May 15, 2010

LUTHERAN MENGANGKAT KEMBALI "PENDETA-PENDETA" HOMOSEKSUAL

Evangelical Lutheran Church di Amerika (ELCA) telah mengangkat kembali seorang homoseksual yang "dipecat" tiga tahun yang lalu. Keputusan yang diambil oleh Sinode Tenggara ELCA ini adalah karena berbagai revisi kebijaksanaan yang akhirnya mengizinkan mereka yang "berada dalam hubungan sesama jenis yang dapat dipertanggungjawabk an secara publik, bersifat seumur hidup dan monogami" untuk melayani sebagai "pendeta" ("ELCA reinstates Partnered Gay Ministers," Christian Post, 4 Mei 2010). Bradley Schmeling, sang homoseksual yang diangkat kembali mengatakan, "Roh Kudus hidup di gereja dalam cara yang baru dan mendalam." Schmeling menggembalakan Gereja Lutheran St. John di Atlanta. Partner homoseksualnya, Darin Easler, juga dipecat dulu, tetapi ia lalu pindah ke United Church of Christ yang lebih liberal. Schmeling sedang mengikuti "roh yang lain" (2 Korintus 11:1-4). Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran (Yoh. 14:17; 15:26; 16:13; 1 Yoh. 4:6) adalah Penulis Alkitab, dan Alkitab mengecam homoseksualitas dengan kata-kata yang jelas dari kitab pertama hingga terakhir. Tidak ada jenis pernikahan yang diakui di halaman-halaman Kitab Suci, selain antara seorang lelaki dengan seorang perempuan. Ini sudah ditetapkan sejak fajar sejarah manusia di Taman Eden. Alkitab mengatakan bahwa hubungan seksual di luar dari pernikahan adalah dosa dan Allah akan menghakiminya (Ibr. 13:4). Karena tidak ada kemungkinan pernikahan sesama jenis yang alkitabiah, maka tidak mungkin ada hubungan sesama jenis yang direstui Allah. Dalam Perjanjian Baru, homoseksualitas disebut sebagai "hawa nafsu yang memalukan," "tak wajar," "kemesuman," "kesesatan," dan "pikiran-pikiran yang terkutuk" (Roma 1:26-28). Dosa apapun dapat diampuni, tetapi harus diakui dulu, yang berarti saya harus setuju dengan Allah bahwa tindakan itu adalah dosa. Saya harus setuju dengan Firman Allah melawan tindakan-tindakan saya. Itulah yang saya lakukan dulu, 37 tahun yang lalu untuk diselamatkan, dan itulah yang saya lakukan hari lepsa hari untuk persekutuan dengan Sang Juruselamat (1 Yoh. 1:9)

No comments:

Post a Comment