November 20, 2010

APAKAH ROMA 14 MENGAJARKAN UNTUK TIDAK SEPARASI ATAS DOKTRIN-DOKTRIN YANG "TIDAK FUNDAMENTAL"?

Dalam sebuah artikel yang berjudul "Ecclesiastical Separation," Clayton Reed, gembala sidang dari Gereja Baptis Southlake, di Southlake, Texas, mengklaim bahwa separasi seharusnya hanya berlaku untuk doktrin-doktrin penting seperti Injil dan bahwa adalah salah untuk memisahkan diri atas hal-hal yang "tidak fundamental" seperti cara pembaptisan, bahasa lidah, post-milenialisme, Arminianisme dan Kalvinisme, dan afiliasi dengan Southern Baptist Convention. Ia menyimpulkan, "...kita harus bergabung dengan semua orang Kristen yang rela dan bersemangat untuk memajukan kerajaan Allah sementara masih ada waktu untuk bekerja." Untuk mendukung posisi ini, Reed mengutip Roma 14:4, mencabik ayat tersebut dari konteksnya. Sebenarnya, Roma 14 sama sekali tidak mengajarkan bahwa ada hal-hal di Firman Allah yang sekunder dalam hal bagaimana kita harus menaatinya atau bagaimana kita harus memisahkan diri berdasarkan hal-hal tersebut. Roma 14 bukan berbicara mengenai doktrin yang "tidak essensial." Contoh-contoh yang diberikan sang Rasul adalah masalah makan daging dan merayakan hari-hari tertentu. Mengenai hal-hal ini Alkitab tidak berbicara [Editor: Alkitab mengatakan bahwa boleh makan daging (1 Kor. 6:12), tetapi tidak mengharuskan makan daging. Jadi kalau ada yang tidak mau makan daging, terserah dia. Alkitab mengajarkan agar orang Kristen tidak menganggap hari tertentu kudus (Kolose 2:15; Galatia 4:10-11), tetapi tidak melarang orang Kristen merayakan hari kemerdekaan, hari ucap syukur (thanksgiving), natal, dll.] Tidak ada keharusan bagi orang Kristen untuk melakukan hal-hal ini. Jadi, Roma 14 membahas bagaimana kita menyikapi topik-topik yang TIDAK DIAJARKAN SECARA JELAS DALAM ALKITAB. Dalam hal-hal yang Allah tidak perintahkan dengan jelas, ada kebebasan. Di sisi lain, dalam hal-hal yang Allah telah perintahkan dengan jelas, satu-satunya kebebasan adalah untuk taat. Memang tidak semua pengajaran Alkitab memiliki bobot yang sama, tetapi sama sekali tidak ada petunjuk bahwa ada doktrin yang harus dianggap "tidak fundamental" dalam arti kita boleh memeliharanya dan boleh juga tidak. Satu-satunya doktirn yang "tidak fundamental" adalah yang didasarkan pada pendapat manusia. Mereka yang menekankan adanya doktrin-doktrin yang "tidak penting" tidak memberitahu kita apa tandanya doktrin yang seperti itu, dan sekali seseorang percaya filosofi tersebut, maka daftar doktrin "tidak fundamental" akan bertambah seiring waktu sambil ia memperluas asosiasi dengan mereka yang berlainan doktrin. Kami yakin bahwa filosofi "dalam hal-hal penting persatuan, dalam hal-hal tidak penting kebebasan" adalah jalan dari fundamentalisme menuju gerakan emerging church.

No comments:

Post a Comment