August 29, 2009

HAKIM MENOLAK UNTUK MENGIRIM REMAJA PUTRI KRISTEN KEMBALI KE ORANG TUANYA YANG MUSLIM

Berikut ini disadur dari "Teen Christian Convert to Stay in Florida," WorldNetDaily, 21 Agus. 2009: "Seorang hakim di Florida telah memutuskan bahwa perdebatan mengenai seorang Kristen muda yang lari dari orang tua Muslimnya di Ohio, ketika ayahnya katanya mengancam hidupnya, akan terus dilakukan di Florida, dan dia tidak akan segera dikembalikan sebagaimana yang diinginkan orang tuanya. Fathima Rifqa Bary, 17 tahun, seorang murid cemerlang dan anggota cheerleader, dibesarkan dalam sebuah keluarga Muslim di Columbus, Ohio. Dia menjadi seorang Kristen empat tahun lalu karena interaksinya dengan anak-anak lain di sekolah. Tetapi Bary, yang berasal dari Sri Lanka, menumpang ke stasiun bis dan lari dari rumah pada tanggal 19 Juli lalu, karena dia mengatakan bahwa keluarganya akan membunuh dia melalui "pembunuhan kehormatan." [Ayahnya telah memukuli dia habis-habisan banyak kali]. Dalam tradisi Islam, pembunuhan kehormatan adalah membunuh seseorang yang dianggap telah mendatangkan kecemaran atas keluarganya. ....Di daerah Columbus, di mana dia tinggal, 'Ada suatu kelompok yang padat populasi Muslim yang memiliki koneksi dengan Islam radikal dan al-Qaida,' ujar John Stemberg, pengacarayang mewakili remaja tersebut.... Wafa Sultan, seorang psikiatris yang lahir di Siria, aktivis hak asasi manusia dan penulis buku, menulis di di JihadWatch.org bahwa kasus ini 'menggarisbawahi bahaya meresapnya jihad ke dalam dunia Barat. Ini bukan hanya karena bahaya iminen yang dihadapi oleh sang ramaja putri di Amerika sana, jika pengadilan memutuskan untuk mengembalikan dia ke rumah orang tuanya, tetapi juga karena respons media-media mainstream yang sangat lemah terhadap beratnya kasus ini.'.....Dr. Phyllis Chesler, penulis dari 'Are Honor Killings Simply Domestic Violence?' memberitahu Fox News bahwa hidup Bary akan berada dalam bahaya jika dia dipaksa untuk kembali kepada orang tuanya. 'Siapapun yang bertobat dari Islam akan dianggap sebagai pemurtad, dan murtad adalah kesalahan hukuman mati,' dia mengatakan. 'Jika dia dikembalikan kepada keluarganya, jika dia beruntung, mereka akan mengucilkan dia, memukuli dia, mengancam dia, dan jika dia tidak dapat dibujuk untuk kembali ke Islam, mereka akan membunuh dia. Mereka tidak punya pilihan lain.' Chesler melanjutkan, 'Dia melarikan diri dari tirani keluarganya yang kejam dan telah mempermalukan keluarganya lebih lagi melalui pemaparan publik. Anak-anak perempuan dan wanita-wanita Muslim dibunuh karena hal yang lebih kecil lagi.' ..... PBB mentabulasikan sekitar 5000 'pembunuhan kehormatan' setiap tahunnya di sekliling dunia, dan hal ini telah terdokumentasikan bahkan di Amerika Serikat..... salah satu kasus yang lebih terkenal belakangan ini adalah ketika seorang pendiri jaringan TV Muslim dituduh memenggal istrinya."

No comments:

Post a Comment