May 29, 2010

DALAI LAMA MENARIK KHALAYAK RAMAI DI AMERIKA

Baru-baru ini Dalai Lama, yang dijuluki "bintang rock dalam agama," membuat Radio City Music Hall di New York City penuh sesak. Raja-allah Budha dari Tibet ini telah meningkat pesat sejak waktu ia masih seorang tokoh agama kecil di negara asalnya. Hari ini ia adalah tokoh utama dalam gerakan New Age, mempromosikan kerohanian yang sinkretistik dan mistis yang menolak dogmatisme doktrinal dan lebih suka pendekatan individualistik terhadap kebenaran. Tema tur Amerika-nya yang sedang berlangsung saat ini adalah "Toward a True Kinship of Faiths." Ia mengatakan, "Saya seorang Budha. Menurut praktek saya sendiri, Budha adalah yang terbaik. Tetapi....setiap orang memiliki iman yang berbeda. Jadi menurut setiap orang, agamanya yang terbaik baginya" ("The Dalai Lama Packs Radio City," FoxNews.com, 21 Mei 2010). Hal yang utama, menurut Dalai Lama, adalah bahwa semua agama dihormati dan tidak ada yang membuat klaim-klaim eksklusif. Ia memperingatkan bahwa "ekstrimisme agama" adalah berbahaya bagi perdamaian dunia. Dalam kata pengantar yang ia tulis di buku Spiritual Politics, Dalai Lama memperingatkan, "Pikiran sempit dan pikiran yang berpusat pada diri sendiri baik bagi kita di masa lampau, tetapi hari ini hanya akan memimpin kepada kehancuran." Semua yang dikatakan Dalai Lama itu bagus yang benar hanya jika tidak ada satu Allahyang benar dan bahwa Allah itu telah menyatakan diriNya tanpa salah! EDITOR: Nubuat Alkitab semakin jelas akan tergenapi. Di akhir zaman, akan ada persatuan agama-agama. Semua agama akan dirangkul, dengan catatan tidak boleh mengatakan bahwa ia adalah satu-satunya jalan! Kekristenan yang sesat, yang sudah dikebirikan, dalam bentuk Gereja Esa Ekumene, akan ikut agama dunia ini, dan melepaskan klaim Yesus bahwa "Akulah jalan...tidak ada seorang punyang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh. 14:6). Kekristenan yang masih mau tunduk pada kebenaran Alkitab, dan mengklaim bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan, akan dicap sebagai "fundamentalis ekstrim" yang sama berbahayanya dengan para teroris yang melakukan bom bunuh diri. Pada saat itu, akankah imanmu goyah? Mustahil anda akan kuat saat itu, jika saat ini saja anda tidak mau berdiri untuk kebenaran dan mendukung gereja yang benar.

IMAM ANGLIKAN MENDEDIKASIKAN TEMPAT PEMBUATAN BIR

Seorang imam Anglikan baru-baru ini "memberkati" sebuah tempat pembuatan bir baru di Edmonton, Alberta, Canada. "Reverend" Neil Gordon, Dekan dari Katedral All Saints, memberkati baik itu bangunannya maupun peralatan-peralatan nya ("Edmonton's Newest Brewery Opens with a Blessing," Edmonton Journal, 20 Mei 2010). Juru pembuat bir, Scott Harris, mengatakan bahwa tradisi pemberkatan bagi tempat-tempat pembuatan bir adalah tradisi yang sudah sangat kuno. Bahkan, ini berasal dari Gereja Roma Katolik, dan para Protestan mempertahankan kecintaan mereka minum-minum ketika mereka "meninggalkan" Roma. Gereja Roma Katolik begitu cinta akan minuman keras, ia harus mendirikan pusat-pusat rehabilitasi untuk "mengeringkan" imam-imam yang kecanduan alkohol. Saya ingat sebuah misa Katolik yang saya saksikan pada tahun 1987 di New Orleans sementara menghadiri sebuah konferensi ekumene sebagai insan pers. Para imam minum anggur berkendi-kendi. Sangatlah mengajar bagi kita bahwa gambaran Gereja Pelacur di Wahyu 17:1-6 menyinggung masalah minum-minum sampai empat kali. Setelah melakukan riset yang mendalam tentang Emerging Church pada tahun 2008, saya terkesan dengan fakta bahwa mereka juga cinta minuman keras. "Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya" (Amsal 20:1).

PARA ILMUWAN (TANPA SADAR) MEMBUKTIKAN BAHWA KEHIDUPAN DIDESAIN SECARA INTELIJEN

Minggu lalu, Time.com memuat sebuah artikel berjudul "Scientist Creates Life," yang menggambarkan terobosan baru dalam bidang genetika. Sebuah tim yang dipimpin oleh J. Craig Venter "merangkaikan keseluruhan genome suatu bakteria, lalu memasukkan instruksi genetik tersebut ke dalam bekteria lainnya" dan "sel itu hidup." Artikel itu lalu berlanjut dan membuat klaim yang sangat konyol bahwa "kehidupan telah diciptakan," padahal faktanya tidak ada apa-apa yang diciptakan. Bukannya ingin mengecilkan tingkat kesulitan dari apa yang telah dilakukan oleh tim ilmuwan ini, tetapi faktanya adalah mereka hanyalah memanipulasi kehidupan yang sudah ada sebelumnya. Mereka tidak menciptakan satu protein atau organel pun, jangankan suatu sel yang hidup. Sebagai seorang yang mata pencahariannya adalah pengajar biologi, Kenneth Poppe mengobservasi, "Bahkan mengkonstruksi sebuah organel vital dalam sebuah sel sekalipun, misalnya sebuah mitokondria, tidak dapat dibayangkan karena kompleksitasnya sangat luar biasa" (Reclaiming Science from Darwinism, 2006, hal. 35). Sebenarnya, terobosan Venter yang mengagumkan justru membuktikan sekali lagi dan secara pasti bahwa kehidupan didesain secara intelijen. Diperlukan sebuah tim yang terdiri dari ilmuwan-ilmuwan yang brilian puluhan tahun, dengan memakai pengetahuan yang sudah ditemukan oleh ribuan ilmuwan lain sebelum mereka, untuk berhasil memanipulasi DNA bakteri ini. Jika intelijen yang sebesar ini diperlukan untuk melakukan sesuatu yang relatif sederhana ini, betapa lebih lagi diperlukan untuk mendesain dan membangun sebuah sel yang hidup dan dapat berkembang biak! Lebih lanjut lagi, Venter dan timnya menduplikasikan programming dalam DNA sel yang sangat kompleks tersebut dengan menggunakan komputer-komputer yang sangat canggih. Ini juga menunjuk kepada Intelligent Design. DNA manusia jauh lebih kompleks daripada Windows 7 atau OS X-nya Apple, dan siapa yang berani berkata bahwa kedua sistem operasi yang brilian itu berevolusi melalui suatu proses evolusi yang buta dan acak? Seperti yang dikatakan oleh mantan atheis, Anthony Flew, "Bagi saya, sepertinya penemuan-penemuan dalam bidang riset DNA selama lebih dari 50 tahun telah memberikan materi baru yang sangat kuat bagi argumen bahwa semua ini didesain."

MENYEMBAH SEPAKBOLA

Salah satu ilah masyarakat modern adalah olahraga profesional, dan ini diperlihatkan dengan sangat nyata baru-baru ini oleh sebuah klub sepakbola Jerman. Sebuah ruangan eksekutif di Stadium Millerntor di Hamburg memiliki fitur jendela kaca yang berwarna, lilin-lilin, dan sebuah mezbah bagi sepakbola, juga gambaran akan para pemain sebagai santo-santo ("Worshipping the Beautiful Game," orange.co.uk, 18 Mei 2010). Ruangan ini adalah milik perusahaan marketing Jung von Matt. Mereka patut diacungin jempol karena mau mengakui bahwa mereka sedang menyembah berhala. Ada banyak fans sepakbola (dan olahraga lain) yang andai saja lebih jujur, juga harus menggelar lilin-lilin di hadapan klub/tokoh/olahraga favorit mereka.

PAUS MENGATAKAN MARIA "ADA DI SEMUA TEMPAT DI SETIAP WAKTU"

Berbicara dari jendela apartemen kepausan yang menghadap Lapangan St. Peter pada tanggal 23 Mei, Paus Benediktus XVI meninggikan Maria dengan sifat-sifat ilahi. Ia mengatakan bahwa "tidak ada Pentakosta tanpa Maria" dan mengklaim bahwa "dia [Maria] ada di semua tempat di setiap waktu" ("No Church without Pentecost, no Pentecost without Mary," EWTN News, 23 Mei 2010). Pernyataan hujat ini memberikan sifat kemahahadiran kepada makhluk ciptaan. Paus juga berdoa kepada Regina Coeli (Ratu Surga), meminta Allah untuk mengizinkan "bahwa melalui syafaat Perawan Maria kita bisa mendapatkan sukacita hidup yang kekal." Tidak jauh dari Vatikan ada Basilica of Saint Mary Major, salah satu dari empat basilika kepausan, dan di sana ada salib setinggi 4 meter dengan Maria tergantung pada salib itu bersama Yesus. Fakta bahwa orang-orang Injili hari ini tidak mempersalahkan Gereja Roma Katolik dengan nada yang jelas untuk penghujatan- penghujatan dan kesesatan-kesesatan nya, dan juga banyaknya orang kudus yang telah ia siksa dan bunuh, adalah bukti yang tidak terbantahkan akan kebutaan dan kesesatan rohani kaum Injili. Kondisi yang sangat memprihatinkan ini, antara lain, adalah buah dari filosofi penginjilian ekumene Billy Graham, dan jika Denominasi Southern Baptist memiliki kehidupan rohani dan keyakinan rohani yang sejati, mereka seharusnya sudah mempersalahkan Graham puluhan tahun yang lalu, bukannya meninggikan dia sebagai seorang hamba Tuhan yang besar. Southern Baptist hari ini adalah Sardis. Ia seolah hidup, tetapi mati. Dan banyak sekali gereja-gereja Baptis Independen yang juga mengikut dengan cepat langkah-langkah kompromi ini dengan cara mengurangi peneguran akan kesalahan, melemahkan doktrin pemisahan, dan lebih membenci orang-orang yang menegur daripada orang-orang yang berkompromi.

May 23, 2010

BAPA CONTEMPORARY CHRISTIAN MUSIC MEMBENARKAN PENGGUNAAN MUSIK ROCK

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Ralph Carmichael, yang telah disebut sebagai "Bapa Contemporary Music," ditanya mengenai bagaimana ia membenarkan pemakaian musik rock dan bentuk-bentuk musik pop lainnya. Ia menjawab, "Pada tahun 1700an dan 1800an, para pujangga menuliskan himne-himne tradisional kita, menggabungkan pesan yang tidak berubah dengan melodi-melodi sekuler yang populer. Dan mereka dikritik dengan hebat. Gaya musik "pop" tahun 1800an adalah apa yang kita sebut tradisional hari ini, walaupun asalnya bukanlah dari dalam gereja" ("He Started the Revolution in Christian Music," AssistNews.net, 8 Mei 2010). Adalah salah untuk membandingkan penggunaan melodi sekuler yang tidak berbahaya dalam musik Kristen dengan penggunaan musik pesta dunia yang jahat. Hanya karena suatu melodi itu "sekuler" tidak serta merta berarti salah. Hal yang salah mengenai pemakaian musik Rock dalam kebaktian Tuhan adalah bahwa musik itu telah didesain sejak awalnya untuk melawan hukum-hukum Allah. Musik rock tidak dapat tidak bersifat sensual. Buku Rock Facts, yang diterbitkan oleh Rock and Roll Hall of Fame and Museum di Cleveland, Ohio, mengakui bahwa rock bukan hanya suatu tipe musik, IA ADALAH SUATU GAYA HIDUP. "....rock and roll telah benar-benar menjadi suatu bahasa universal... .rock and roll juga mengacu kepada suatu sikap, suatu perasaan, suatu gaya, suatu cara hidup...." (Rock Facts, 1996, hal. 7). Dalam wawancaranya dengan Playboy, John Lennon mengatakan, "Keseluruhan ide Beatles adalah melakukan apa yang kau inginkan." Filosofi rock & roll tercakup dalam lagu-lagu hit tahun 1960an oleh grup-grup seperti Rolling Stones ("I'm free to do what I want any old time"), Animals ("It's my life and I'll do what I want"), The Mamas and The Papas ("You got to go where you want to go/do what you want to do"), dan Isley Brothers ("It's your thing/ do what you want to do"). Untuk mengambil musik-musik seperti itu, yang dengan iramanya saja sudah memberitakan kecabulan dan pemberontakan, dan memakainya dalam kebaktian Kristus, adalah kesesatan dan kebingungan. Musik Carmichael populer melintasi batas-batas denominasi di zaman paling sesat dalam sejarah gereja, dan jika hal ini tidak meyakinkan anda bahwa rock bukanlah musik rohani, maka anda tidak dapat diyakinkan lagi! CCM adalah musik yang diinginkan oleh mereka yang hidup sesuai hawa nafsu mereka. "Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng" (2 Tim. 4:3-4).

NETANYAHU MENGATAKAN BAHWA YERUSALEM MILIK ISRAEL

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengutip Alkitab baru-baru ini untuk membuktikan bahwa Yerusalem adalah milik Israel. Dalam sebuah sesi parlemen yang memperingati Israel merebut Yerusalem Timur pada tahun 1967, Netanyahu menyatakan bahwa Yerusalem dan Sion muncul 850 tahun di Perjanjian Lama. Ia lalu mengatakan, "Mengenai berapa kali Yerusalem disinggung dalam kitab suci agama lain, saya rekomendasikan anda untuk mengeceknya" ("Netanyahu Turns to Bible," Reuters, 12 Mei 2010). Jawabannya adalah tidak ada. Yerusalem tidak pernah disebut dalam Quran, misalnya. Sangat menarik melihat orang-orang Yahudi sekuler, seperti Netanyahu yang sudah menikah tiga kali, mengutip Alkitab, walaupun mereka tidak mempercayainya atau menaatinya. Mereka sudah kembali ke tanah mereka, tetapi mereka tidak tahu bagaimana atau mengapa. Mereka memiliki musuh-musuh yang ganas, tetapi mereka pikir itu hanyalah kesialan mereka, tanpa mau mengakui bahwa alasannya sama seperti di zaman dahulu, yaitu pemberontakan Israel yang keras kepada terhadap Allah Yehovah dan penolakannya yang keras terhadap sang Mesias 2000 tahun yang lalu. Israel kembali ke tanahnya adalah penggenapan nubuat yang sangat indah, tetapi ia mati rohani sesuai dengan Yehezkiel 37:8. Kita sekarang sedang menantikan nubuat lainnya untuk digenapi, yaitu ketika orang-orang kudus zaman gereja diangkat, yang diikuti oleh munculnya Antikristus untuk memerintah, pertobatan Israel setelah masa "kesusahan Yakub," dan kembalinya Yesus Kristus dalam kemuliaan. Ya, datanglah segera Tuhan Yesus!

ROBOT MENIKAHKAN PASANGAN DI JEPANG

Dalam sebuah serangan lain lagi terhadap kekudusan Pernikahan, sepasang kekasih baru saja dinikahkan oleh sebuah robot bernama I-Fairy. Robot setinggi empat kaki itu mengumumkan bahwa pasangan tersebut adalah "suami dan istri" dengan suara kaleng robotnya. Suami baru tersebut berkomentar "Akan bagus jika robot itu sedikit lebih pintar" ("I-Fairy Robot Weds Tokyo Couple," AP, 16 Mei 2010). Robot tersebut, yang dijual $68.000, bagus untuk banyak hal, tetapi jelas tidak untuk melangsungkan pernikahan. Pernikahan disebut "holy matrimony" karena ia adalah institusi yang diciptakan oleh Allah pada awal sejarah manusia, dan alkitabiahnya ia adalah waktu bagi seorang wanita dan seorang lelaki untuk membuat janji yang serius berlaku seumur hidup di hadapan Allah dan manusia. Di akhir zaman yang penuh pemberontakan ini, pernikahan sedang diserang dengan hebat oleh perceraian, revolusi seksual, dan pernikahan sesama jenis. Orang lain lagi mengolok-olokkan pernikahan melalui hal-hal konyol seperti ini.

CHRISTIANITY TODAY BERSUKACITA ATAS RAGI KHARISMATIK

Dalam sebuah artikel baru-baru ini, David Neff, wakil presiden dari Christianity Today, menulis secara positif tentang gerakan Kharismatik dan menyamakannya dengan ragi. "Ada analis yang mengatakan bahwa kebangkitan rohani kharismatik telah padam. Lebih akurat untuk menggambarkannya seperti Yesus menggambarkan kerajaan Allah: seperti ragi yang mengkhamiri seluruh adonan roti. Anda tidak dapat lagi melihatnya sebagai suatu gerakan, tetapi ia telah mengubah cara ibadah kebanyakan gereja. Lagu yang diulang-ulang dan tangan yang diangkat kini sudah biasa. Kecuali di kantung-kantung perlawanan garis keras, jika ada seorang sesama Kristen yang memuji Allah dalam suatu bahasa doa yang pribadi tidak lagi mengherankan" ("Ardor and Order," Christianity Today, 12 Mei 2010). Hughie Seaborne dari Australia, seorang mantan Pantekosta dan Kharismatik, membuat komentar-komentar penting berikut ini: "Di tahun-tahun saya masih terindoktrinasi oleh pengajaran-pengajar an Pantekosta dan Kharismatik, selalu ada suatu keraguan yang tidak dapat saya jelaskan hingga tahun 1994 ketika Toronto Blessing muncul di dunia dan memaksa saya untuk melakukan pembelajaran yang serius, terutama mengenai kebangkitan rohani akhir zaman. Sekali saya sampai kepada kesimpulan bahwa Toronto tidak mungkin berasal dari Allah, dan jika Toronto semestinya berlanjut dengan kebangkitan rohani yang akan mengantar kepada Kerajaan, sebagaimana diklaim oleh semua orang, maka jelaslah bahwa pengharapan akan kebangkitan rohani yang semacam itu didasarkan pada penipuan. Ketika saya akhirnya tiba pada kesimpulan ini, seolah-olah ada yang menyalakan lampu.....Mengenai Matius 13:33, ragi itu, yang melambangkan doktrin yang palsu, diambil oleh seorang perempuan dan diadukkan (disembunyikan) ke dalam tepung terigu tiga sukat. Tepung terigu mewakili doktrin yang murni dan tidak tercemari. Alkitab mengatakan bahwa perempuan itu mengadukkannya [menyembunyikan dalam KJV]! Ia tidak melakukannya secara terbuka tetapi secara tersembunyi. Ia tidak keluar dan mengumumkan kepada semua orang bahwa ia akan mengkhamirkan tepung itu. Jadi seharusnya saya sudah bisa langsung melihat, berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh guru-guru Pantekosta/Kharisma tik saya, bahwa ia melakukan sesuatu yang jahat terhadap doktrin itu. Perumpamaan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan penginjilan dunia dan tuaian akhir zaman yang hebat, sebagaimana dimaksudkan oleh David Neff tentunya. Perumpamaan ini adalah tentang penyebaran doktrin yang salah dalam pengajaran gereja-gereja. Dan doktrin yang salah telah menyebar dan mengkhamiri pengajaran sedemikian rupa sehingga, seperti ragi dalam roti, ia tidak dapat lagi dibedakan. Namun ragi itu telah berhasil mencapai tujuannya, sebagaimana David Neff tanpa sadar menulis dengan berbunga-bunga dalam artikelnya. 'Ia telah mengubah cara ibadah kebanyakan gereja. ….Kecuali di kantung-kantung perlawanan garis keras...' Siapakah yang ia maksud dengan kantung-kantung perlawanan garis keras? Yaitu para fundamentalis yang masih berpegang pada Kitab Suci seperti 2 Timotius 4:1-5 dan 2 Petrus 2:1-2. Saya merenungkan, siapa kira-kira perempuan yang ada dalam Matius 13:33? Saya tidak dapat tidak memikirkan Wahyu 17:3-6. Hal yang sangat menakjubkan mengenai Gerakan Kharismatik adalah bahwa telah ada "seorang perempuan memakai kain ungu dan kain kirmizi' di latar belakang sejak kelahiran gerakan ini, bersembunyi di balik bayang-bayang, berpura-pura tidak ikut serta dalam apa yan terjadi. Tetapi sedikit penyelidikan membeberkan sebaliknya. Ketika saya diselamatkan di sebuah Gereja Anglikan/Uniting Co-operating pada tahun 1982, kami memiliki dua kebaktian setiap hari Minggu. Satu di pagi hari, yaitu yang Anglikan Kharismatik, dan satu lagi di sore hari yang dihadiri oleh tipe Katolik progresif yang senang dengan pengalaman Kharismatik. Itulah perkenalan saya yang pertama kepada ekumenisme, yang, sebagaimana saya pertama diajar, saya pikir waktu itu adalah hal yang hebat. Ia benar-benar sangat cocok dengan orang-orang Katolik itu sampai saya mulai menanyakan pertanyaan-pertanya an doktrin yang sederhana. Hari ini, pengalaman Kharismatik, dan segala sesuatu yang satu paket dengan itu, adalah lem yang merekatkan Gerakan Ekumene menjadi satu. Orang Roma Katolik yang mengaku telah berbahasa lidah, misalnya, langsung dianggap sebagai seorang saudara atau saudari dalam Kristus. Itulah ragi yang telah dicampurkan ke dalam tepung oleh seorang perempuan."

May 15, 2010

PENELITIAN MENEMUKAN BAHWA BAYI TAHU PERBEDAAN ANTARA BAIK DAN JAHAT

Sebuah penelitian yang ekstensif yang dipimpin oleh profesor Universitas Yale, Paul Bloom, telah menemukan bahwa bahkan bayi-bayi dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat. Dalam satu eksperimen, para peneliti membuat bayi-bayi yang berumur maksimal satu tahun menonton sebuah drama tentang seekor anjing mainan yang berusaha untuk membuka sebuah kotak, sementara ada sebuah boneka beruang mencoba menolong dia dan ada satu lagi yang dengan keras kepala menduduki kotak tersebut. Para bayi semuanya lebih senang kepada boneka beruang yang mencoba untuk menolong. Bloom mengatakan, "Semakin banyak bukti-bukti yang memperlihatkan bahwa manusia memiliki moralitas yng sederhana bahkan sejak permulaan kehidupan. Dengan pertolongan eksperimen-eksperim en yang dirancang dengan baik, anda dapat melihat percikan-percikan pikiran moral, penilaian-penilaian moral, dan perasaan-perasaan moral bahkan di tahun pertama kehidupan. Sepertinya suatu perasaan antara yang baik dan yang jahat sudah ada dalam tulang" ("Babies Know the Difference," Daily Mail, 10 Mei 2010). Sebenarnya, moralitas bukanlah ada di tulang; ia ada di hati. Manusia diciptakan dalam gambar Allah, dan walaupun ia telah jatuh dan terpisah dari Allah, gambaran moral itu tetap ada, walaupun sudah terkorupsikan. Alkitab mengatakan bahwa manusia "menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela" (Roma 2:15). Hati nurani yang memiliki moralitas ini tidaklah sempurna dan dapat menjadi keras, tetapi sudah cukup untuk membuktikan bahwa ada Allah dan bahwa manusia bertanggung jawab kepada Dia. Fakta bahwa bayi-bayi tahu yang baik dari yang jahat juga mengingatkan kita bahwa pendidikan anak harus mulai dari sangat dini. Fakta inilah membuat J. B. Buffington mengkhotbahkan sebuah khotbah berjudul "Bagaimana Caranya Kehilangan Anakmu Sebelum Ia Lima Tahun."

LUTHERAN MENGANGKAT KEMBALI "PENDETA-PENDETA" HOMOSEKSUAL

Evangelical Lutheran Church di Amerika (ELCA) telah mengangkat kembali seorang homoseksual yang "dipecat" tiga tahun yang lalu. Keputusan yang diambil oleh Sinode Tenggara ELCA ini adalah karena berbagai revisi kebijaksanaan yang akhirnya mengizinkan mereka yang "berada dalam hubungan sesama jenis yang dapat dipertanggungjawabk an secara publik, bersifat seumur hidup dan monogami" untuk melayani sebagai "pendeta" ("ELCA reinstates Partnered Gay Ministers," Christian Post, 4 Mei 2010). Bradley Schmeling, sang homoseksual yang diangkat kembali mengatakan, "Roh Kudus hidup di gereja dalam cara yang baru dan mendalam." Schmeling menggembalakan Gereja Lutheran St. John di Atlanta. Partner homoseksualnya, Darin Easler, juga dipecat dulu, tetapi ia lalu pindah ke United Church of Christ yang lebih liberal. Schmeling sedang mengikuti "roh yang lain" (2 Korintus 11:1-4). Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran (Yoh. 14:17; 15:26; 16:13; 1 Yoh. 4:6) adalah Penulis Alkitab, dan Alkitab mengecam homoseksualitas dengan kata-kata yang jelas dari kitab pertama hingga terakhir. Tidak ada jenis pernikahan yang diakui di halaman-halaman Kitab Suci, selain antara seorang lelaki dengan seorang perempuan. Ini sudah ditetapkan sejak fajar sejarah manusia di Taman Eden. Alkitab mengatakan bahwa hubungan seksual di luar dari pernikahan adalah dosa dan Allah akan menghakiminya (Ibr. 13:4). Karena tidak ada kemungkinan pernikahan sesama jenis yang alkitabiah, maka tidak mungkin ada hubungan sesama jenis yang direstui Allah. Dalam Perjanjian Baru, homoseksualitas disebut sebagai "hawa nafsu yang memalukan," "tak wajar," "kemesuman," "kesesatan," dan "pikiran-pikiran yang terkutuk" (Roma 1:26-28). Dosa apapun dapat diampuni, tetapi harus diakui dulu, yang berarti saya harus setuju dengan Allah bahwa tindakan itu adalah dosa. Saya harus setuju dengan Firman Allah melawan tindakan-tindakan saya. Itulah yang saya lakukan dulu, 37 tahun yang lalu untuk diselamatkan, dan itulah yang saya lakukan hari lepsa hari untuk persekutuan dengan Sang Juruselamat (1 Yoh. 1:9)

PEMBERITAAN YANG SEIMBANG

Oleh David Cloud: Selama bertahun-tahun, banyak orang yang telah menulis kepada saya untuk menyatakan keprihatinan mereka bahwa saya tidak "seimbang" dalam pemberitaan saya, tetapi keseimbangan banyak hubungannya dengan situasi khusus yang ditemui oleh seorang pengkhotbah. Apakah Nuh seimbang ketika ia "memberitakan kebenaran" selama 120 tahun sambil membangun bahtera? Apakah Yeremia seimbang dalam pesan-pesannya yang konsisten negatif terhadap Israel? Bagaimana dengan Yohanes Pembaptis? Ia tinggal di padang belantara dan memberitakan pertobatan, pertobatan, pertobatan. Apakah ia seimbang? Anda akan lihat hal yang sama dalam surat-surat Perjanjian Baru. Pesan bagi suatu jemaat atau kelompok tertentu tergantung kepada kondisi mereka pada saat itu. Apa yang Yesus sampaikan kepada jemaat di Filadelfia sama sekali berbeda dengan apa yang Ia sampaikan kepada jemaat di Laodikia. Jika sebuah jemaat atau suatu daerah atau suatu bangsa sedang menjadi semakin duniawi dan karnal dan sedang dalam penurunan moral, maka apakah seorang pengkhotbah harus mengabaikan hal ini dan mencoba untuk "seimbang"? Pada tahun 1962, Oliver B. Greene, seorang pengkhotbah Baptis Independen menyampaikan sebuah seri 25 khotbah di radio tentang murka Allah. Dua puluh lima! Murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka. Apakah itu khotbah yang seimbang? Tidak peduli! Faktanya adalah bahwa itulah yang diperlukan oleh Amerika pada tahun 1962, dan itulah yang diperlukan Amerika hari ini. Yang kita perlukan adalah pengkhotbah- pengkhotbah yang tidak terlalu peduli tentang "keseimbangan" melainkan pada semangat demi kebenaran dan kebajikan! Kita tidak perlu lebih banyak keseimbangan, kita perlu semangat yang menyala-nyala bagi kebenaran!!! ! Satu saja generasi khotbah-khotbah yang "seimbang" secara intelektual telah menghasilkan satu generasi orang Kristen yang lemah. Oh ya, saya juga tidak sama sekali bersimpati dengan pengkhotbah hobi atau yang tidak mempelajari Firman Tuhan sehingga pengkhotbah itu menyampaikan hal yang sama setiap kali ia berkhotbah. Saya bukan sedang bicara tentang ketidaktahuan atau kemalasan. Kita juga tidak perlu hal-hal itu sama seperti kita tidak perlu "keseimbangan" Injili!

May 8, 2010

ORANG-ORANG SAMARIA MASIH MENGIKUTI AGAMA CAMPURAN

Agama Samaria adalah campuran yang kacau antara agama kafir dengan Yahudi yang bermula sejak dipindahkannya orang-orang kafir ke daerah tersebut oleh raja Asyur (2 Raja-raja 17:24-41). Secara luar biasa, agama ini masih hidup hari ini. Orang-orang Samaria menjaga Sabat dan memiliki perayaan korban tahunan yang disebut Pessah, yang sebagiannya didasarkan pada perayaan Paskah, tetapi gunung kudus mereka adalah Gn. Gerizim (disebut Grizim hari ini), dan bukan Gn. Moria. Gerizim adalah gunung yang dimaksud oleh Wanita di Sumur dalam percakapannya dengan Yesus (Yoh. 4:20). Pada perayaan Pessah, setiap keluarga mengorbankan dan makan seekor domba tanpa mematahkan sebuah tulangpun dan mereka memakannya dengan tergesa-gesa dengan tongkat di tangan seolah-olah sedang meninggalkan Mesir, persis seperti Paskah. Tetapi roti yang dimakan, yang disebut maza, bukanlah roti tidak beragi; ia lembek dan bulat seperti roti pita. Dan ada perbedaan-perbedaan lain. Tahun ini, festival Samaria tersebut jatuh pada tanggal 28 April dan 7000 orang ikut serta, yang kebanyakannya adalah penonton yang tidak ikut serta. Orang-orang Yahudi bangga dalam hal mengikuti Kitab mereka dan memandang rendah orang-orang Samaria, tetapi pada kenyataannya mereka berdua sama sama tidak mengikuti Kitab itu hari ini. Bahkan, dalam satu aspek, perayaan Samaria lebih mirip Paskah dalam Alkitab dari yang dilakukan orang Yahudi hari ini, karena minimal mereka mencurahkan darah domba seperti yang diperintahkan Alkitab, walaupun mereka sama sekali tidak tahu apa makna dari domba tersebut. Paskah Yahudi hari ini berfokus bukan pada dombanya tetapi pada roti tidak beragi, yang disebut matzo. Fokus dalam Paskah bagi orang Yahudi yang saleh ada pada Seder, yaitu makan malam ritual yang sudah sangat tidak mirip dengan Paskah yang sejati. Makan malam ini didahului oleh pembersihan yang sangat teliti akan segala ragi (chametz), tetapi definisi ragi telah dibesar-besarkan oleh tradisi Yahudi yang sia-sia. Bagi orang-orang Yahudi Ortodoks, ragi termasuk semua barang yang berasal dari gandum/padi- padian yang tidak dimasak seluruhnya dalam waktu 18 menit setelah kena pada air, termasuk semua beras, jagung, dan kacang-kacangan. Bahkan, barang-barang demikian tidak boleh diberikan kepada binatang atau ternak sekalipun, tetapi harus dihancurkan atau dijual kepada orang non-Yahudi. Hal terutama yang dimakan pada Seder Yahudi adalah roti tidak beragi dan sayuran pahit, tetapi juga hal-hal seperti ikan, ayam atau kalkun bakar, dan juga daging sapi. Tetapi tidak ada domba! Sisa dari perayaan termasuk penyucian tangan, minum anggur (empat cangkir), berbagai berkat, dan pembacaan Kitab Suci dan tradisi Yahudi. Kitab Suci berkata " karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa" (Im. 17:11). Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa Domba Paskah menggambarkan Yesus sang Mesias (Yoh. 1:29). "Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk" (Roma 11:25).

SEORANG PENGKHOTBAH DITANGKAP DI INGGRIS KARENA MENGATAKAN BAHWA HOMOSEKSUALITAS ADALAH DOSA

Berikut ini dari artikel "Christian Preacher on Hooligan Charge," Daily Mail, 1 Mei 2010: "Seorang pengkhotbah jalanan Kristen telah ditangkap dan dituduh mengganggu ketertiban umum setelah ia mengatakan bahwa homoseksualitas adalah dosa. Dale Mcalpine sedang menyebarkan brosur kepada orang-orang yang sedang belanja ketika ia memberitahu seorang yang sedang lewat dan seorang petugas pembantu polisi bahwa sebagai seorang Kristen, ia percaya homoseksualitas adalah salah satu dosa yang melanggar Firman Allah. Mr. Mcalpine mengatakan bahwa ia tidak mengulangi pernyataan tentang homoseksualitas itu ketika ia berkhotbah dari atas sebuah tangga setelah selesai membagikan brosur. Tetapi ia diberitahu bahwa ada petugas polisi yang mengaku mendengar dia membuat pernyataan itu kepada seseorang di publik dengan suara yang keras yang dapat didengar oleh orang lain. Mr. Mcalpine, 42 tahun, yang bekerja di industri energi dengan gaji 40000 pound per tahun, ditangkap dan dibawa di belakang sebuah mobil van polisi ke stasiun polisi lokal setelah berkhotbah di kota Cumbrian di Workington pada tanggal 20 April. Setelah tujuh jam dikurung di sebuah sel, ia dituduh mempergunakan kata-kata yang menghina atau melecehkan atau tindakan yang berlawanan dengan Hukum Public Order tahun 1986. Mr. Mcalpine – yang telah berkhotbah di alam terbuka dan membagikan brosur di Workington selama bertahun-tahun, dan tidak pernah bermasalah dengan polisi – mengatakan bahwa insiden itu adalah salah satu yang terburuk dalam hidupnya. 'Saya merasa sangat terpukul dan dipermalukan karena saya telah ditangkap di kota saya sendiri dan diperlakukan seperti seorang penjahat umum di hadapan orang-orang yang saya kenal,' dia berkata. 'Kebebasan saya diambil hanya karena pengakuan seseorang yang tidak suka apa yang saya katakan, dan saya dikenakan hukum yang tidak berlaku.'... .Mr. Adams [petugas yang membuat Mcalpine ditangkap] telah menjadi anggota staf asosiasi LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender) polisi di Cumbria dan tahun lalu mewakili kepolisian di festival Gay Pride di Manchester.. ..Di situs Myspace-nya, ia menggambarkan orientasinya gay dan agamanya atheis....Para pembelanja di Workington cukup heran dengan apa yang terjadi pada Mr. Mcalpine. Rob Logan, asisten manajer dari toko handphone O2 dekat tempat Mcalpine berkhotbah, mengatakan bahwa ia sama sekali tidak keberatan. 'Ia membagikan brosur, ia menyampaikan beritanya lalu ia pergi,' kata Mr. Logan. 'Ia tidak agresif atau mengancam. Ia lembut.' Rev. Arthur Bentley-Taylor, 68 tahun, gembala dari Emmanuel Evangelical Church tempat Mr. Mcalpine kebaktian, mengatakan: 'Menurut saya ini masalah kebebasan berbicara. Jika kita mau menangkap semua orang yang mengatakan sesuatu yang kita tidak suka, semua orang akan masuk penjara.' Hukum Public Order tahun 1986 telah dipakai oleh polisi dalam beberapa kasus yang serupa."

May 1, 2010

KESOMBONGAN MANUSIA

Berikut ini oleh Brian Snider – "Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu" (Yesaya 2:17). Tahun ini sungguh tahun yang sulit bagi kesombongan manusia. Manusia suka untuk berpikir bahwa ia telah sepenuhnya mengalahkan angakasa, namun satu gunung berapi yang kecil saja, di lokasi yang jauh dari keramaian, dapat menimbulkan kerugian jutaan milyar dolar di bisnis penerbangan internasional yang baru belakangan ini mulai beroperasi lagi. Manusia suka untuk berpikir bahwa ia telah menaklukkan samudera, namun sebuah pangkalan minyak lepas pantai yang bernilai jutaan dolar meledak, terbakar dan tenggelam ke dalam lautan ketika sedang beraktivitas rutin, meninggalkan sumur yang memuntahkan minyak ke lautan dan banyak orang pusing bagaimana cara menghentikannya. Tahun ini saja, jutaan orang harus pindah dan puluhan ribu yang mati karena gempa bumi dan kehancuran yang terjadi karena gempa itu. Walaupun demikian, walaupun diperhadapkan kepada segala ketidakpastian dalam hidup ini, tidak adanya kerendahan hati pada manusia terus berlanjut. Tidak ada gerakan melembut terhadap Allah. Tidak ada gerakan rela mendengar FirmanNya. Tidak ada yang mencari pertolongan di luar dari kekuatan manusia yang lemah.Salah satu dosa manusia yang besar adalah kegagalannya mengakui seorang Pencipta yang Kudus. Dan karena itu, akan datang harinya Allah merendahkan semua manusia di bumi ini. Jika manusia tidak merendahkan dirinya, Allah yang akan merendahkan dia. Betapa hari itu akan mengerikan bagi manusia. Namun betapa hari yang mulia bagi Alalh kita. Dan TUHAN akan ditinggikan pada hari itu.

SKEPTIKISME DALAM ARKEOLOGI

Berikut ini oleh Arkeolog Dr. Bryant Wood: "Para ahli biasanya memiliki pandangan bahwa hal apapun mengenai sejarah awal Israel sebelum masa Kerajaan [yang ditulis dalam Alkitab] tidak dapat dipercayai begitu saja kecuali jika peristiwa-peristiwa yang digambarkan itu didukung oleh kesaksian independen lainnya. Pendekatan ini sangatlah bias dan juga tidak ilmiah. Dokumen-dokumen kuno lainnya diasumsikan akurat kecuali jika ada bukti yang dapat dipercaya yang menggambarkan sebaliknya. Dokumen-dokumen ini, sama seperti Alkitab, bersifat religius, sebagaimana para penulis teks-teks kuno secara rutin menyebut ilah-ilah kafir mereka dan apa yang para dewa lakukan untuk mereka" ("Extra-Biblical Evidence for the Conquest,"Bible and Spade, edisi Fall 2005). Skeptikisme yang "bias dan tidak ilmiah" dari kebanyakan arkeolog adalah hasil dari kebutaan yang disengaja yang disinggung oleh Petrus: "Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah" (2 Pet. 3:3-6). Alkitab menyebut para skeptik akhir zaman ini "sengaja tidak mau tahu." Ini adalah kata-kata yang sangat menarik mengingat betapa bangganya orang-orang ini akan pengetahuan mereka. Allah tidak hanya berkata bahwa mereka tertipu; Ia menyebut mereka tidak tahu apa-apa. Sobat-sobat yang percaya Alkitab, janganlah takut akan para skeptik yang sombong. Ada lebih banyak hikmat dalam satu ayat Alkitab daripada seisi dunia tulisan para skeptik.

SEORANG WANITA KECEWA SETELAH MENGIKUTI INJIL OPRAH

Sebuah buku yang berjudul "Living Oprah" menggambarkan usaha seorang wanita berusia 35 tahun untuk hidup sesuai dengan injil Oprah Winfrey. Robyn Okrant berketetapan hati untuk mengikuti setiap anjuran yang berasal dari acara televisi Oprah, maupun website dan majalahnya. Dia membaca buku-buku yang direkomendasikan, menonton film-film yang direkomendasikan, mengikuti resep-resep yang dianjurkan, menyelesaikan kuis-kuis yang bertujuan membantu diri sendiri, dan membeli kosmetik, peralatan, pakaian-pakaian, dan perabotan [yang berhubungan dengan Oprah] hingga 5000 dolar. Oprah mengaku membantu para wanita "menghidupi hidup yang terbaik" dan walaupun Okrant mengejar mimpi ini dengan semangat, ia menemukan bahwa realitanya mengecewakan. Dalam sebuah wawancara dengan Sydney Morning Herald, ia mengatakan bahwa ia merasa sedang berada dalam sebuah "roda tikus yang berukuran wanita," dan dengan gila berusaha untuk menyelesaikan semua tugas. Ia menyimpulkan, "Kita tidak bisa berpaling kepada Oprah untuk mendapatkan jawaban-jawaban kita. Tidak ada yang sebegitu gampangnya seperti yang dipromosikan dalam iklan 'hidup yang terbaik' itu ("O, what a healing," Sydney Morning Herald, 25 April 2010). Okrant juga bersaksi tentang fanatisme para pengikut Oprah. Dia menggambarkan suatu peristiwa syuting acara televisi Oprah. Ketika pembawa acara talk-show tersebut muncul ke panggung, para wanita segera berdiri dan menyoraki dan berseru-seru semakin keras. Okrant berkata, "Seorang wanita dekat saya berseru, 'Terima kasih, Yesus! Terima kasih, Yesus!' Saya bahkan bukan orang Kristen, tetapi itu terdengar seperti hujatan." Ya, memang itu menghujat. Oprah menentang pengajaran Alkitab dan merendahkan Yesus Kristus, dan sangatlah tidak cocok dengan hati nurani bagi seorang wanita yang semestinya Kristen (seperti wanita yang berseru 'terima kasih, Yesus' itu) untuk mengagungkan dia [Oprah] dan menghabiskan waktu dan uang bagi dia. Dalam sebuah acara televisi tahun 1998 yang menghadirkan para pendukung New Age, yaitu Betty Eadie, Sophy Burnham, dan Dannion Brinkley, Oprah berkata, "....salah satu kesalahan terbesar yang manusia lakukan adalah percaya hanya ada satu jalan. Sebenarnya, ada banyak jalan yang berbeda yang memimpin kepada apa yang disebut Allah." Ketika seorang hadirin tidak setuju, dan bersaksi bahwa dia percaya Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan kepada Allah, Winfrey menjadi marah dan mengatakan bahwa dia tidak percaya seseorang akan masuk neraka hanya karena ia tidak percaya Yesus. Ia dengan tegas menyatakan, "TIDAK MUNGKIN HANYA ADA SATU JALAN." Dalam program yang sama, Oprah mengatakan: "Saya dibesarkan seorang Baptis dan kami terlalu ketat masalah hal-hal tradisional. Saya duduk di gereja dan mendengar bahwa Allah adalah Allah yang cemburu. Saya bertanya 'Kenapa? Ayolah – kita tinggalkan ini!'....Saya percaya pada KUASA – saya menyebutnya Allah" ("The Gospel according to Oprah," Vantage Point, July 1998).

KEADILAN SOSIAL MENGGANTIKAN PEMBERITAAN INJIL DALAM KAMPANYE UNITED METHODIST

Gereja United Methodist melaksanakan kampanye Change the World akhir pekan yang lalu, dengan tujuan mengubah masyarakat, bukan memberitakan Injil. Ini adalah bagian dari program "Memikirkan Ulang Gereja," yang katanya bertujuan "untuk mengembalikan pesan dan misi Yesus," tetapi yang sebenarnya justru menutupi MisiNya (misal Mar. 16:15; Luk. 24:46-48; Kis. 1:8) dengan suatu kampanye keadilan sosial yang humanistik dan berpandangan pendek. Salah satu objektif dari program Memikirkan Ulang Gereja adalah agar orang-orang Kristen "bersatu secara global untuk menghilangkan" malaria. Tanpa melihat ekumenisme yang terkandung di dalamnya, objektif ini cukup baik sampai titik tertentu, tetapi jauh lebih penting untuk memberitakan Injil. Bahkan jika malaria dan kanker dan penyakit jantung semuanya dihilangkan, setiap individu tetap akan mengalami kematian fisik dan mereka yang tanpa Kristus akan menderita kematian yang kedua di lautan api. Jadi, pemberitaan Injil jauh melebihi pekerjaan keadilan sosial dalam hal kepentingan dan konsekuensi, dan karena pekerjaan pemberitaan Injil selalu lebih banyak daripada jumlah pekerja dan sumber daya, pekerjaan ini haruslah menjadi yang paling utama dalam hati dan tujuan gereja-gereja. Kerajaan Allah tidak akan tiba di dunia yang mabuk dosa ini hingga Raja Damai kembali dan mendirikan kerajaan itu dengan kuasaNya dan hikmatNya yang tak terbatas.