September 10, 2010

STANDAR PAKAIAN YANG DITERAPKAN OLEH HAKIM

Di seluruh Amerika, para hakim pengadilan kini mulai menerapkan standar pakaian yang harus dipakai di ruang pengadilan untuk mempertahankan keteraturan dan kesopanan di dalam persidangan. Pengadilan lalu lintas di Bakersfield, California, melarang sendal atau alas kaki yang tidak penuh. Pengadilan tinggi di Inkster, Michigan, melarang jeans. Sebuah pengadilan di Dover, Delaware, melarang celana pendek dan rok yang lebih pendek dari empat inci di atas lutut. "Para hakim di wilayah-wilayah tersebut dan tempat-tempat lain di Amerika tegas melarang pakaian yang terlalu sedikit, yang tidak rapi, atau yang mereka anggap tidak sesuai, dalam usaha untuk mempertahankan keteraturan dan meningkatkan keamanan" ("Judges Crack Down on Inappropriate Clothes," USA Today, 17 Agustus 2010). Hakim di Pengadilan Superior Delaware, William Witham Jr., mengatakan bahwa " pengadilan adalah tempat dilaksanakannya urusan yang serius, dan itu mengharuskan pakaian yang sesuai." Budaya pop menyuruh orang-orang untuk berpakaian semau mereka kapan pun dan di mana pun mereka sukai, tetapi para hakim ini menyadari bahwa pakaian adalah suatu bentuk bahasa. Fashion seseorang menyatakan sesuatu tentang orang itu. Dan jika cara berpakaian di hadapan hakim dunia ini penting, betapa lebih pentingnya lagi berpakaian dengan benar jika kita tampil di hadapan Hakim seluruh bumi! EDITOR: Banyak gereja yang sudah termakan oleh filosofi dan budaya pop. Mereka tidak mengajar jemaat untuk "dress up" atau berpakaian yang sebaik mungkin saat datang ke gereja. Malah, di sebagian gereja, sengaja ditampilkan budaya "casual," dan pengkhotbah atau gembala sidangnya sendiri memberi contoh dengan memakai baju casual (jeans dengan kaos misalnya). Mereka tidak sadar, bahwa bagaimana seseorang mempersiapkan dirinya berpakaian saat menuju suatu tempat, memperlihatkan bagaimana pikirannya tentang maksud dan tujuan tempat itu. Tidak heran bahwa di banyak gereja, orang Kristen menganggap gereja sebagai tempat rekreasi, tempat hiburan, atau bahkan tempat ia stop sebentar sebelum ia pergi ke mal setelah kebaktian. Mereka tidak tahu bahwa ada urusan yang penting yang akan dilakukan di gereja.

No comments:

Post a Comment