May 1, 2010

SKEPTIKISME DALAM ARKEOLOGI

Berikut ini oleh Arkeolog Dr. Bryant Wood: "Para ahli biasanya memiliki pandangan bahwa hal apapun mengenai sejarah awal Israel sebelum masa Kerajaan [yang ditulis dalam Alkitab] tidak dapat dipercayai begitu saja kecuali jika peristiwa-peristiwa yang digambarkan itu didukung oleh kesaksian independen lainnya. Pendekatan ini sangatlah bias dan juga tidak ilmiah. Dokumen-dokumen kuno lainnya diasumsikan akurat kecuali jika ada bukti yang dapat dipercaya yang menggambarkan sebaliknya. Dokumen-dokumen ini, sama seperti Alkitab, bersifat religius, sebagaimana para penulis teks-teks kuno secara rutin menyebut ilah-ilah kafir mereka dan apa yang para dewa lakukan untuk mereka" ("Extra-Biblical Evidence for the Conquest,"Bible and Spade, edisi Fall 2005). Skeptikisme yang "bias dan tidak ilmiah" dari kebanyakan arkeolog adalah hasil dari kebutaan yang disengaja yang disinggung oleh Petrus: "Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah" (2 Pet. 3:3-6). Alkitab menyebut para skeptik akhir zaman ini "sengaja tidak mau tahu." Ini adalah kata-kata yang sangat menarik mengingat betapa bangganya orang-orang ini akan pengetahuan mereka. Allah tidak hanya berkata bahwa mereka tertipu; Ia menyebut mereka tidak tahu apa-apa. Sobat-sobat yang percaya Alkitab, janganlah takut akan para skeptik yang sombong. Ada lebih banyak hikmat dalam satu ayat Alkitab daripada seisi dunia tulisan para skeptik.

No comments:

Post a Comment