May 15, 2010

PEMBERITAAN YANG SEIMBANG

Oleh David Cloud: Selama bertahun-tahun, banyak orang yang telah menulis kepada saya untuk menyatakan keprihatinan mereka bahwa saya tidak "seimbang" dalam pemberitaan saya, tetapi keseimbangan banyak hubungannya dengan situasi khusus yang ditemui oleh seorang pengkhotbah. Apakah Nuh seimbang ketika ia "memberitakan kebenaran" selama 120 tahun sambil membangun bahtera? Apakah Yeremia seimbang dalam pesan-pesannya yang konsisten negatif terhadap Israel? Bagaimana dengan Yohanes Pembaptis? Ia tinggal di padang belantara dan memberitakan pertobatan, pertobatan, pertobatan. Apakah ia seimbang? Anda akan lihat hal yang sama dalam surat-surat Perjanjian Baru. Pesan bagi suatu jemaat atau kelompok tertentu tergantung kepada kondisi mereka pada saat itu. Apa yang Yesus sampaikan kepada jemaat di Filadelfia sama sekali berbeda dengan apa yang Ia sampaikan kepada jemaat di Laodikia. Jika sebuah jemaat atau suatu daerah atau suatu bangsa sedang menjadi semakin duniawi dan karnal dan sedang dalam penurunan moral, maka apakah seorang pengkhotbah harus mengabaikan hal ini dan mencoba untuk "seimbang"? Pada tahun 1962, Oliver B. Greene, seorang pengkhotbah Baptis Independen menyampaikan sebuah seri 25 khotbah di radio tentang murka Allah. Dua puluh lima! Murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka, murka. Apakah itu khotbah yang seimbang? Tidak peduli! Faktanya adalah bahwa itulah yang diperlukan oleh Amerika pada tahun 1962, dan itulah yang diperlukan Amerika hari ini. Yang kita perlukan adalah pengkhotbah- pengkhotbah yang tidak terlalu peduli tentang "keseimbangan" melainkan pada semangat demi kebenaran dan kebajikan! Kita tidak perlu lebih banyak keseimbangan, kita perlu semangat yang menyala-nyala bagi kebenaran!!! ! Satu saja generasi khotbah-khotbah yang "seimbang" secara intelektual telah menghasilkan satu generasi orang Kristen yang lemah. Oh ya, saya juga tidak sama sekali bersimpati dengan pengkhotbah hobi atau yang tidak mempelajari Firman Tuhan sehingga pengkhotbah itu menyampaikan hal yang sama setiap kali ia berkhotbah. Saya bukan sedang bicara tentang ketidaktahuan atau kemalasan. Kita juga tidak perlu hal-hal itu sama seperti kita tidak perlu "keseimbangan" Injili!

No comments:

Post a Comment