July 10, 2010

GEREJA PRESBYTERIAN USA MENGANGKAT SEORANG MODERATOR YANG PRO-HOMOSEKSUAL

Berikut ini disadur dari Christian Post, 4 Juli 2010: "Seorang calon yang pro pernikahan homoseksual dipilih pada hari Sabtu untuk menjadi moderator bagi Gereja Presbyterian (USA) dalam Pertemuan Umum mereka yang ke-219. Cynthia Bolbach, seorang penatua dari Arlington, Va., adalah satu-satunya dari enam orang calon yang menyatakan dukungan penuh bagi pernikahan sesama jenis, sebagaimana dilaporkan oleh denominasi tersebut. 'Siapakah yang menjadi ancaman yang lebih besar bagi institusi pernikahan: Larry King yang sudah menikah 8 kali atau satu pasangan gay (teman dia) di Washington, D.C., yang telah bersama 62 tahun dan yang menikah dua minggu lalu?' dia katakan, menurut The Layman. Debat mengenai homoseksualitas telah berlanjut terus dalam Gereja Presbyterian (USA) selama puluhan tahun. Minggu ini, para delegasi yang bertemu dalam Pertemuan Umum di Minneapolis akan mempertimbangkan selusin agenda yang mencoba untuk mengubah definisi pernikahan dalam Buku Aturan Gereja Presbyterian (USA) agar lebih inklusif, memperbolehkan pendeta yang menikah untuk melayani, dan memberikan hak-hak yang sama kepada pasangan sama jenis atau yang menjadi partner serumah tanpa menikah....[ Bolbach mengatakan] 'Orang-orang yang setuju dengan penerimaan penuh terhadap gay dan lesbian dalam hidup kita bersama – dan saya termasuk dalam kelompok ini – percaya bahwa kita gagal memenuhi perintah Injil untuk inklusivitas jika kita terus menolak para gay dan lesbian dari kepemimpinan gereja kita." KESIMPULAN DARI SDR. CLOUD: Pertanyaan Bolbach mengenai siapa yang menjadi ancaman yang lebih serius terhadap pernikahan dapat dijawab dengan sangat sederhana. Baik Larry King maupun temannya yang homoseksual, sama-sama menjadi ancaman bagi pernikahan. Paling tidak Larry King menikah dengan wanita, yang mendapat otoritas Alkitab, tetapi ketika seorang wanita 'menikahi' wanita lain atau seorang lelaki 'menikahi' lelaki lain, tidak ada otoritas Alkitab sama sekali dan konsep moralitas yang absolut sudah dihancurkan. Gereja Presbyterian (USA) adalah institusi yang kotor, sesat, dan para "Injili" yang berada di dalamnya sedang hidup dalam ketidaktaatan yang terang-terangan terhadap Firman Allah karena mereka bersekutu dengan orang-orang tidak percaya (Roma 16:17; 2 Korintus 5:14-18; 2 Timotius 3:5).

No comments:

Post a Comment