March 20, 2010

SEORANG BAPTIS UZBEKISTAN MENDAPAT HUKUMAN 10 TAHUN PENJARA

Berikut ini disadur dari Associated Baptist Press, 11 Maret 2010: "Uzbekistan telah menjatuhi seorang Baptis yang ditangkap bulan Januari yang lalu hukuman 10 tahun penjara atas tuduhan obat-obatan yang menurut teman-teman Baptisnya adalah tuduhan palsu yang dibuat-buat. Forum 18, sebuah pencari berita Norwegia yang mengikuti kisah-kisah tentang penyimpangan- penyimpangan kebebasan beragama, melaporkan bahwa Tohar Haydarov, 27 tahun, dijatuhi hukuman tanggal 9 Maret lalu karena menjual obat-obatan terlarang "dalam jumlah besar." Ia ditangkap tanggal 18 Januari di daerah Syrdarya di Uzbekistan tengah. Otoritas menuduhnya memproduksi dan menyimpan obat-obatan. Teman-teman gerejanya menggambarkan Haydarov sebagai "seorang dengan hati nurani yang murni dan seorang Kristen yang jujur" dan mengklaim bahwa ia telah diatur agar ditangkap karena keyakinan imannya. Hukum agama tahun 1998 di Uzbekistan hanya mengizinkan organisasi agama yang terdaftar. Haydarov adalah bagian dari Baptist Council of Churches, sebuah kelompok yang menolak untuk mendaftarkan jemaat-jemaatnya di dalam negara mantan Uni Soviet tersebut, dan mendukung separasi ketat antara gereja dan negara. Para Baptis yang berbicara kepada Forum 18 mengatakan bahwa setelah penangkapannya, Haydarov dibawa ke stasiun polisi dan ditekan untuk menyangkal imannya. Ketika ia menolak, demikian kata para Baptis, polisi menanamkan sebuah kotak korek api berisi obat-obatan ke dalam kantung bajunya dan menangkap dia. Para anggota gereja melaporkan bahwa di persidangannya yang pertama, wajah Haydarov tampak bengkak seoleh dia telah dipukuli, dan dia hampir tidak bisa berjalan. Konstitusi Uzbekistan secara resmi menjamin kebebasan agama, tetapi kelompok-kelompok agama minoritas mengatakan bahwa hukum telah semakin sering dipakai untuk menekan hak asasi manusi dan kebebasan beragama di sebuah negara yang 84 persen-nya Muslim, 15 persen tidak beragama dan 1 persen Kristen."

No comments:

Post a Comment