December 19, 2009

PARLEMEN AGAMA-AGAMA DUNIA BERTEMU DI MELBOURNE

Lebih dari 6000 orang menghadiri Parlemen Agama-Agama Dunia yang kelima di Melbourne, Australia, tanggal 3-9 Desember lalu, untuk memproklamirkan kesatuan antar agama, perdamaian dunia, dan kekudusan serta kerentanan bumi. Lebih dari 220 "tradisi-tradisi iman" hadir untuk merayakan tema "Making a World of Difference: Hearing Each Other, Healing Each Other" (Membuat Perbedaan yang Mendunia: Mendengar Satu Sama Lain, Menyembuhkan Satu Sama Lain). Ada orang-orang Hindu, Budha, Shinto, Muslim, Zoroaster, Wicca (persatuan sihir), Scientologi, Sikh, Aborigin Australia, penyembah alam dari Amerika Utara, Jai, Atheis, Baha'is, Roma Katolik, Protestan, Injili, bahkan seorang Baptis yang bernama Jimmy Carter. Ceramah utamanya disampaikan oleh Ravi Shankar, "orang suci" Hindu yang mengatakan bahwa Allah "ada dalam hati setiap dan semua kita" dan bahwa gerakan antar-agama adalah "keharusan demi keberlangsungan planet kita." Seorang aktivis anak dari Inggris menyerukan larangan bagi orang tua untuk memukul anaknya, sambil mengklaim bahwa hal tersebut melanggar hak dan kehormatan anak-anak. Seorang mantan hakim pengadilan tinggi Inggris menjelaskan kepada Parlemen bagaimana caranya membaca Alkitab sedemikian rupa sehingga homoseksualitas dibenarkan. Parlemen Agama-Agama Dunia yang pertama di tahun 1893 di Chicago adalah pertemuan formal pertama antara kekristenan dengan agama-agama Timur. Seorang swami Hindu, Vivekananda, ditepuki tangan selama tiga menit ketika dia berbicara dan menyebut audiens-nya "saudara-saudari. " Ia mengatakan bahwa "jalan-jalan berbeda yang manusia ambil....bengkok ataupun lurus, semuanya memimpin" kepada Allah. Sebaliknya, Yesus berkata, "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh. 14:6).

No comments:

Post a Comment