April 18, 2009

TONY BLAIR MENGATAKAN BAHWA INJILI-INJILI MUDA SEKARANG LEBIH RILEKS MENGENAI TOPIK HOMOSEKSUALITAS

Dalam sebuah wawancara dengan Attitude, majalah homoseksual di Inggris, mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, mengobservasi bahwa "Injili-injili yang lebih muda" sekarang lebih rileks dalam posisi mereka terhadap homoseksualitas. Ia mengatakan, "Saya pikir, semakin hari semakin demikian di antara generasi muda di Amerika, bahkan jika mereka berposisi di sayap kanan partai Republik, bahkan jika mereka Injili, saya berpikir bahwa sikap anti-gay sudah tidak memiliki kekuatan yang sama dengan generasi yang lalu" (ReligiousIntellige nce.co.uk, 8 April 2009). Blair, yang bergabung dengan Gereja Roma Katolik tahun 2007, tentu saja benar dalam observasi ini. Sejak orang-orang Injili secara umum menolak separatisme sekitar setengah abad yang lalu, gerakan tersebut [Injili] telah berubah dari buruk menjadi lebih buruk lagi. Karena gerakan Injili tidak mau berpisah dari "budaya," maka ia dipengaruhi oleh budaya dan akan merefleksikan pemikiran masyarakat modern, dan bukan pengajaran-pengajar an Alkitab. Elemen-elemen "emerging church" dalam Injili telah jelas menolak sikap "anti-gay." Sebagai contoh, Brian McLaren mengatakan, "Sejujurnya, banyak di antara kita tidak tahu apa yang harus kita pikirkan tentang homoseksualitas. ...Kita tidak yakin di mana atau apakah harus menarik garik, dan kita juag tidak tahu bagaimana untuk menerapkan garis yang ditarik dengan adil....Mungkin kita perlu ada lima tahun gencatan sebelum membuat pernyataan-pernyata an" ("Brian McLaren on the Homosexual Question," 23 Jan. 2006, http://blog. christianitytoda y.com/outofur/ archives/ 2006/01/brian_ mclaren_o. html).

No comments:

Post a Comment