May 23, 2009

MENYAMPAIKAN FIRMAN TANPA PEDULI RESPONSNYA

"Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya.... " (2 Tim. 4:2). Kita harus menyampaikan Firman Allah tanpa peduli bagaimana umat meresponinya, dan nabi-nabi yang dahulu adalah teladan yang hebat dalam hal ini. Allah memberitahu Yesaya, Yehezkiel, Yeremia, dan yang lainnya bahwa Israel tidak akan mendengarkan mereka, tetapi mereka tetap berkhotbah. Seringkali dalam zaman jemaat juga, umat Allah memberitakan Injil dengan hasil yang sedikit. Adoniram Judson menginjil di Burma selama 6 tahun sebelum ia mendapatkan petobat Burmanya yang pertama, dan setelah 12 tahun hanya memiliki 18 petobat. William Carey memberitakan Injil selama tujuh tahun di India, Robert Morrison selama tujuh tahun di Cina, dan Henry Richard selama tujuh tahun di Congo sebelum mereka mendapatkan petobat mereka yang pertama. Robert Moffatt bekerja selama delapan tahun di Kuruman (di ujung utara Afrika Selatan) sebelum ia mendapatkan petobatnya yang pertama. Para misionari American Congregational yang pertama, berkhotbah di Thailand sejak 1831 hingga 1849 tanpa seorang petobat pun, dan para Presbiterian Amerika berjuang di negara yang sama selama 18 tahun lagi sebelum mereka mendapatkan petobat mereka yang pertama. "Sampaikanlah perkataan-perkataan -Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak. Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu" (Yeh. 2:7-8).

No comments:

Post a Comment