November 27, 2010

GEMBALA SIDANG REFORMED MEMPERINGATKAN AGAR TIDAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISPENSASIONAL DALAM HAL ISRAEL

Henry Mikhail, seorang gembala sidang Reformed, memperingatkan bahwa theologi Dispensasional merusak hubungan Amerika-Palestina. Berbicara di Forum Global Faith di Gereja Northwood di Keller, Texas, Mikhail berkata, "Karena kelompok Injili Amerika menerima kondisi yang sekarang terjadi ini sebagai nubuat tentang Israel, mereka telah mendukung kebijaksanaan yang keras dan menekan – bahkan terhadap sesama Kristen, yang adalah sangat ironis" ("Arab Christians: Bad Eschatology Harms," Associated Baptist Press, 19 Nov. 2010). Mikhail, yang melayani dalam grup damai-dan-keadilan di Konsili Sinode Umum Gereja Reformed Amerika, mengatakan bahwa janji-janji Allah kepada Israel adalah milik gereja. Ini adalah "Theologi Penggantian" (Replacement Theology) yang sesat yang telah menjadi bagian dasar theologi Reformed sejak awalnya. Rasul Paulus mengatakan bahwa janji-janji Allah kepada Israel akan digenapi ketika bangsa itu bertobat setelah zaman gereja. "Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka."" (Roma 11:25-27). Kondisi Israel saat ini bukanlah penggenapan nubuat ini, tetapi hanyalah contoh akan apa yang akan datang. Yehezkiel bernubuat bahwa Israel akan kembali ke tanah mereka dalam dua tahap. Pertama, ia akan kembali dalam kondisi yang buta rohani; kedua ia akan bertobat (Yeh. 37:7-9). Sepanjang abad ke-20 Israel kembali ke tanah mereka dan menegakkan diri mereka sendiri lagi sebagai suatu bangsa, tetapi ia memang masih mati rohani. Negara Israel modern bukanlah kerajaan yang dinubuatkan dalam Alkitab dan bukanlah suatu negara kebenaran, tetapi ketika Kristus datang kembali, Israel yang bertobat akan menjadi pusat kerajaan duniaNya yang penuh kebenaran. Kita tidak mendukung semua yang dilakukan Israel, tetapi kita tahu bahwa janji-janji Allah kepadanya tidaklah diberikan kepada gereja dan seharusnya nyata kepada semua bahwa berkat-berkat Allah menyertai kembalinya mereka ke tanah walaupun dalam kondisi rohani yang seperti ini. Kehadiran Israel di sana merupakan mujizat yang terus berlangsung. Theologi Reformed sedang populer di kalangan fundamental Baptis, dan mereka bukan hanya salah dalam hal pemilihan, tetapi juga tentang gerjea dan Israel dan penafsiran nubuat Alkitab.

No comments:

Post a Comment