May 23, 2009

KATEDRAL ANGLIKAN MENYIARKAN LAGU LENNON YANG ATHEISTIK

Lonceng-lonceng Katedral Anglikan di Liverpool, menyiarkan lagu John Lennon yang atheistik berjudul "Imagine" tiga kali tanggal 16 Mei lalu. Seorang jurubicara katedral tersebut mengatakan, "Kami merasa bahwa lagu ini telah menginspirasikan banyak orang untuk memikirkan tentang hubungan mereka dengan Allah dalam hidup mereka" ("Imagine That," The Daily Mail, 17 Mei 2009). Sungguh, banyak anggota Gereja Anglikan tentunya tidak bermasalah sedikitpun untuk membayangkan, bersama Lennon, bahwa tidak ada surga atau neraka. Pada tahun 1994, dilaporkan oleh Sunday Times (31 Juli), bahwa sedikitnya 100 imam Anglikan adalah atheis yang tidak percaya pada "Allah yang eksternal dan supranatural. " Tahun 1996, komisi doktrinal dari Gereja Inggris mengatakan bahwa neraka bukanlah tempat yang ada api dan penyiksaan kekal, dan Uskup Episkopal, John Spong, menulis dalam papernya bahwa gambaran Allah sebagaimana dalam Alkitab "tidak berlaku lagi" (ENI, 6 Des. 1996). Pada bulan September 2008, Gereja Inggris secara resmi meminta maaf kepada Charles Darwin karena telah menolak teori evolusinya ("Church Makes `Ludicrous' Apology," The Daily Mail, 13 Sept. 2008). John Lennon adalah seorang anti-Kristus. Bukunya yang berjudul A Spaniard in the Works, menggambarkan Yesus sebagai El Pifico, "seorang Spanyol Katolik, fasis yang gendut, pemakan bawang putih, bau, kecil dan kuning, dan yang ******* (makian)." Dalam bukunya yang jahat itu, Lennon terus menghujati Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Dalam bukunya "I Found Out," Lennon menyanyi, "Tidak ada Yesus yang akan datang dari langit," dan dalam lagunya "God," ia mengatakan, "Saya tidak percaya Alkitab. Saya tidak percaya Yesus. Saya hanya percaya saya sendiri." Dalam sebuah wawancara dengan sebuah koran di Inggris, Lennon mendefinisikan Allah dengan kata-kata di bawah ini: "Semua energi adalah Allah. Energimu sendiri dan energi mereka, entahkan sedang melakukan hal-hal yang ilahi atau hal-hal yang tidak ilahi" (The Daily Sketch, 9 Okt. 1967). Lennon dan Yoko Ono terlibat occultisme secara mendalam. Buku-buku seperti "Hellhounds on their Trail" yang ditulis oleh Robert Rosen, dan juga buku "Lennon in America" oleh Geoffrey Giuliano, menggambarkan bagaimana Lennon membeli seluruh bagian tentang occult di berbagai toko buku, berkonsultasi dengan kartu tarot, ahli astrologi, dan orang-orang psikis, belajar mengucapkan mantra, mengejar kekuatan magis dari artifak-artifak Mesir, dan percaya dalam reinkarnasi.
Editor: Mengherangkan bahwa banyak orang "Kristen" yang suka lagu-lagu oleh Lennon dan juga tokoh-tokoh Rock `n Roll lainnya. Hidup mereka bertentangan penuh dengan Kristus, dan itu tercermin juga dalam lagu-lagu mereka.

No comments:

Post a Comment