January 23, 2010

PAUS MENGATAKAN BAHWA TUJUAN AKHIR DARI EKUMENISME ADALAH AGAR ORANG-ORANG PROTESTAN BERGABUNG DENGAN ROMA

Dalam mempertahankan keputusannya baru-baru ini untuk mempercepat dan mempermudah proses bergabungnya Anglikan dengan Gereja Roma Katolik, Paus Benediktus XVI mengatakan bahwa memang inilah, "tujuan akhir" dari ekumenisme. Ia memberitahu Jemaat Doktrin Iman Vatikan (Vatican's Congregation of the Doctrine of the Faith, yang dulunya bernama Kantor Inkuisisi) bahwa tujuannya adalah untuk membawa "persekutuan yang penuh dan terlihat" kepada semua orang Kristen ("Pope Defends Invitation to Anglicans," AP via Richmond Times-Dispatch, 15 Jan. 2010). "Persekutuan yang terlihat" ini tentunya adalah suatu persekutuan dengan paus sebagai pemimpinnya! Bahwa "saudara-saudara yang terpisah" senantiasa kaget ketika mendengar Roma mengatakan Paus adalah Pemimpin Tertinggi, justru mengagetkan saya. Gereja Roma Katolik tidak pernah mundur dari klaim mereka akan kepemimpinan dan supremasi. Konsili Vatikan Kedua menyatakan, "satu-satunya Gereja Kristus....berdiam dalam Gereja Katolik, yang diperintah oleh para pengganti Petrus dan para uskup yang bersekutu dengan dia" (Dogmatic Constitution on the Church, pasal 1, 8, hal. 329), dan "hanyalah melalui Gereja Kristus yang Katolik....kepenuha n keselamatan dapat diperoleh" (Decree on Ecumenism, pasal 1, 3, hal. 415), dan "Paus Roma, karena jabatannya sebagai Pengganti Kristus....memiliki kuasa yang penuh, supreme, dan universal atas seluruh Gereja, kuasa yang dapat ia pakai tanpa halangan" (Dogmatic Constitution on the Church, pasal 3, 22, hal. 344). Bagian mana dari "penuh" dan "supreme" dan "universal" yang tidak dimengerti oleh para pendukung ekumenisme yang mudah dibohongi?

No comments:

Post a Comment