August 21, 2010

ATHEIS MENGATAKAN BAHWA IA TIDAK AKAN BERPALING PADA ALLAH SELAMA IA MASIH SADAR

Christopher Hitchens, penulis buku God is Not Great, mengatakan bahwa ia tidak akan berpaling kepada Allah selama ia masih sadar. Dalam sebuah wawancara dengan Anderson Cooper dari CNN dua bulan setelah ia didiagnosa menderita kanker esofagus (Editor: keronkongan), Hitchens menyebut berpaling kepada Allah "sesuatu yang menyedihkan," dan doa itu "tidak berarti" ("Hitchens Certain He Won't Turn to God," Christian Post, 7 Agustus 2010). Ia menyatakan diri tidak mempercayai apapun yang "berlawanan dengan ilmu pengetahuan atau akal sehat," tetapi sebenarnya tidak ada yang tidak ilmiah atau tidak logis mengenai iman kepada Allah. Bukti-bukti Allah ada di mana-mana, dan jika Hitchens tidak dapat melihatnya, itu hanyalah karena ia dengan sengaja membutakan diri. Hitchens mengolok-olok iman Alkitabiah, tetapi iman atheis-nya adalah lompatan besar ke dalam kegelapan yang kelam. Ia beriman bahwa tidak ada Allah, walaupun ia tidak mungkin tahu pasti bahwa itu kebenaran. Ia percaya bahwa segala sesuatu menciptakan diri sendiri dari kehampaan. Ia percaya bahwa kehidupan dan kesadaran diri muncul dari materi mati dan bahwa intelijensi muncul dari non-intelijensi. Ia percaya bahwa desain-desain kehidupan yang ada di mana-mana dan sangat luar biasa adalah suatu kecelakaan. ITU adalah iman yang sungguh buta! Alkitab menggambarkan sang atheis dan masalahnya. Ia begitu mencintai dosa dan sedemikian pemberontak sehingga ia menolak untuk mengakui pemerintahan Allah atas hidupnya. "Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik" (Maz. 14:1). Kristus mati bagi dosa-dosa Hitchens dan ia bisa diselamatkan, tetapi Allah menuntut agar manusia bertobat dan mengakui dosanya melawan Dia dan secara pribadi menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

No comments:

Post a Comment