March 21, 2009

ORANG TUA HARUS DIPERSALAHKAN ATAS KERUSAKAN MORAL AMERIKA (DAN JUGA INDONESIA)

Berikut ini disadur dari WorldNetDaily, 17 Nov. 2008: "Kemenangan besar pada hari Pemilu Amerika yang lalu, seharusnya tidak menjadi suatu kejutan, karena para orang tua Amerika, bahkan yang konservatif, telah terlalu lama mendidik anak-anak mereka menjadi liberal, kata Reb Bradley, penulis buku `Born Liberal, Raised Right: How to Rescue America from Moral Decline – One Family a Time.' ..... "Beberapa dekade yang lalu, orang-orang sama manusiawinya dengan kita yang di dekade ini," ia menulis. "Seperti kita juga, mereka menjadi marah, mereka berhawa nafsu, mereka menginginkan milik orang lain, mereka mengubur kesedihan mereka dengan satu cara atau lainnya. Tetapi, dalam satu hal yang penting, mereka berbeda dengan kita – mereka memiliki kendali diri yang lebih besar. Karena mereka lebih dapat mengekang diri sendiri, mereka tidak membiarkan diri mereka dikendalikan oleh amarah mereka; oleh karena itu tingkat pembunuhan jelas lebih sedikit. Mereka berhawa nafsu, tetapi mereka memiliki pengendalian diri dalam hal seksual yang lebih besar. Mereka menginginkan uang dan milik orang lain, tetapi mereka memiliki kemampuan untuk tidak melakukannya. Dalam 40 tahun terakhir, orang telah kehilangan sikap mengendalikan diri. Masyarakat kita tidak lagi terdiri dari orang-orang yang dapat mengekang atau mengendalikan diri mereka sendiri. Kehilangan kemampuan untuk mengontrol hawa nafsu dan dorongan-dorongan diri sendiri, adalah kehilangan apa yang dikatakan para pendiri negara kita sebagai pemerintahan diri pribadi." .....Ide-ide ini bukanlah sesuatu yang baru, Bradley menjelaskan. Mereka hanya perlu ditemukan kembali. Ia merujuk bahwa pada tahun 1926, Gubernur Minnesota, Theodore Christianson, mendirikan komisi kejahatan di negera bagian itu. Pada akhir riset mereka, komisi tersebut menyimpulkan bahwa tendensi-tendensi kriminal bukanlah disebabkan oleh kemiskinan, pendidikan, atau lingkungan. Sebaliknya, mereka membuat observasi berikut: `Setiap bayi memulai hidupnya sebagai seorang yang liar. Ia sepenuhnya egois dan berpusat pada diri sendiri; ia menginginkan apa yang ia inginkan, kapanpun ia menginginkannya: botol susunya, perhatian ibunya, mainan temannya, jam tangan pamannya, atau apapun juga. Jika menolak memberikan hal-hal tersebut kepadanya, ia akan memuncak dalam amarah dan agresifitas, yang sudah cukup untuk membunuh orang, jika saja ia kekuatan dia tidak selemah seorang bayi. Ini berarti bahwa semua anak, bukan hanya anak-anak tertentu, tetapi seuma anak, dilahirkan cacat moral. Jika dibiarkan untuk meneruskan diri dalam dunia keegoisan seorang bayi, dan diberikan kebebasan untuk melakukan aksi-aksi impulsif untuk memenuhi segala keinginannya, setiap anak akan tumbuh menjadi seorang kriminal, seorang pencuri, seorang pembunuh, seorang pemerkosa.'" Alkitab mengatakan, "Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya" (Ams. 22:15).

No comments:

Post a Comment