November 7, 2009

DAWKINS: PENULIS BUKU YANG BUTA

Richard Dawkins, penulis atheis dari buku "The Blind Watchmaker," mengklaim bahwa tidak ada bukti akan desain intelijen di alam semesta. Ia mengolok-olok argumen tentang desain, dan mengklaim bahwa di dunia ini, walaupun "sepertinya" ada desain, namun itu tidak benar karena naturalisme Darwin dapat menjelaskan segela sesuatu. Ia mengatakan bahwa para atheis harus bangga karena posisi mereka karena lebih superior dan lebih masuk akal daripada doktrin seorang Allah Pencipta. Alkitab berkata, "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih" (Roma 1:20). Jika hal-hal yang tidak nampak dari Allah dapat jelas terlihat dalam ciptaan, lalu mengapakah Richard Dawkins tidak dapat melihat mereka? Jawabannya adalah karena ia buta secara rohani. Saya memiliki seorang teman pengkhotbah yang buta di pegunungan Himalaya dan ia pernah berkhotbah di gereja kami di Kathmandu. Jika dia berkata kepada saya, "Saudara Cloud, saya telah mendengar bahwa ada gunung-gunung yang sangat indah tertutupi oleh salju di sekitar sini, tetapi saya tidak percaya karena saya tidak melihat mereka," maka saya akan berkata kepadanya, "Prem, kamu tidak dapat melihat mereka karena kamu buta. Saya dapat menggambarkannya bagimu, tetapi kamu tetap tidak dapat melihatnya." Prem tidak akan dapat melihat sampai nanti dalam tubuh kebangkitannya, dan Dawkins tidak akan dapat melihat kecuali ia merendahkan diri di hadapan Allah Pencipta yang Mahakuasa, mengakui kondisinya yang sesat dan pemberontakannya melawan Hukum Allah dan penghakiman Allah yang adil, dan mempercayakan dirinya kepada belas kasihan Allah dalam Yesus Kristus. Dawkins tidak memiliki apapun yang dapat dibanggakan, dia adalah pembuat buku yang buta. Di hadapan argumen "pembuat jam," dia hanya dapat berdalih sana sini dengan mitos-mitos Darwinian, tetapi ia tidak dapat membuktikannya salah. Pada kenyataannya, memang argumen "pembuat jam" ini tidak dapat dilawan. Kompleksitas dan desain yang luar biasa dan desain yang kita temui di alam semesta – desain sayap, mata, jantung, otak, kupu-kupu, DNA, polinas, intelijen manusia – tidak dapat dijelaskan oleh "selesksi alam" atau "mutasi kebetulan," dan juga tidak dapat dipatahkan hanya dengan mitos Darwin bahwa segalanya "ya memang demikian dari awalnya." Editor: Argumen "Pembuat Jam" atau "The Watchmaker" adalah sebagai berikut: Jika seseorang menemukan sebuah jam yang berfungsi dengan baik di pinggir pantai, apakah yang akan ia pikirkan? Melihat adanya suatu alat yang kompleks dan bekerja dengan baik, kesimpulannya pastilah ada yang membuat jam tersebut. Tidak mungkin jam itu terjadi dengan sendirinya. Jikalau kita dapat berkata demikian tentang sebuah jam, apalagi alam semesta kita yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan jam tangan.

No comments:

Post a Comment