October 10, 2009

MANUSIA KERA BARU DIUMUMKAN

Para paleoantropologis yang percaya evolusi telah mengumumkan penemuan seekor manusia-kera baru yang mereka sebut Ardipithecus ramidus. Dikatakan berumur 4,4 juta tahun, fosil pertama dari makhluk ini ditemukan 15 tahun lalu di Etiopia. Sebuah kerangka yang tidak lengkap dengan nama panggilan "Ardi" telah dipresentasikan kepada publik oleh para penemunya, di antaranya Tim White yang juga terlibat dalam penemuan "Lucy." Ardi memiliki kepala kera, lengan kera, tangan kera, kaki dan telapak kaki kera, dan tidak ada alasan kuat untuk mengatakan ini bukanlah sejenis kera yang sudah punah, selain karena bias evolusionis para paleoantropologis modern. Setelah menolak Allah dalam Alkitab, mereka telah mencari-cari mata rantai yang terhilang selama 150 tahun. Hal ini terus berlanjut walaupun faktanya semua manusia kera evolusionis telah terbukti sebagai penipuan atau salah identitas (misal Neanderthal man, Java man, Piltdown man, Peking man, Nebraska man). Sama seperti kasus-kasus manusia kera sebelumnya, Ardi memiliki gambarnya sendiri. Dia digambarkan sebagai makhluk yang tegak dengan kepala dan kaki kera, tetapi ciri lainnya mirip seorang wanita yang berbulu. Ini semua adalah mitos. Ardi tidak diragukan lagi pasti sama sekali tidak mirip manusia. Para penemunya mengklaim bahwa ia berjalan tegak, tetapi, seperti juga dalam kasus Lucy, ini diperdebatkan bahkan oleh para ilmuwan evolusionis lainnya. Ian Tattersall, kurator American Museum of National History, mengakui di Radio Publik Nasional bahwa "sebagian orang bahkan mengajukan bahwa tidak ada bukti dia berjalan dengan dua kaki" ("Researchers Unearth A Hominid More Ancient Than Lucy," NPR, Science Friday, 2 Okt. 2009). Saya pernah memperhatikan monyet-monyet rhesus macaque di Kathmandu, Nepal, berjalan tegak untuk jarak yang lumayan, tetapi mereka bukanlah makhluk yang "bipedal" dan juga bukanlah mata rantai yang hilang. Tujuh tahun yang lalu, majalah Science melaporkan bahwa "para skeptis berargumen bahwa fosil-fosil yang dipublikasikan [yaitu Ardi], sedemikian menyerupai simpanse sehingga ia bisa saja merupakan nenek moyang simpanse yang sudah lama hilang, dan bukan garis manusia" (Ann Gibbons, "In Search of the First Hominids," Science, 15 Februari 2002). Majalah Time melaporkan bahwa "melihat bukti-buktinya, paleoantropologis yang berbeda memiliki penafsiran yang berbeda mengenai bagaimana Ardi bergerak dan apa yang dia ungkapkan mengenai nenek moyang bersama terakhir antara manusia dan simpanse" (Michael Lemonick dan Andrea Dorfman, "Excavating Ardi: A New Piece for the Puzzle of Human Evolution," Time, 1 Okt. 2009). Penting untuk mengerti bahwa tulang panggul Ardi "ditemukan dalam kondisi hancur hampir berkeping-keping dan memerlukan rekonstruksi digital yang ekstensif" (Time, 1 Okt. 2009). Kita diingatkan akan rekonstruksi penuh keberanian atas panggulnya Lucy yang sedemikian rupa sehingga cocok dengan hipotesis para penemunya bahwa ia bipedal (berjalan atas dua kaki). Editor: Ketika mendengar bahwa "para ilmuwan telah menemukan fosil ini atau fosil itu," orang Kristen harus kritis. Para "ilmuwan" ini kebanyakan memiliki mind-setting evolusionis, dan menafsirkan semua hal dari sudut pandang evolusionis. Mereka juga sering memiliki motivasi untuk melebih-lebihkan penemuan mereka untuk mendapatkan reputasi. Selain itu, jarang sekali ada fosil yang lengkap ditemukan, biasanya fosil ditemukan dalam bentuk bagian-bagian kecil saja. Sisanya direkonstruksi ulang, dan dalam rekonstruksi ini bisa terjadi manipulasi.

No comments:

Post a Comment