December 19, 2009

DELUSI GEREJA KOMUNITAS METROPOLITAN

Persekutuan Universal dari Gereja-Gereja Komunitas Metropolitan terdiri dari 300 jemaat di 22 negara dan dapat membanggakan 43000 jumlah anggota. Persekutuan ini didirikan oleh seorang lelaki homoseksual bernama Troy Perry dan sekitar 80% keanggotaan mereka terdiri dari "GLBT," yaitu Gay, Lesbian, Biseksual, dan Transgender (orang yang mengubah jenis kelaminnya). Mereka menyebut agama mereka "Queer Spirituality" ("queer" dalam bahasa Inggris berarti "aneh" dan sekaligus adalah slang untuk "gay") dan mengklaim bahwa Allah menciptakan homoseksual sebagaimana adanya mereka. Mereka mengatakan, "Sudah waktunya kita mendengarkan pengalaman-pengalam an anak-anak Allah yang gay dan lesbian yang tahu dengan segenap hati mereka bahwa Allah telah menciptakan mereka sebagaimana adanya mereka" (Mona West, "The Bible and Homosexuality" ). Sejarah Gereja Komunitas Metropolitan adalah pelajaran tentang betapa mengerikannya delusi rohani. Dalam otobiografinya, "The Lord Is My Shepherd and He Knows I Am Gay," Troy Perry mengatakan bahwa dia mencoba untuk bunuh diri tahun 1968 ketika "pasangan cinta" laki-lakinya meninggalkan dia. Setelah itu ia mendapat teman seorang pengkhotbah wanita kulit hitam bernama Vera yang memberitahu dia bahwa tangan Allah ada padanya (Troy). Pengkhotbah wanita itu mengatakan, "Kamu adalah seorang pelayan, kamu selama ini demikian, dan tidak lama lagi kamu akan menggembalakan sebuah jemaat." Troy menjadi yakin bahwa pesan ini dari Allah karena Vera memberitahu dia hal-hal tentang hidupnya yang tidak dapat diketahui oleh siapapun. Troy mengatakan, "Dia mulai memberitahu banyak hal tentang diri saya sendiri – dia memberitahu saya lebih banyak hal dari ayng mampu diketahui orang lain tentang diri saya. Hal ini sungguh membuat saya tercengang, dan saya tahu bahwa dia bukanlah wanita biasa. Dia memiliki kuasa penelaahan yang pastilah datang dari Allah." Bukannya bertobat dari dosanya dan beriman kepada penebusan Kristus, Perry mengatakan bahwa dia mulai "merasakan hadiran Allah." Dia memutuskan bahwa "Allah adalah kuasa kebaikan, energi, dan hal-hal positif yang terjadi." Ketika Perry menanyakan Allah ini apakah Dia menghendaki dirinya memulai sebuah gereja, ia "mendengar sebuah suara kecil di dalam yang berkata, 'Sekarang!'" Pada bulan Oktober 1968, ia memulai "kebaktian gay" yang pertama di ruang tamunya dengan kehadiran 12 orang. Khotbah pertama Perry berjudul "Setia Kepada Dirimu" yang diambil dari sebuah perkataan dari drama Hamlet-nya Shakespeare: "Terlebih dari segalanya: Setialah kepada dirimu sendiri." Seandainya Perry percaya Alkitab, tentunya dia sudah tau bahwa Iblis mengetahui rahasia-rahasia dari hidup orang dan fakta bahwa Vera tahu hal-hal demikian bukanlah bukti bahwa dia dari Allah. Lebih lanjut lagi, "suara kecil" apapun harus dites dengan Alkitab, dan lagi, itu pastilah bukan dari Allah karena menasihatkan Perry untuk melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah. Alkitab mengatakan bahwa semua manusia adalah pendosa, bahwa Allah mengasihi mereka dan Yesus mati bagi mereka, tetapi Allah juga memanggil semua orang untuk bertobat dan beralih ke jalan-jalanNya yang suci. Orang berdosa harus disambut untuk mendengarkan Firman Allah, tetapi hanyalah yang bertobat yang diperbolehkan untuk bergabung. Sebagian anggota jemaat Korintus dulunya adalah homoseksual, tetapi mereka telah bertobat dan berubah (1 Kor. 6:9-11).

No comments:

Post a Comment