tidak boleh tinggal di salib pada hari sabat, (sebab hari sabat adalah hari penting,) supaya kaki-kaki mereka dapat dipatahkan dan agar mayat mereka dapat dibawa pergi…tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus…Ia telah mati" (Yoh 19:31-33). Sampai saai ini, "malam telah datang" (Mrk 15:42), pada saat itu akhir petang. Hukum Taurat berkata: "Mayatnya tidak boleh tinggal sepanjang malam pada [tiang] pohon itu, tetapi haruslah kamu menguburkan dia pada hari itu juga" (Ul 21:23). Dalam sisa waktu pada hari itu sebelum matahari terbenam, sebelum hari besar sabat mulai, Yusuf dari Arimatea memperoleh izin untuk memindahkan tubuh itu. Ia dan Nikodemus menyiapkan izin untuk memindahkan tubuh itu untuk pemakaman dengan kain linen dan rempah-rempah, dan meletakkannya dalam kubur yang dekat disitu (Yoh 19:38-42)—semuanya ini selesai sebelum matahari terbenam.

Apabila kebangkitan berlangsung pada saat yang sama dari hari itu seperti saat Yesus dikuburkan—hanya tiga hari kemudian—maka ini akan menempatkan kebangkitan dekat pada saat matahari terbenam bukan matahari terbit, seperti yang umumnya dianggap. Suatu kebangkitan matahari terbit akan memerlukan satu malam ekstra—tiga hari dan empat malam. Ini tentu saja bukanlah kasusnya. Mereka yang datang ke kubur pada saat matahari terbit, ketimbang menyaksikan kebangkitan persis pada waktunya, mendapati bahwa kubur itu sudah kosong (Mrk 16:2). Kisah Yohanes mengatakan kepada kita bahwa Maria Magdalena datang ke kubur ketika "hari masih GELAP" pada hari pertama minggu itu dan Yesus TIDAK ADA di sana (Yoh 20:1-2).

Para penulis injil menceritakan beberapa kunjungan ke kubur itu yang dilakukan oleh murid-murid pada hari pertama dari minggu itu. Dalam setiap kejadian, mereka mendapati kubur itu KOSONG! Seorang malaikat berkata "Ia tidak ada disini; sebab Ia telah bangkit, seperti yang dikatakan-Nya" (Mat 28:6). Hari pertama dari minggu itu adalah ketika murid-murid itu mendapati bahwa Ia telah bangkit (Lukas 24:1-2; dsb), tetapi tidak dimanapun juga Alkitab benar-benar berkata ini adalah saat kebangkitan.

Satu-satunya ayat yang sepertinya mengajar suatu kebangkitan Minggu pagi adalah Markus 16:9. "Sekarang ketika Yesus telah bangkit pagi-pagi sekali pada hari pertama dari minggu itu, Ia menampakkan diri mula-mula kepada Maria Magdalena…" Tetapi ayat ini tidak berkata bahwa pagi-pagi sekali pada hari pertama minggu itu Yesus "sedang bangkit" ["rising"] atau Ia bangkit ["did rise"] pada saat itu. Dikatakan bahwa ketika hari pertama dari minggu itu tiba, Ia TELAH BANGKIT ["was risen"]—kalimat waktu lampau telah terjadi [past perfect tense]. Oleh sebab tidak ada tanda baca dalam manuskrip Yunani yang darinya Perjanjian Baru kita diterjemahkan, maka ungkapan "pagi-pagi hari pertama dari minggu itu" dapat saja dengan benar—ada orang berfikir lebih tepat—berkaitan dengan saat Yesus menampakkan diri kepada Maria. Dengan hanya menempatkan koma setelah kata "bangkit" ["risen"], maka kata ini akan dibaca: "Sekarang ketika Yesus telah bangkit, pagi-pagi sekali pada hari pertama dari minggu itu Ia menampakkan diri mula-mula kepada Maria Magdalena." Ini rupanya menjadi arti yang awalnya dimaksudkan, karena ayat yang mengikutinya menunjukkan bahwa Markus sedang mencatat macam-macam penampakan diri yang Yesus buat, tidak menerangkan pada hari yang mana kebangkitan terjadi.

Ketika Minggu pagi tiba, Yesus sudah selesai bangkit, kebangkitan itu sendiri telah berlangsung tepat sebelum matahari terbenam dari hari sebelumnya. Hitung ke belakang tiga hari akan membawa kita ke hari Rabu. Akankah ini membuat tiga siang dan tiga malam antara pemakaman dan kebangkitan Kristus? Ya. Rabu malam, Kamis malam, dan Jumat malam—tiga malam; juga hari Kamis, Jumat dan Sabtu—tiga siang. Ini akan membuat suatu jumlah yang tepat tiga hari dan tiga malam atau 72 jam. Satu hari setelah Rabu adalah Kamis, dua hari setelah Rabu adalah Jumat, dan "hari yang ketiga" setelah Rabu pasti adalah Sabtu. Kata-kata dari dua murid dalam perjalanan ke Emmaus sedikit lebih sulit. "Tetapi kami percaya bahwa Dialah seharusnya telah membebaskan Israel", mereka berkata, "dan disamping semuanya ini, hari ini adalah hari ketiga sejak hal-hal ini terjadi" (Luk 24:21). Karena Yesus menampakkan diri kepada murid-murid ini pada hari pretama dari minggu itu (ayat 13), dan ini adalah "hari ketiga sejak hal-hal ini terjadi", akankah ini tidak menunjukkan bahwa Yesus mati pada hari Jumat? Ini akan bergantung pada bagaimana kita menghitung. Jika bagian dari satu hari dihitung sebagai satu hari penuh, maka hari Jumat mungkin dimaksudkan. Di pihak lain, satu hari "sejak" Jumat pastilah Sabtu, hari yang kedua "sejak" Jumat pastilah Minggu, dan hari ketiga "sejak" Jumat pastilah Senin! Cara menghitung ini tidak akan menunjukkan hari Jumat.

Dalam mencari untuk menawarkan suatu penjelasan, saya mengajukan berikut ini: Mereka telah berbicara tentang "segala hal-hal ini yang telah terjadi" (ayat 14)—lebih dari hanya satu kejadian. Jika "hal-hal ini" sudah temasuk penangkapan, penyaliban, pemakaman, dan pemasangan meterai dan menjaga kubur, semua hal-hal ini tidak terlaksana sampai hari Kamis. Kita sudah tahu, Yesus disalibkan pada hari "persiapan" (Rabu). Hari berikutnya (Kamis), yang menyusul hari persiapan, para imam kepala dan orang-orang Farisi pergi bersama-sama menghadap Pilatus, dan berkata, Tuan kami ingat bahwa penyesat itu, ketika Ia masih hidup berkata, "Setelah tiga hari Aku akan bangkit lagi. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari ketiga, jika tidak, murid-muridNya datang pada malam hari dan mencuri Dia" (Mat 27:62-66). Untuk alasan ini, kubur itu disegel dan dijaga. "Hal-hal ini" belum sepenuhnya selesai—belum "terlaksana"—sampai kubur itu disegel dan dijaga. Ini terjadi, seperti yang sudah kita lihat, pada hari Kamis dari minggu itu, hari penting. Jadi hari Minggu akan menjadi "hari ketiga sejak hal-hal ini terjadi", tetapi bukan hari ketiga sejak penyaliban.

Karena Yesus telah disalib pada hari sebelum hari sabat, kami dapat mengerti mengapa ada orang telah berfikir mengenai hari Jumat sebagai hari penyaliban. Tetapi hari sabat yang menyusul kematian-Nya bukanlah sabat mingguan, tetapi suatu hari sabat tahunan—"karena sabat adalah hari yang penting [hari besar] (Yoh 19:14, 31). Sabat ini dapat jatuh pada hari apa saja dari minggu itu dan tahun itu rupanya jatuh pada hari Kamis. Ia disalib pada hari persiapan (Rabu), dan hari berikutnya adalah hari penting sabat (Kamis), kemudian hari Jumat dan diikuti oleh sabat mingguan (Sabtu). Memahami bahwa ada dua sabat pada minggu itu, menjelaskan bagaimana Kristus bisa disalib pada hari sebelum sabat tiba—namun memenuhi tanda-Nya dari tiga hari dan tiga malam.

Suatu perbandingan yang saksama dari Markus 16:1 dan Lukas 23:56 memberikan bukti-bukti lebih lanjut ada dua hari sabat di minggu itu—dengan satu hari kerja di antara keduanya. Markus 16:1 berkata: "Dan ketika telah lewat hari sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, dan Salome, membeli [bought]* rempah-rempah yang harum agar mereka dapat datang dan mengurapi-Nya." Ayat ini menyatakan bahwa saat itu setelah hari sabat ketika wanita-wanita ini membeli rempah-rempah mereka. Namun, Lukas 23:56 menyatakan bahwa mereka siapkan rempah-rempah itu dan setelah menyiapkannya mereka beristirahat pada hari sabat: "Dan mereka pulang, dan menyediakan rempah-rempah dan minyak urapan dan beristirahat pada hari sabat sesuai dengan perintah Tuhan." Ayat yang satu berkata adalah setelah hari sabat perempuan-perempuan itu membeli rempah-rempah; ayat yang lain berkata mereka menyiapkan rempah-rempah sebelum hari sabat. Karena mereka tidak bisa menyiapkan rempah-rempah itu sampai mereka membelinya dahulu, maka bukti untuk dua sabat yang berbeda dalam minggu itu meyakinkan.

Dalam majalah Eternity, editornya, Donald Grey Barnhouse, berkata: "Saya pribadi telah selalu bertahan bahwa ada dua hari Sabat dalam minggu terakhir Tuhan kita— Sabat hari Sabtu dan Sabat Paskah, yang terakhir adalah pada hari Kamis. Mereka bersegera menurunkan tubuh-Nya setelah penyaliban pada hari Rabu dan Dia berada tiga hati tiga malam (sekurang-kurangnya 72 jam) dalam kubur." Ia mengutip bukti dari Gulungan Laut Mati yang akan menempatkan Perjamuan Malam Terakhir pada hari Selasa. Tidak semua tradisi menyokong penyaliban hari Jumat. Ia mengutip dari sebuah jurnal Roma Katholik yang diterbitkan di Perancis bahwa "suatu tradisi Kristen purba, dibuktikan oleh Didascalia Apostolorum demikian juga oleh Epiphanius dan Vitorinus dari Petau (wafat tahun 304) memberikan Selasa malam sebagai tanggal dari Perjamuan Malam Terakhir dan menentukan suatu puasa untuk hari Rabu untuk memperingati penangkapan Kristus."[2]

Walaupun teguh berpegang pada penyaliban hari Jumat, Enskilopedia Katholik berkata bahwa tidak semua sarjana Alkitab telah mempercayai cara ini. Epiphanius, Lactantius, Wescott, Cassiodorus dan Gregory dari Tours disebut-sebut yang menolak hari Jumat sebagai hari penyaliban.[3]

Dalam bukunya "Bible Questions Answered" [Pertanyaan Alkitab Dijawab], W. L. Pettingill, memberikan pertanyaan dan jawaban: Pada hari apa dalam minggu itu Tuhan kita disalib? Bagi kita tidak pelak lagi bahwa penyaliban adalah pada hari Rabu."[4] The Companion Bible [Alkitab Sahabat] diterbitkan oleh Oxford University Press, dalam Appendix [tambahan]nya no. 156 menjelaskan bahwa Kristus disalibkan pada hari Rabu.

Dalam Alkitabnya Dake's Annotated Reference Bible, Finis Dake telah berkata dalam catatannya atas Matius 12:40: "Kristus sudah mati selama tiga hari penuh dan tiga malam penuh. Dia telah diletakkan di dalam kuburan pada hari Rabu sesaat sebelum matahari terbenam dan telah bangkit pada akhir dari hari Sabtu pada saat matahari terbenam. …Tidak ada pernyataan yang berkata bahwa Dia dikuburkan pada hari Jumat saat matahari terbenam. Ini akan membuat Dia berada dalam kubur hanya satu siang dan satu malam, dan membuktikan ucapan-Nya sendiri tidak benar."[5]

Kutipan-kutipan yang diberikan disini dari berbagai pelayan Tuhan adalah spesial penting sebab keyakinan ini adalah bukan posisi umum yang diterima dari berbagai organisasi gereja yang dengannya mereka tergabung. Dalam kasus demikian, manusia berbicara dari pendirian, bukan saja hati nurani. Seperti itu adalah kasus dari R.A. Torrey, penginjil yang terkemuka dan Dekan Institut Alkitab, yang kata-katanya (ditulis tahun 1907) menyimpulkan dengan baik posisi dasar yang kami telah sampaikan disini. "…Menurut tradisi dari gereja yang secara umum diakui, Yesus disalibkan pada hari Jumat…dan bangkit dari kematian pada amat pagi sekali dari hari Minggu berikutnya. Banyak pembaca Alkitab kebingungan untuk mengetahui bagaimana jangka waktu antara akhir petang hari Jumat dan awal pagi hari Minggu dapat dihitung menjadi tiga hari dan tiga malam. Nampaknya itu agaknya menjadi dua malam, satu hari dan satu bagian yang sangat kecil dari hari lainnya.

"Solusi dari ini rupanya sukar disarankan oleh banyak komentator adalah 'satu hari dan satu malam' ialah cara sederhana lain untuk mengatakan 'satu hari', dan bahwa orang Yahudi kuno menghitung sebuah bagian dari satu hari sebagai sehari penuh…Ada banyak orang yang tidak benar-benar puas dengan solusi ini, dan penulis bebas untuk mengakui bahwa itu tidak samasekali memuaskan dia. Nampaknya bagi saya menjadi suatu yang sementara…

"Alkitab tidak dimanapun juga berkata atau secara tidak langsung menyatakan bahwa Yesus disalibkan dan mati pada hari Jumat. Alkitab berkata bahwa Yesus disalibkan pada "hari sebelum Sabat"…Sekarang Alkitab tidak biarkan kita berspekulasi dalam hal sabat yang mana yang dimaksudkan dalam kejadian ini…adalah bukan hari sebelum sabat mingguan, (yaitu hari Jumat), tetapi itu adalah hari sebelum sabat Paskah, yang datang tahun itu pada hari Kamis—itulah yang dikatakan, hari dimana Yesus Kristus disalib ialah hari Rabu. Yohanes menjadikan ini sejelas siang hari.

"Yesus dikubur pada hari Rabu sesaat sebelum matahari terbenam. Tujuh puluh dua jam kemudian…Ia bangkit dari kuburan. Ketika para wanita mengunjungi lobang kubur itu sesaat sebelum fajar di pagi hari itu, mereka mendapati kuburan itu sudah kosong.

"Secara absolut tidak ada yang pro penyaliban hari Jumat, tetapi segala sesuatu dalam ayat-ayat Alkitab diharmoniskan dengan sempurna oleh penyaliban hari Rabu. Adalah menakjubkan sekali betapa banyak ayat-ayat nubuatan dan khas dari Perjanjian Lama sudah terpenuhi, dan betapa banyak cerita-cerita yang seolah-olah berbeda dalam injil diluruskan apabila tiba saatnya kita mengerti bahwa Yesus mati pada hari Rabu, dan bukan pada hari Jumat.

Diterjemahkan oleh: Ev. David Lusikooy, Juni 2001

dari: Babylon Mystery Religion (Bab 18)

Karya: Ralph Woodrow

P.O. Box 124

Riverside, California 92502

Catatan: Semua ayat diterjemahkan sesuai dengan King James Version (bukan LAI)

April 4, 2009

PANDANGAN RASISME PARA EVOLUSIONIS AWAL

Charles Darwin dan para bapa teori evolusi lainnya, adalah orang-orang rasis (menjunjung suku bangsa sendiri, merendahkan/ membenci suku bangsa lain). Dan sungguh, jika evolusi itu benar, maka rasisme adalah kesimpulan yang pantas, karena dengan begitu artinya tipe-tipe orang tertentu lebih maju dibandingkan lainnya, sama seperti manusia lebih maju dari (menurut mereka) nenek moyangnya, yaitu para kera. Darwin mengatakan: "Di suatu waktu di masa depan, tidak terlalu jauh sampai berabad-abad, ras-ras manusia yang beradab hampir pasti akan memusnahkan, dan menggantikan, ras-ras buas yang ada di seluruh dunia.....Perbedaan antara manusia dengan temannya yang paling dekat, pada saat itu akan jauh lebih lebar, karena akan memisahkan antara manusia yang lebih beradab lagi, demikian kita harap, daripada ras Caucasian, dengan kera-kera yang rendah seperti babon, dibandingkan dengan hari ini [di mana perbedaannya adalah] antara kaum negro atau Australia (aborigin) dengan gorila" (The Descent of Man and Selection in Relation to Sex, 1871, hal. 21-42). Ernst Haeckl mengatakan, "Orang Caucasian, atau orang Mediterannian (Homo Mediterraneus) , telah sejak waktu lampau yang tak teringat lagi, ditaruh sebagai pemimpin semua ras manusia, sebagai yang telah berkembang paling jauh dan paling sempurna" (The History of Creation, 1868, vol. 2, hal. 321). Teman Darwin, Thomas Huxley mengatakan, "Tidak ada orang yang rasional, yang tahu akan fakta-fakta, akan percaya bahwa rata-rata negro adalah setara dengan, apalagi superior dibandingkan dengan, orang kulit putih" (Lectures and Lay Sermons, 1871, hal. 115). Mengklaim bahwa manusia berevolusi, namun bahwa semua manusia sama dan bahwa tujuan dalam kehidupan adalah kontradiksi.
Dr. Liauw: Dari sudut pandang orang Kristen yang percaya Alkitab, tidak ada banyak ras (Caucasian, Mongoloid, Australoid, dll). Yang ada hanya satu ras: yaitu ras manusia. Ini karena semua manusia berasal dari Adam dan Hawa. Memang ada banyak suku dan bangsa, tetapi satu ras saja, ras manusia.

BIARAWATI KATOLIK MENGGAMBARKAN IMORALITAS YANG MERAJALELA DIANTARA IMAM-IMAM DAN SUSTER-SUSTER

Berikut ini dikutip dari "Catholic Church Stung by Autobiography, " The Independent, London, Feb. 20, 2009: "Cerita seorang mantan biarawati yang mendetilkan hubungan gelap, pelecehan seksual dan pemalakan di biara tempat ia menjalani hidupnya selama tiga dasawarsa, menimbulkan kegemparan di gereja Katolik di Kerala, sebuah negara bagian India di daerah selatan. Dalam buku "Amen – an Autobiography of a Nun," suster Jesme mengatakan bahwa ketika dia menjadi seorang biarawati, dia menemukan imam-imam yang memaksa para novice (gadis-gadis yang sedang menunggu untuk menjadi biarawati) untuk berhubungan seks dengan mereka. Juga ada hubungan homoseksual yang rahasia di antara para biarawati dan suatu ketika dia pernah dipaksa untuk masuk dalam hubungan seperti itu dengan biarawati lain yang mengatakan bahwa ia lebih suka yang seperti demikian karena tidak mungkin menjadi hamil. `Saya mau mengekspresikan perasaan saya dan menjelaskan apa yang terjadi pada saya....Saya mau orang-orang untuk tahu bagaimana saya telah menderita,' dia bercerita kepada The Independent tadi malam, berbicara dari kota Kozhikode... ...Suster Jesme, yang tahun lalu turun dari posisi kepala sekolah sebuah sekolah tinggi Katolik di Thrissur, mengklaim bahwa para suster senior berusaha untuk memasukkan dia ke dalam institusi sakit jiwa setelah dia bersuara melawan mereka.....Kemarin malam, seorang juru bicara ordo Syro-Malabar dari Roma Katolik, Dr. Paul Thelakkat, mengacuhkan semua tuduhan Suster Jesme sebagai sebuah "buku hal-hal yang remeh." `Itu adalah pengalaman dia, tetapi hal-hal seperti ini bisa saja masuk ke dalam kehidupan komunitas,' dia menjelaskan. Ketika ditanya apakah gereja syok oleh semua tuduhan tersebut, ia menjawab: `Sama sekali tidak. Gereja tahu akan hal-hal ini.'"

KETIDAKPERCAYAAN USKUP AGUNG CANTERBURY

Rowan Williams, Uskup Agung Canterbury, mengklaim bahwa Allah tidak akan mengintervensi untuk menyelamatkan dunia. Setelah menggambarkan berbagai skenario kiamat yang disebabkan oleh hal-hal seperti global warming atau bioterorisme, pemimpin Komuni Anglikan sedunia tersebut mengatakan: "mengusulkan bahwa Allah mungkin akan intervensi untuk melindungi kita dari praktek-praktek kita bersama yang bodoh adalah sama tidak kristiani dan tidak Alkitabiahnya dengan mengusulkan bahwa Ia akan melindungi kita dari konsekuensi kebodohan atau dosa kita secara individu" ("God Won't Rescue World from Stupidity," USA Today, 27 Maret 2009). Pemimpin gereja yang buta rohani ini menambahkan bahwa "tidak akan ada jaring pengaman yang menjamin bagi kita suatu happy ending (akhir yang bahagia) di dunia ini." Faktanya adalah, kita tidak tahu apapun mengenai masa depan secara pasti kecuali hal-hal yang telah Allah singkapkan dalam Kitab Suci, dan di sana kita temukan bahwa dunia tidak akan berakhir karena bencana alam yang disebabkan manusia. Sebaliknya, Yesus Kristus akan kembali dalam kuasa dan kemuliaan dan mendirikan kerajaan Allah yang mendunia, memerintah dengan gada besi. "Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: `Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan' " (2 Pet. 3:3-4).

GILA AKAN SELF-ESTEEM (HARGA DIRI) MENCIPTAKAN GENERASI ORANG-ORANG EGOIS

Berikut ini disadur dari "Praising Obsession Creates Generation of Egotistical Students," London Telegraph, 15 Maret 2009: "Obsesi terhadap self-esteem (harga diri) anak-anak sedang menimbulkan narsisme, kata Dr. Carol Craig, pemimpin dari pusat percaya diri dan kesejahteraan di Glasgow..... Staf sekolah dan para orang tua merasa mereka tidak boleh mengkritik anak-anak mereka karena takut melukai mereka, menurut Dr. Craig, dan ini menciptakan bagi mereka (anak-anak) suatu mentalitas "semuanya tentang saya." Dia mengklaim, bahwa para ibu dan ayah kini sering memberitahu guru-guru bahwa `buruk bagi harga dirinya' jika putra mereka tidak lulus ujian mengeja, atau bahwa putri mereka menjadi `tidak bahagia' karena tidak mendapat peran dalam proyek pantomim di sekolah. Dr. Craig menyatkan bahwa agenda self-esteem, yang telah diimpor dari Amerika Serikat, adalah `ide yang sedang naik daun' tetapi telah diterapkan terlalu jauh dan dia mendesak sekolah-sekolah untuk kembali memainkan peran sebagai pendidik, bukan psikologis. Dia mengatakan bahwa obsesi terhadap harga diri anak-anak sedang menimbulkan narsisme. Berbicara di konferensi Association of School and College Leaders di Birmingham, Dr. Craig berkata: "Orang-orang yang narsis akan menjadi orang tua, karyawan, dan partner yang sangat buruk dalam suatu hubungan. Ini bukanlah suatu karakteristik yang positif. Ada bahaya bahwa kita justru sedang mendorong hal ini.'....Konferensi itu mendengarkan cerita bagaimana seorang guru matematika di suatu sekolah membenarkan seorang murid yang menulis angka nol di tempat yang salah. Murid itu menjawab: `Terima kasih, tetapi saya lebih suka cara saya.'"