August 21, 2010

DAPATKAH JIHAD YANG PENUH KEKERASAN DIREFORMASI AGAR HILANG DARI ISLAM?

Berikut ini disadur dari "Sebuah Kisah yang Dibuat?" majalah Frontpage, 27 Juli 2010: "Sesekali anda akan mendengar seruan dari para pengritik Islam agar Islam mereformasi diri – agar mesjid-mesjid dan madrasah-madrasah mengajarkan untuk melawan doktrin-doktrin Islam yang mengilhami para teroris. Sebuah contoh yang dramatis akan tuntutan ini ada dalam film Fitna ketika Geert Wilders mengundang orang-orang Muslim untuk merobek halaman-halaman yang penuh kebencian dari Quran....Satu-satunya masalah dengan rekomendasi seperti ini adalah pendekatan ini mengasumsikan ada cukup banyak materi positif dalam Quran dan dokumen-dokumen fondasi lainnya untuk menjadi dasar suatu reformasi. Tetapi apakah benar ada? Menurut Moorthy Muthuswamy, seorang ahli politik Islam, '61 persen Quran berbicara buruk mengenai orang-orang yang tidak percaya atau menyerukan untuk mengalahkan dan menundukkan mereka dengan kekerasan, tetapi hanya 2,6% yang berbicara mengenai kebaikan umat manusia secara keseluruhan.'.....Kisah yang sama berulang ketika melihat sira, yaitu dokumen-dokumen biografi Muhammad. Ambil saja yang paling awal, yaitu yang ditulis oleh Ibn Ishaq....Menurut analisis konten yang dilakukan oleh Bill Warner dari Center for the Study of Political Islam, sedikitnya 75% sira adalah mengenai jihad. Ini adalah fakta-fakta yang tidak mengenakkan bagi mereka yang berharap Islam dapat direformasi. Tidak peduli seberapa jauh reformasi di pikiranmu, sulit untuk menghasilkan suatu penafsiran yang simbolik tentang seruan-seruan yang begitu banyak dalam Quran untuk berperang melawan orang-orang tidak percaya, karena itulah yang secara literal dilakukan oleh Muhammad. Jadi, daripada mencoba meyakinkan orang-orang Muslim untuk menghilangkan bagian-bagian yang penuh kekerasan dan kebencian dalam Quran, adalah lebih masuk akal untuk mengajak mereka untuk melihat apakah Quran secara keseluruhan memang adalah kebenaran yang dapat dihidupi dengan konsisten." EDITOR: Setiap manusia perlu dengan kerendahan hati menyelidiki, yang manakah Firman Allah. Setiap agama megajukan kitab yang dinyatakan sebagai Firman Allah. Tentu tidak semuanya benar, dan setiap manusia perlu mencari tahu sebaik-baiknya, yang mana yang benar.

No comments:

Post a Comment