October 24, 2009

ELIZABETH CLARE PROPHET, PEMIMPIN BIDAT NEW AGE, MENINGGAL

Elizabeth Clare Prophet, seorang pemimpin bidat New Age, meninggal usia 70 pada tanggal 15 Oktober di Bozeman, Montana. Dia mendirikan Gereja Universal and Triumphant pada tahun 1970an. Pertama-tama berlokasi di Pasadena, California, yang adalah tempat subur para bidat, gereja itu lalu pindah pada tahun 1981 ke sebuah lahan peternakan seluas 12000 acre di Montana. Prophet tumbuh besar dalam lingkungan "Christian Science" dan menghadiri banyak gereja sebelum akhirnya memutuskan bahwa dia menemukan kebenaran "dalam diri sendiri." Pada tahun 1962, dia menikahi Mark Prophet, pemimpin dari sebuah bidat dengan nama Summit Lighthouse. Prophet mengajarkan suatu pesan "kerohanian" yang tersinkretisasi dengan berbagai agama. Pada tahun 1980an, Elizabeth Prophet memprediksikan bahwa Uni Soviet akan menyerang Amerika Serikat dengan bom nuklir. Sebagai hasilnya, lahan peternakan tempat Gereja Universal dibanjiri oleh para pengikut yang mencari tempat perlindungan. Mereka menumpuk senjata dan bahan makanan dan mendirikan tempat perlindungan bom yang sangat besar. Semuanya sia-sia, karena dia terbukti adalah seorang nabi palsu. Salah satu bukunya, "The Lost Years of Jesus" (Tahun-tahun Yesus yang Hilang), mengajarkan mitos bahwa Yesus belajar hikmat dari para petapa timur dalam perjalanan 17 tahunnya ke India, Nepal, dan Tibet. Prophet mengklaim menerima pengajarannya dari "para Master yang telah Naik." Dia mengajarkan evolusi jiwa dan reinkarnasi, mengklaim bahwa setelah banyak kehidupan menjalani karma seseorang melalui perbuatan baik dan pengorbanan dan hal-hal seperti itu, jiwa lalu dapat kembali kepada Allah dalam suatu peristiwa yang disebut "kenaikan." Mereka yang telah mencapai level ini adalah para Master yang telah naik, dan termasuk adalah para ilah Hindu Brahma, Vishnu, dan Shiva, termasuk juga Yesus, Maria, dan Budha. Dalam buku kami The New Age Tower of Babel, kami telah mendokumentasikan bagaimana filosofi New Age menyebar dengan cepat, bahkan dalam gereja-gereja.

No comments:

Post a Comment