September 26, 2009

EKUMENISME DALAM BAPTIS INDEPENDEN, BAGIAN I, MENYERANG SEPARASI

Saya melihat ada suatu gerakan yang semakin bertumbuh, yaitu "ekumenisme Baptis independen" atau "ekumenisme fundamentalis. " Menurut pandangan ini, para fundamentalis seharusnya melakukan separasi terhadap orang-orang yang sudah jelas adalah penyesat (yang benar-benar kacau) tetapi harus mendukung kesatuan di antara kita sendiri. Kita tidak seharusnya terpisah oleh isu-isu seperti cara berpakaian, musik, cara menyembah, teks dan versi Alkitab, metode penginjilan, pertobatan, separasi, dll. Inilah filosofi yang dipromosikan oleh Charles Keen dalam buku "Thinking Outside the Box" (First Bible International, 2003). Seseorang memberikan buku ini kepada saya dalam perjalanan terakhir saya ke Amerika Serikat, dan saya memutuskan untuk mereviewnya karena Dr. Keen adalah seorang pemimpin Baptis Independen yang berpengaruh dan filosofinya ini semakin menyebar. Mengingat akan pelayanan penggembalaannya di First Baptist Church, Milford, Ohio selama 35 tahun, dan bagaimana ia telah mendirikan pelayanan Bearing Precious Seed yang besar di sana, saya agak ragu untuk melakukan hal ini, dan saya tahu dari pengalaman bahwa akan ada cukup banyak permusuhan yang diarahkan pada diri saya karena kritik ini, dan saya akan semakin diberi label sebagai "pemecah-belah" ; tetapi saya percaya bahwa kritik ini memang perlu. Buku Keen mengandung poin-poin yang bagus. Para Baptis Independen memang perlu ditantang untuk membuang tradisi-tradisi manusia dan berpikir di luar kotak dalam pengertian tersebut. Rata-rata gembala sidang Baptis Independan sama terikatnya dengan tradisi dibandingkan seorang Episkopal. Andai saja saya dapat meneruskan nada seperti ini dan berfokus pada hal-hal yang bagus dalam buku ini, tetapi ada masalah yang menonjol. Buku ini mengandung pikiran Injili yang sangat nyata. Dengan cara yang tipikal Injili, Keen banyak menyerang separasi. Walaupun dia berkata percaya akan separasi, ia sama sekali tidak cukup memberikan penekanan pada topik tersebut di zaman yang penuh dengan kesesatan dan kompromi ini. Seharusnya, kita bahkan harus lebih semangat lagi memberitakan separasi, bukan mendorong orang untuk mengecilkannya. Perhatikan petikan berikut: "Separasi ekklesiologis (gerejawi) dapat membuat dukungan kelompok kita sedemikian kecil sehingga tidak ada dampak kita bagi dunia" (hal. 32). "....pendirian kita yang bagus dalam hal separasi telah membuat kita tanpa sadar menarik diri dari penginjilan dunia" (hal. 80). "Penekanan berlebihan pada separasi membuat kita berpaling pada diri sendiri, padahal kita disuruh untuk `pergi' ke luar ke seluruh dunia" (hal. 81). "Dunia sedang mati dan masuk neraka. Allah sedang kehilangan penyembah dengan laju 3 orang per detik. Apakah perbedaan-perbedaan kita cukup besar untuk membenarkan hal itu?" (hal. 82). KOMENTAR OLEH SDR. CLOUD: Sama sekali tidak ada keperluan untuk mempertentangkan separasi melawan penginjilan dunia seolah-olah kedua hal itu bermusuhan. Keduanya adalah hal yang perlu; keduanya diperintahkan oleh Allah. Saya, sebagai contoh, melakukan keduanya. Istri saya dan saya telah menghabiskan berdekade-dekade hidup kami memulai gereja-gereja di tengah-tengah apa yang disebut Jendela 10/40 [maksudnya negara-negara yang terletak di antara lintang 10 dan lintang 40]. Dr. Keen berbicara mengenai mengutus orang untuk melakukan hal ini. Kami telah melakukannya. Kami memiliki kehormatan mendirikan gereja Baptis yang pertama di Nepal pada tahun 1980an, dan target kami saat ini adalah mendirikan 100 gereja baru melalui penginjilan pribadi dan mendidik pengkhotbah- pengkhotbah. Anak-anak kami yang telah menikah juga terlibat dalam proyek ini. Anda tidak perlu secara artifisial membagi kebenaran menjadi yang penting dan yang tidak penting, dan lalu menyerang dan mengeruhkan separasi Alkitabiah dan mempromosikan missiologi yang sangat dipertanyakan untuk mematuhi perintah Kristus akan penginjilan dunia. Separasi yang Alkitabiah tidak menghalangi penginjilan yang Alkitabiah; ia justru melindunginya dari kesalahan.

No comments:

Post a Comment