August 23, 2009

DOKTRIN PERTOBATAN PAULUS

Dalam Kisah Para Rasul 26:13-20, Rasul Paulus menceritakan kembali pelayanan yang Kristus telah berikan padanya melalui penyingkapan. Ia telah diutus kepada orang-orang non-Yahudi "untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah," dengan cara menghimbau mereka "bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu" (Kis. 26:18, 20). Perhatikan tiga pelajaran dari ini. Pertama, pertobatan ada pada inti pelayanan Paulus. Tujuannya bukanlah untuk membuat orang sekedar "percaya" Kristus dalam pengertian yang dangkal, bukan hanya untuk membuat mereka mengucapkan "doa orang berdosa," tetapi agar mereka mengalami suatu perubahan yang radikal oleh kuasa Allah. Kedua, kita melihat bahwa pertobatan haruslah berasal dari iman (Kis. 26:18). Pertobatan sendiri tidak dapat menyelamatkan; ia harus ditemani oleh iman. Dalam Kis. 20:21, Paulus menggambarkan keselamatan sebagai "bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus." Ketiga, pertobatan menghasilkan perubahan hidup (Kis. 26:20). Paulus mengkhotbahkan hal yang sama dengan Yohanes Pembaptis dalam hal pertobatan ini (Mat. 3:8). Ada pengkhotabh- pengkhotbah hari ini yang menyebut doktrin pertobatan sebagai pengajaran keselamatan melalui usaha atau keselamatan ketuhanan, tetapi sebenarnya tidak demikian. Bagaimana mungkin salah jika kita mengikuti doktrin pertobatannya Paulus? Mereka yang tidak suka doktrin ini perlu untuk memeriksa iman mereka sendiri dan menukarkan tradisi "doa cepat" mereka yang dibuat oleh manusia dengan Firman Allah yang murni. Pertobatan yang Alkitabiah bukanlah usaha. Ia bukanlah perubahan hidup; ia adalah perubahan pikiran yang dramatis terhadap Allah yang menghasilkan suatu perubahan hidup. Charles Spurgeon dengan bijak berkomentar, "Apakah menurutmu Injil ditinggikan, atau Allah dipermuliakan dengan cara pergi kepada orang-orang dunia dan memberitahu mereka bahwa mereka dapat diselamatkan saat ini juga hanya dengan sekedar menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka, sementara mereka masih terikat kepada berhala-berhala mereka dan hati mereka masih mengasihi dosa? Jika saya melakukan hal demikian, saya memberitahu mereka suatu kebohongan, menyelewengkan Injil, menghina Kristus, dan menjadikan kasih karunia Allah suatu kesempatan berdosa."

No comments:

Post a Comment