November 28, 2009

ANJING-ANJING PIT BULL DALAM SEL

Berikut ini disadur dari "Apa yang Darwin Tidak Ketahui" oleh Geoffrey Simmons, M.D.: "Setiap sel memiliki paket-paket enzim yang kecil yang disebut lisosom, yang dapat digambarkan sebagai anjing-anjing pit bull yang ganas yang tinggal di kandang-kandang dalam rumah anda. Karena mereka dapat menghancurkan kebanyakan senyawa organik, jika mereka terlepas mereka akan menjadi sangat berbahaya. Di level sel, kandang mereka adalah vesikel-vesikel, dan mereka diperlakukan dengan sangat berhati-hati. Lisosom memiliki banyak keguanan; salah satunya adalah untuk mempertahankan diri. Setelah sebuah sel darah putih menelan sebuah bakteria, kuman itu dikurung di dalam sebuah vesikel dan dibawa ke salah satu dari kandang pit bull ini, di mana ia dicabik-cabik hingga hancur. Serpihan-serpihanny a lalu ditaruh ke dalam sebuah vesikel lainnya dan dibawa ke pinggir sel untuk dibuang ke dalam peredaran darah. Ketika sebuah sel mati, kandang-kandang ini terbuka, dan mekanisme yang sama akan menghancurkan sel tersebut" (hal. 51). Saya bertanya-tanya apakah Richard Dawkins dapat memberitahu kita bagaimana lisosom-lisosom ini bisa muncul melalui proses Darwin?

APAKAH PERJANJIAN BARU DITULIS DALAM BAHASA ARAM?

Baru-baru ini saya menerima pertanyaan berikut: "Salah seorang teman saya mengklaim bahwa Perjanjian Baru aslinya ditulis dalam bahasa Aram dan bukan Yunani. Dia juga mengatakan bahwa kebanyakan orang Yahudi pada zaman itu berbicara Aram dan tidak ada yang berbicara Yunani." JAWABAN DARI SDR CLOUD: Ada banyak suara di Internet mengenai teori "supremasi Aram" ini, tetapi saya menganggapnya tidak dapat dipertahankan. Memang benar bahwa bahasa Aram dipakai oleh orang Yahudi di Israel pada zaman Kristus, dan Kristus sendiri berbahasa Aram dan hal ini dikutip di beberapa tempat (misal "Talita kum" di Markus 5:41 dan "Efata" di Markus 7:34). Tetapi Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, karena itulah bahasa internasional dan bahasa perdagangan Kerajaan Romawi. Manuskrip Yunani dari abad pertama yang mengandung bagian-bagian Perjanjian Baru masih ada yang tersimpan hingga hari ini, sementara manuskrip Aramaik yang paling tua tidak ada yang sekuno itu (walaupun kita tahu bahwa versi terjemahan Aram yaitu Peshitta, adalah terjemahan yang sangat kuno). Tuhan Yesus tidak diragukan lagi dapat berbicara bahasa Aram, Yunani, dan Ibrani. Ia membaca dari kitab Taurat Yahudi di sebuah sinagog, yang ditulis dalam bahasa Ibrani, dan Ia menyinggung iota dan titik (Matius 5:18) yang adalah bagian dari bahasa Ibrani. Mengenai klaim bahwa orang Yahudi tidak berbahasa Yunani, itu tidak benar. Sudah ada bagian-bagian Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani sebelum Kristus lahir. Yunani dan Latin adalah bahasa internasional yang resmi di wilayah Mediterrania karena penaklukan oleh Aleksander Agung tiga abad sebelum Kristus. Tulisan di atas salib adalah dalam bahasa Yunani, Latin, dan Ibrani (Lukas 23:38). Paulus, yang menuliskan sebagian besar Perjanjian Baru, jelas fasih berbahasa Yunani (Kis. 21:37).

JESUS SEMINAR MENCARI NEW AGE

Berikut ini disadur dari Australian Independent Baptist Newsletter: "Kebanyakan pembaca surat ini sudah tahu bahwa organisasi Jesus Seminar adalah sesat, namun kadang-kadang menarik juga untuk melihat apa yang mereka sedang lakukan untuk memajukan kesesatan. Buku terbaru yang ditulis oleh Lloyd Geering adalah salah satu yang semakin mendorong proses meninggalkan "iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus" (Yudas 1:3). Dukungan terhadap bukunya Geering ini sebagaimana di websitenya Jesus Seminar antara lain, `Gereja-gereja utama di dunia Barat sedang menurun....karena mereka tidak sinkron dengan dunia sekuler modern....gereja- gereja memperlihatkan kurangnya iman dengan cara mengharuskan ketiadasalahan Alkitab dan suatu set doktrin yang tidak dapat berubah yang dirancang untuk pandangan dunia yang sudah kuno" (jesusseminar. org, 6 November 2009). Dalam buku "Coming Back to Earth" ini, Geering `memanggil kita untuk menyelesaikan pekerjaan Zaman Aksial Kedua.' Istilah ini mengacu kepada suatu Zaman Baru (New Age) yang katanya akan mencapai tingkat "kesadaran diri global." Zaman Aksial Kedua `adalah tentang mengerti diri kita sendiri sebagai bagian dari keseluruhan yang saling berhubungan, dengan sebuah jaringan global....dan suatu kesadaran yang semakin meningkat bahwa Allah ada di dalam kita, di dalam orang-orang lain, bumi, dan dalam kehidupan itu sendiri. Zaman Aksial Kedua ini menyatukan timur dengan barat' (http://www.christ- community. net/sermons/ sermon03_ 04_07.htm). Saudara-saudari, kesesatan dan ketidakpercayaan luas di mana-mana dan sepertinya seluruh dunia menerimanya dengan tidak peduli menuju kepada kebinasaan, jadi `...tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya" (1 Yoh. 2:28).

INSTITUSI BAIT SUCI SEDANG MENCARI MESIAS

Institusi Bait Suci di Yerusalem telah menghabiskan $27 juta dolar untuk mempersiapkan kedatangan Mesias. Mereka telah membuat perabotan-perabotan , termasuk sangkakala-sangkaka la perak, kandil-kandil emas, harpa, dan pakaian untuk Imam Besar yang dijahit dari benang emas. Ketika ditanya kapan Mesias akan datang, Direktu Institusi Bait Suci, Yehuda Glick menjawab, "Yang kita tahu hanyalah bahwa kita sedang hidup di zaman mujizat dan semua mujizat itu sudah diprediksikan di Buku tersebut akan terjadi pada awal akhir zaman. Bisa saja besok, bisa juga 100 tahun lagi, atau bahkan 400 tahun lagi" ("Jews Raise Millions to Be Ready for Coming of the Messiah," Sydney Morning Herald, 14 Nov. 2009). Institusi tersebut mempekerjakan dua arsitek untuk mendesain Bait Suci yang ketiga, "sebuah bangunan modern, dengan sistem parkir mobil dan elevator, tetapi akan mirip dengan Bait Suci Kedua." Banyak orang "Injili" yang menyumbang ke Institusi Bait Suci, tetapi sumbangan-sumbangan ini akan lebih banyak membantu Antikristus daripada bagi Kristus. Adalah Antikristus yang akan memakai bait yang dibangun oleh orang-orang Yahudi yang telah menolak Kristus. Kondisi Israel modern yang sekarang ini adalah penggenapan setengah dari nubuatan tentang tulang-tulang yang kering di Yehezkiel 37. Mereka telah kembali ke tanah mereka, tetapi tidak ada nafas kehidupan di dalam mereka (Yeh. 37:8). Mereka masih dalam pemberontakan terhadap Hukum Allah. Dalam Kesusahan Besar, orang Yahudi akan tertipu oleh janji Antikristus akan perdamaian dan akan membuat perjanjian dengannya. Bait suci akan dibangun kembali, tetapi akan menjadi baitnya Antikristus ketika ia mengumumkan dirinya sebagai Allah (Dan. 9:27; Mat. 24;15; 2 Tes. 2:3-4).

November 14, 2009

BINTANG FILM MEROBEK IMAMAT 18:22 DARI ALKITAB-ALKITAB

Ian McKellen, seorang bintang film Inggris yang populer memerankan tukang sihir Gandalf dalam "Lord of the Rings," mengatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah Detail bahwa ia merobek Imamat 18 dari Alkitab-Alkitab di kamar-kamar hotel. McKellen, seorang homseksual mengatakan, "Saya tidak bangga karena merusak buku itu, tetapi pilihannya adalah apakah saya menghilangkan halaman itu atau saya membuang seluruh Alkitabnya" ("Ian McKellen Rips Leviticus," Popeater.com, 2 Nov. 2009). Pada kenyataannya, seluruh Alkitab menghukum homoseksualitas. Hal ini sudah mulai sejak kitab pertama Alkitab, yaitu dengan penetapan pernikahan antara seorang laki-laki dengan seorang wanita sebagai konteks yang diperbolehkan secara ilahi untuk hubungan seksual. Allah tidak membuat seorang Hasan bagi Adam, Dia membuat seorang Hawa. Kitab terakhir dalam Alkitab juga melanjutkan serangan terhadap homoseksualitas. Yohanes mengatakan bahwa mereka yang masuk ke dalam lautan api termasuk "orang-orang keji" (Wah. 21:8), dan homoseksualitas adalah salah satu hal yang dinyatakan keji dalam Firman Tuhan. Suatu jalan penyelamatan yang mulia telah disediakan bagi manusia melalui pengorbanan Anak tunggal Allah, tetapi mereka yang merobek halaman-halaman tertentu dari Firman Allah dan dengan demikian menyangkali kekudusan dan penghakiman adil Allah atas dosa, tidak akan mendapat bagian dalam kasih karunia dan belas kasihanNya. Kamu tidak mungkin selamat kecuali kamu mengakui bahwa kamu orang berdosa yang memerlukan keselamatan.

PEKAN RAYA PERCERAIAN DI PARIS MENARIK RIBUAN ORANG

Paris menjadi tempat paling pertama di Perancis yang mengadakan pekan raya perceraian tanggal 7-8 yang lalu, dan kira-kira 4000 orang ikut serta. Di Perancis, hampir satu dari setiap dua pernikahan berakhir dengan perceraian, dan pekan raya "New Start" diadakan untuk memberikan pelayanan bagi pangsa pasar yang besar ini. Orang-orang yang hadir dapat berkonsultasi dengan pengacara dan peramal kartu tarot, mengunjungi spesialis-spesialis remodeling, membukukan janji dengan ahli-ahli bedah plastik, dan meningkatkan rasa percaya diri mereka dengan para pelatih rasa percaya diri. Seminar-seminar tersedia yang bertajuk mulai dari "Bagaimana cara merayu kembali partner anda dengan metode Gestalt," hingga "Bertemu di Web." Brigitte Gaumet, organizer dari pekan raya tersebut mengatakan bahwa dia mendapat ide ini setelah Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menceraikan istri kedua segera setelah mendapatkan jabatan. "Bagi saya," dia berkata, "hal itu memperjelas bahwa perceraian sudah kehilangan stigma dan bahwa hal itu adalah hal yang lazim" ("Paris New Fair Targets Divorce Market," AP, 9 Nov. 2009). Perceraian selalu adalah sebuah tragedi, dan walaupun ia adalah realita dalam dunia yang terkutuk oleh dosa ini, dan kadang-kadang tidak dapat terhindarkan, perceraian seharusnya tidak boleh pernah didukung atau dirayakan. Hancurnya pernikahan di seluruh dunia adalah tanda dari akhir zaman: "Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: "Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!" (Maz. 2:1-3).

PARA EKUMENIS MERAYAKAN ULANG TAHUN "PERSETUJUAN TENTANG PEMBENARAN"

Tanggal 31 Oktober yang lalu, berbagai gereja-gereja liberal yang ekumenis merayakan ulang tahun kesepuluh penandatanganan "Joint Declaration on the Doctrine of Justification" (Deklarasi Bersama tentang Doktrin Pembenaran). Wakil dari Gereja Roma Katolik dan Federasi Dunia Lutheran menandatangani dokumen tersebut tanggal 31 Oktober 1999, dan Konsili Methodis Sedunia menandatanganinya pada tahun 2006. Banyak orang-orang Injili yang "tertipu" telah memuji deklarasi tersebut, dan mengklaim bahwa Roma kini setuju dengan para "Protestan" mengenai doktrin ini, tetapi pada kenyataannya Roma sama sekali tidak mengalah dalam hal apapun dalam deklarasi yang di rancang dengan sangat pintar tersebut. Dokumen ini mempertahankan Injil sakramental Roma yang sesat dalam segala seginya, yaitu bahwa pembenaran adalah IMPARTASI (pemberian) hidup yang baru kepada orang berdosa sehingga dia dimampukan untuk mengenal dan mencari Allah, dan ini adalah sebuah PROSES yang mulai dari baptisan dan memerlukan pekerjaan baik dan partisipasi dalam sakramen-sakramen gereja. Poin nomor 11 dalam Deklarasi Bersama itu berbunyi, "Pembenaran. ...terjadi saat penerimaan Roh Kudus dalam baptisan..." Konsili Trent mengutuki semua orang yang berani mengatakan bahwa pembenaran adalah hanya melalui iman dan hanya karena kasih karunia oleh penebusan Kristus yang sempurna, dan deklarasi ekumenis ini sama sekali tidak menarik kembali kutukan itu satu iotapun. Perhatikan pernyataan berikut ini dari sesi keenam konsili Trent: "Jika ada orang yang mengatakan bahwa iman yang membenarkan tidak lain adalah keyakinan akan belas kasihan ilahi, yang mengampuni dosa demi Kristus, atau bahwa keyakinan ini sajalah yang membenarkan kita, BIARLAH DIA ANATHEMA" (Canons Concerning Justification, Canon 12). Jika Gereja Roma Katolik tiba-tiba setuju dengan orang-orang non-Katolik yang percaya Alkitab bahwa keselamatan hanyalah karena kasih karunia melalui iman dalam pengorbanan Kristus yang sempurna dan mencukupi TANPA PEKERJAAN ATAU SAKRAMEN ATAU BAPTISAN ATAU KEIMAMATAN, maka ia akan mengutuki sendiri para pausnya yang terdahulu. Untuk informasi lebih banyak lagi mengenai hal ini silakan lihat artike-artikel berikut dalam di www.wayoflife. org: "Liberal Lutherans and Roman Catholics Agree to Deny the Gospel" dan "How the Roman Catholic Church Denies Salvation by Grace Alone."

PEMBUNUHAN MASSAL DI MARKAS MILITER AMERIKA ADALAH TINDAKAN TERORISME ISLAM

Walaupun sebagian pejabat-pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh media mencoba untuk menyalahkan hal-hal lain, jelas bahwa pembunuhan massal yang dilakukan oleh Nidal Malik Hasan terhadap 13 orang, dan melukai 31 lainnya, di Markas Militer Fort Hood, Texas, adalah sebuah tindakan terorisme Islam. Hasan berteriak "Allahu Akbar" ("Allah Maha besar") sebelum meulai menembak, dan salah seorang tetangganya berkata bahwa Hasan memberikan kepadanya sebuah Quran jam 9 pagi hari itu sebelum ia berangkat ke markas dan ia berkata, "Saya akan melakukan pekerjaan baik bagi Allah" ("For Hood Gunman Had Told US Military Colleages That Infidels Should Have Throats Cut," Telegraph, London, 8 Nov. 2009). Hasan memberitahu beberapa orang temannya bahwa "orang-orang tidak percaya" (kafir) seharusnya dipotong lehernya dan bahwa mereka seharusnya dibakar. Sebelumnya, masih di musim panas yang baru lalu ini, ia menyoraki penembakan mati seorang perekrut Little Rock Army oleh seorang Muslim ("The Military's Blunders," New York Post, 7 Nov. 2009). Dalam sebuah ceramah di Walter Reed Army Medical Center (dia bekerja di situ sebelum dipindahkan ke Fort Hood pada bulan Juli tahun ini), Hasan mengeluarkan unek-uneknya bahwa "orang-orang yang tidak percaya harus dipenggal kepala dan dituangkan minyak mendidih ke kerongkongan mereka." Ketika ditugaskan di Walter Reed, Hasan menghadiri mesjid Dar al-Hijrah berbarengan dengan dua orang yang termasuk teroris peristiwa 11 September ("Fort Hood Shooting: Texas Army Killer Linked to September 11 Terrorists," The Telegraph, 7 Nov. 2009). Imam yang menjabat saat itu adalah Anwar al-Awlaki, yang sekarang tinggal di Yemen. Charles Allen, mantan pembantu-sekertaris bagian intelijen di Departemen Homeland Security, menggambarkan dia sebuah "seorang pendukung al-Qaeda yang menargetkan orang-orang Muslim USA dengan ceramah-ceramah online yang bersifat radikal mendukung serangan-serangan teroris." Val Finell, seorang dokter angkatan darat yang belajar bersama dengan Hasan, mengatakan bahwa dia dan teman-teman lain mempertanyakan kesetiaan Hasan terhadap Konstitusi USA dan komitmennya terhadap pertahanan Amerika ("Officials: U.S. Aware of Hasan Efforts to Contact al Qaeda," ABC News, 9 Nov. 2009). Dr. Finnel mengatakan bahwa kebanyakan perwira tidak mengajukan komplian karena "takut seolah-olah diskriminasi terhadap seorang tentara Muslim" ("Fort Hood Gunman Had Told US Military Colleagues," The Telegraph, 8 Nov.) Hal ini mengekspos kebodohan "sikap harus benar secara politis" yang telah melanda militer USA, yang kini lebih semangat untuk menyenangkan para feminis, aktivis lingkungan, orang-orang Muslim, dan para pengacara, daripada melakukan tugasnya untuk melindungi Amerika dari semua musuh. Namun demikian, akar permasalahannya bukanlah kelemahan pihak militer; akar permasalahannya adalah kesesatan dan sikap penakut dari para pengkhotbah bangsa tersebut (USA), yang menolak untuk memproklamirkan takut akan Allah dengan berani dan tanpa kompromi. Sebagai hasilnya, bangsa ini telah kehilangan hikmat dan kuasanya. Jadi, solusinya, dari pihak orang-orang percaya, adalah utuk tidak berfokus pada politik atau menenggelamkan diri ke dalam talkshow-talkshow konservatif di radio; solusinya adalah berfokus pada kesalehan, dalam kehidupan pribadi kita dan dalam gereja-gereja kita. "Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka" (2 Taw. 7:14).

November 7, 2009

SEORANG KRISTEN DIPECAT KARENA MENYATAKAN KEPERCAYAANNYA TENTANG PERNIKAHAN TRADISIONAL

Pada bulan Agustus, Peter Vadala dipecat oleh Brookstone Corporation karena memberitahu seorang rekan kerjanya yang lesbian bahwa iman Kristianinya tidak menerima pernikahan sesama jenis. Hal ini terjadi saat dia sedang bekerja sebagai wakil manager toko Brookstone tersebut di Bandara Udara Logan di Boston, setelah dia diusik seharian oleh rekan kerja tersebut, yang terus menerus berlagak bahwa dia sebentar lagi akan "menikah." Si wanita lesbian itu kemudian menghubungi departemen Sumber Daya Manusia, dan dua hari kemudian Vadala dipecat ("Massachussets man Fired from Corporation over Christian Belief in Traditional Marriage," MassResistance. org, 30 Oktober 2009). Perusahaan itu memberitahu Peter bahwa "di negara bagian Massachusetts, pernikahan sesama jenis itu legal" dan bahwa tindakannya dinilai "tidak pantas" dan merupakan "serangan." Dia bahkan dituduh "memaksakan kepercayaannya" terhadap orang lain. Hmm, betapa "tolerannya" orang-orang homoseksual.

DAWKINS: PENULIS BUKU YANG BUTA

Richard Dawkins, penulis atheis dari buku "The Blind Watchmaker," mengklaim bahwa tidak ada bukti akan desain intelijen di alam semesta. Ia mengolok-olok argumen tentang desain, dan mengklaim bahwa di dunia ini, walaupun "sepertinya" ada desain, namun itu tidak benar karena naturalisme Darwin dapat menjelaskan segela sesuatu. Ia mengatakan bahwa para atheis harus bangga karena posisi mereka karena lebih superior dan lebih masuk akal daripada doktrin seorang Allah Pencipta. Alkitab berkata, "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih" (Roma 1:20). Jika hal-hal yang tidak nampak dari Allah dapat jelas terlihat dalam ciptaan, lalu mengapakah Richard Dawkins tidak dapat melihat mereka? Jawabannya adalah karena ia buta secara rohani. Saya memiliki seorang teman pengkhotbah yang buta di pegunungan Himalaya dan ia pernah berkhotbah di gereja kami di Kathmandu. Jika dia berkata kepada saya, "Saudara Cloud, saya telah mendengar bahwa ada gunung-gunung yang sangat indah tertutupi oleh salju di sekitar sini, tetapi saya tidak percaya karena saya tidak melihat mereka," maka saya akan berkata kepadanya, "Prem, kamu tidak dapat melihat mereka karena kamu buta. Saya dapat menggambarkannya bagimu, tetapi kamu tetap tidak dapat melihatnya." Prem tidak akan dapat melihat sampai nanti dalam tubuh kebangkitannya, dan Dawkins tidak akan dapat melihat kecuali ia merendahkan diri di hadapan Allah Pencipta yang Mahakuasa, mengakui kondisinya yang sesat dan pemberontakannya melawan Hukum Allah dan penghakiman Allah yang adil, dan mempercayakan dirinya kepada belas kasihan Allah dalam Yesus Kristus. Dawkins tidak memiliki apapun yang dapat dibanggakan, dia adalah pembuat buku yang buta. Di hadapan argumen "pembuat jam," dia hanya dapat berdalih sana sini dengan mitos-mitos Darwinian, tetapi ia tidak dapat membuktikannya salah. Pada kenyataannya, memang argumen "pembuat jam" ini tidak dapat dilawan. Kompleksitas dan desain yang luar biasa dan desain yang kita temui di alam semesta – desain sayap, mata, jantung, otak, kupu-kupu, DNA, polinas, intelijen manusia – tidak dapat dijelaskan oleh "selesksi alam" atau "mutasi kebetulan," dan juga tidak dapat dipatahkan hanya dengan mitos Darwin bahwa segalanya "ya memang demikian dari awalnya." Editor: Argumen "Pembuat Jam" atau "The Watchmaker" adalah sebagai berikut: Jika seseorang menemukan sebuah jam yang berfungsi dengan baik di pinggir pantai, apakah yang akan ia pikirkan? Melihat adanya suatu alat yang kompleks dan bekerja dengan baik, kesimpulannya pastilah ada yang membuat jam tersebut. Tidak mungkin jam itu terjadi dengan sendirinya. Jikalau kita dapat berkata demikian tentang sebuah jam, apalagi alam semesta kita yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan jam tangan.

PELAYANAN ANAK-ANAK MUDA MENGATAKAN BAHWA YESUS YANG "COOL PARTY" AKAN SANGAT SUKA DENGAN VIDEO GAME "THE BEATLES"

Lane Palmer, dari organisasi Dare 2 Share, sebuah pelayanan anak muda interdenominasional , mengklaim bahwa Yesus akan menyukai sebuah video game baru, yaitu "The Beatles: Rock Band." Palmer bersukacita bahwa ini berarti "ribuan, jika bukan jutaan, remaja-remaja akan diperkenalkan kepada magic the Beatles," dan ia dapat membayangkan "Yesus dan para rasul sedang tertawa-tawa atas sebuah video game jika mereka punya PS3 abad pertama" ("Would Jesus Love `The Beatles: Rock Band?'" Palmer mendasarkan pernyataannya ini atas suatu kesalahpahaman besar tentang tindakan Yesus di pernikahan Kana sebagaimana dicatat dalam Yohanes 2. Dengan gaya khas emerging church, Palmer berpikir bahwa Yesus mengubah air menjadi anggur beralkohol dan dengan demikian meningkatkan "fun" kemabukan pesta pernikahan tersebut. Ia mengatakan, "[Yesus] ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang akan sangat bertentangan dengan orang-orang religius yang terlalu kaku. Mereka bukan marah karena Dia pergi ke pesta-pesta; mereka geram karena Dia sungguh bersenang-senang selama dalam pesta-pesta tersebut.... alasan Yesus pergi ke pesta adalah dan bersama-sama dengan "orang-orang berdosa" bukanlah untuk menghakimi atau menghukum mereka." Gerakan emerging church melihat dunia yang jatuh dalam dosa ini sebagai suatu pesta yang harus dinikmati, dan mereka dengan bebas berpartisipasi dalam musik, seni, fashion, dan film dunia. Mereka "berkomunikasi" dengan kebudayaan dunia bukannya menjauhinya dan telah menciptakan Yesus yang sesuai dengan keinginan mereka, tetapi yang jelas Yesus yang berpesta pora gaya emerging church hanyalah imajinasi manusia. Walaupun Yesus Kristus adalah teman orang berdosa, ikut dalam pernikahan dan acara makan-makan mereka, ia bukanlah "tukang pesta" (party animal). Ia menghidupi dan menyerukan kesalehan dalam segala situasi. Ia adalah seorang teman bagi orang berdosa sekaligus "terpisah dari orang berdosa" (Ibr. 7:26), karena kekudusanNya. Matius 11:9 mengatakan bahwa Kristus adalah "seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa," namun itu adalah apa yang musuhNya katakan tentang Dia. Pada faktanya, dia bukanlah pelahap ataupun peminum. Dia adalah teman pemungut cukai dan orag berdosa bukan dalam hal Ia ikut berpesta dengan mereka tetapi bahwa Ia mengasihi mereka dan mencoba untuk menyelamatkan mereka. Kristus bukanlah "tidak menghakimi." Ia menegur dosa. Ia menyatakan ketamakan dari pemimpin muda yang kaya (Mat. 19:16-22) dan perselingkuhan wanita di sumur (Yoh. 4:16-18). Kristus sering memperingatkan tentang neraka yang kekal dan berapi-api (mis. Mat. 5:22, 29, 30, 7:19; 10:28; 11:23; 13:40, 42, 50; 23:33; Mar. 9:43-48; Yoh. 3:36). KhotbahNya yang pertama adalah "bertobatlah" (Mat. 4:17), dan Ia memperingatkan bahwa mereka yang tidak bertobat akan binasa (Luk. 13:3; Yoh. 3:36). Ia menyebut orang-orang sekelilingnya jahat (Mat. 7:11; 12:34). Ia memandang kepada orang-orang dengan amarah karena ketegaran hati mereka (Mar. 3:5). Ia memperingatkan orang agar berhenti berdosa (Yoh. 5:14; 8;11). Tidak ada dari hal-hal di atas yang terdengar "cool" dalam artian dunia, dan juga bukanlah cara yang efektif untuk tetap berpesta secara duniawi!