September 19, 2009

BIARAWATI EPISKOPAL BERGABUNG DENGAN GEREJA KATOLIK

Sepuluh orang biarawati Gereja Episkopal di Amerika bergabung dengan Gereja Roma Katolik bulan ini. Para biarawati tersebut, yaitu dari All Saints Sisters dari Poor of Maryland, meninggalkan Gereja Episkopal karena gereja itu telah "menjadi terlalu liberal dalam penerimaannya terhadap homoseksualitas" ("Episcopal Nuns Leave," USA Today, 9 Sept. 2009). Pendeta komunitasnya, Warren Tanghe, juga bergabung dengan Roma. Christina Christie, pengawan ordo tersebut, mengatakan, "Kami bergerak semakin jauh dari jalan liberal yang ditempuh gereja Episkopal. Kami kini lebih nyaman di gereja Roma Katolik." Pada kenyataannya, mereka telah melompat dari penggorengan ke dalam api. Gereja Roma Katolik bukan saja penuh dengan kesesatannya sendiri (misal kepausan, Injil yang bergantung sakramen, pengagungan Maria, imam-imam yang menggantikan Kristus, transubstansiasi roti misa), tetapi penuh dengan modernisme theologis. Paus John Paul II mengatakan bahwa teori evolusi harus dianggap serius oleh orang Kristen (Vatican Information Service, 23 Oktober 1996). paus Benediktus XVI memanggil Maria sebagai "Pintu Surga" ("All can enter eternal life, but the door is narrow," Catholic News Agency, 27 Agus. 2007). Mengenai homoseksualitas, telah dinyatakan bahwa 50% orang Katolik yang belajar di seminari-seminari di Amerika adalah homoseksual (David France, "Gay and the Seminary," Newsweek, 20 April 2002). Artikel tersebut mendeskripsikan "suatu etos gay yang agresif." Total bayar ganti rugi karena pelecehan seksual oleh gereja Roma Katolik di Amerika jauh di atas $2 milyar. Sebuah organisasi Katolik yang konservatif mendokumentasikan perihal yang jahat ini dalam majalah Ad Majorem Dei Gloriam di edisi musim gugur/dingin 2002, "....mayoritas besar kasus-kasus pelecehan seksual dalam Gereja Katolik – sekitar 90% -- melibatkan imam-imam homoseksual yang memangsa anak-anak lelaki remaja." Dengan cara melarang pernikahan (salah satu faktor), Roma telah sejak lama mengidentifikasikan dirinya sebagai institusi yang telah keluar dari iman dan mengikuti doktrin setan-setan (1 Timotius 4:1-4).

No comments:

Post a Comment