September 5, 2009

KUBURKAN SAYA BERSAMA HANDPHONE SAYA

Ada kebiasaan yang sedang marak yaitu orang-orang dikuburkan bersama handphone mereka. Noelle Potvin, seorang penasihat bagi sebuah rumah duka di Hollywood, California, mengatakan, "Sepertinya semua orang di bawah umur 40 tahun yang meninggal membawa serta handphone mereka" ("Bury Me with My Cell Phone," MSNBC.com, 16 Des. 2008). Praktek ini telah juga teramati di negara-negara lain. Menurut Frank Perman, pemilik sebuah rumah duka di Pittsburg, kebiasaan ini telah meningkat dalam lima tahun terakhir dan diperkirakan akan meningkat tajam. Ada yang menganggapnya suatu cara untuk tetap berhubungan. Pam Vetter, seorang pengelola penguburan di Los Angeles, mengatakan, "Saya pernah bertemu orang-orang yang meninggalkan handphone mereka yang mereka beritahu saya bahwa mereka akan menelpon orang-orang yang mereka kasihi belakangan." Istri dari seorang bernama John Jacobs terus membayar tagihan bulanan handphone-nya yang ditinggalkan dalam peti matinya sejak tahun 2005. Dia juga memesan agar nomor handphone suaminya itu diterakan di batu nisannya. Keinginan untuk menjangkau kepada mereka yang sudah mati ada dalam diri setiap manusia, dan ketika mereka tidak percaya Alkitab, maka mereka mencoba kemungkinan- kemungkinan dan teknik-teknik lain. Ketika pesulap terkenal Harry Houdini meninggal pada tahun 1926, ia berjanji kepada istrinya, Bess, bahwa ia akan mencoba menghubunginya dari alam maut. Setiap tahun istrinya itu melakukan nujum setiap malam Halloween, yaitu malam kematiannya, mencoba untuk menghubungi suaminya yang telah mati. Pada tahun 1936, Bess yang kecewa itu melakukan nujumnya yang terakhir. Puji Tuhan bahwa hidup yang kekal itu memang ada, tetapi bukanlah melalui teknologi atau okultisme, atau iman yang buta. Hidup kekal adalah realita bagi mereka yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. "Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal" (1 Yoh 5:13).

No comments:

Post a Comment