December 19, 2009

PENELITIAN BARU MENYIMPULKAN BAHWA SELEKSI ALAMI "MUNGKIN BUKANLAH PENYEBAH MUNCULNYA SPESIES BARU"

Sebuah penelitian yang menggunakan studi komputer atas ribuan tanaman dan binatang "memperlihatkan bahwa spesies-spesies baru mungkin muncul karena kejadian-kejadian langka dan bukan melalui akumulasi perubahan-perubahan kecil yang terjadi sebagai respons atas perubahan lingkungan" ("Evolution may take giant leaps," Physorg.com, 11 Des. 2009). Studi ini dilakukan oleh Mark Pagel dan ilmuwan-ilmuwan lainnya di Universitas Reading. Walaupun penelitian ini berbasiskan asumsi-asumsi Darwinian, kesimpulannya tidaklah mendukung proses Darwinian. Charles Darwin mengklaim ahwa spesies-spesies beru muncul melalui suatu proses seleksi alam yang perlahan atau dikenal juga sebagai teori "yang paling fit yang bertahan hidup." Namun demikian, baik Darwin sendiri maupun para pengikutnya tidak pernah memberikan bukti tentang teori mereka. Buku Darwin yang terbit tahun 1859 berjudul "The Origin of Species," namun ia tidak memberikan bukti apapun. Satu-satunya bukti yang ia berikan untuk adaptasi dan perubahan-perubahan minor adalah masih di dalam satu "jenis" makhluk hidup. Sejak saat itu (buku Darwin), para pengikut Darwin telah mencari, melacak, menggali, membongkar, mengacak-acak, dan menebak-nebak, dalam usaha mereka menyediakan bukti untuk "teori" Darwin, tetapi semuanya sia-sia. Sampai hari ini tidak ada satu titikpun bukti yang tidak terbantahkan. Pagel mengatakan bahwa "model yang paling cocok dengan data yang ada ternyata secara mengejutkan tidak cocok dengan ide bahwa munculnya spesies baru adalah karena banyak hal-hal kecil yang menumpuk." Fakta ini hanyalah mengejutkan bagi seorang pendukung Darwin.

No comments:

Post a Comment