May 30, 2009

SATU LAGI PEMENANG AMERICAN IDOL YANG KRISTEN: DUNIA SEKALIGUS KRISTUS

Pemenang baru dari acara televisi yang sangat duniawi, American Idol, adalah Kris Allen, seorang "Kristen yang saleh" yang juga adalah worship leader di Gereja New Life di Conway, Arkansas, dan telah terlibat dalam pekerjaan misi di berbagai tempat. Sementara mengejar predikat sebagai American Idol, Allen menyanyikan lagu-lagu yang ditulis oleh para rockers kotor seperti Freddie Mercury yang homoseksual ("We Are the Champions"), Michael Jackson yang pernah dituntut pelecehan seksual terhadap anak-anak dan adalah seorang monster uniseks ("Man in the Mirror"), Marvin Gaye yang adalah seorang pecandu obat, prostitusi dan pornografi ("What's Going On?") dan rapper Kayne West ("Heartless" ), yang muncul dengan gaya yang sangat menghujat di sampul depan majalah Rolling menggambarkan Yesus memakai mahkota duri. Menurut Business Insider, adalah "fans-fans remaja putri" Allen yang mempertahankan dia dalam kompetisi itu ("Idol Finalist Kris Allen," 13 Mei 2009). Allen memberitahu gembala sidangnya bahwa "merasakan hangatnya lampu panggung dan melihat hadirin yang dengan semangat memandangi dia, mengingatkannya akan satu hal saja: yaitu pergi ke gereja." Tetapi hal ini hanya mungkin karena gereja-gereja kontemporer meniru dunia, tipe musik yang sama format band rock yang sama, gaya pertunjukan rock yang sama, pakaian yang sama, kecanduan yang sama terhadap back beat yang berat, dan filosofi "jangan menghakimi" yang sama. Pemenang-pemenang dan finalis-finalis lain dari kompetisi American Idol yang mengaku Kristen adalah Kelly Clarkson, Clay Aiken, Ruben Studdard, R.J. Helton, Chris Daughtry, Carry Underwood, Jordin Sparks, dan David Cook. Aiken dan Helton telah mengakui bahwa mereka adalah homoseksual. Pada tanggal 20 Oktober 2006, sebuah edisi majalah People mengutip Helton mengatakan, "Hanya karena saya gay bukan berarti saya tidak dapat mengasihi Allah. Saya sangat bangga dengan siapa saya." (Helton's Christian music albom Real Life sold 20,000 copies.) Aiken menjadi fitur dari sampul depan majalah People pada edisi 24 September 2008 dengan kata-kata, "Ya, saya gay." American Idol memang sudah memiliki nama yang tepat [`idol' adalah berhala dalam bahasa Indonesia], karena ia mewakili kultur pop modern dalam segala narsismenya, sensualitas kedagingannya, ketidaksopanannya, uniseksualitasnya, kesia-siaannya, dan kerelatifan moralnya. Para produsen dan juri-jurinya sama sekali tidak berpura-pura bahwa acara itu adalah acara yang saleh. Bahkan, acara ini adalah penggenapan yang sempurna akan dunia yang digambarkan dalam 1 Yohanes 2:16, dunia yang tidak boleh dikasihi oleh orang percaya, "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia" (1 Yoh. 2:16). Tidaklah mungkin untuk mengasihi dunia dan Kristus sekaligus. Firman Allah mengatakan "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah" (Yak. 4:4). Kekristenan yang diwakili oleh para kontestan American Idol bukanlah kekristenan yang Alkitabiah; itu adalah kekristenan sesat yang telah diprediksikan dalam nubuatan Alkitab, kekristenan yang "hidup menurut hawa nafsu sendiri." "Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya" (2 Tim. 4:3).
Editor: Hal yang menyedihkan yang sama adalah bahwa begitu banyak orang Indonesia yang kecanduan dengan Indonesian Idol.

No comments:

Post a Comment