October 10, 2009

KOMPLEKSITAS YANG TAK DAPAT DISEDERHANAKAN (IRREDUCIBLE COMPLEXITY) ADA DI MANA-MANA

Konsep "irreducible complexity" (kompleksitas yang tak dapat disederhanakan, disingkat IC) adalah sebuah argumen untuk mendukung "intelligent design" yang diciptakan oleh Dr. Michael Behe. Dalam buku The Black Box: The Biochemical Challenge to Evolution, ia mendefinisikan IC sebagai "sebuah sistem tunggal yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berinteraksi dan berkontribusi pada fungsi dasar, di mana jika salah satu saja dari bagian-bagian ini dihilangkan, maka sistemnya secara efektif akan berhenti bekerja." Antara lain, Behe menggunakan contoh flagellum, sebuah motor molekuler mikroskopik dengan sumber tenaga protonnya sendiri, poros mesinnya, baling-balingnya, dll., yang dapat beroperasi pada kecepatan 17000 rpm dan dapat berbalik arah. [Editor: Dan jika satu saja dari bagian-bagian flagellum ini tidak berfungsi, maka keseluruhannya tidak dapat berfungsi. Ini menggugurkan teori evolusi bahwa berbagai bagian tubuh kita berevolusi masing-masing, lalu pada akhirnya menyatu menghasilkan organ yang hebat.] Faktanya adalah kehidupan ini penuh dengan irreducible complexity. Hadiah Nobel Kedokteran tahun ini diberikan kepada ilmuwan-ilmuwan yang menemukan telomerase, yang melindungi ujung dari unit-unit DNA. Dr. Elizabeth Blackburn, salah satu penerima Hadiah Nobel, mengatakan, "Tanpa telomerase kita tidak akan ada di sini – ia vital bagi kehidupan" (The Wall Street Journal, 6 Okt. 2009, hal. 14). Segala sesuatu mengenai DNA bersifat kompleks tak dapat disederhanakan, dan fenomena interkonektivitas dan simbiosis sangat jelas di seluruh alam ciptaan. Daftarnya sungguh tidak berakhir, mulai dari sel yang dapat membelah diri sendiri hingga pergerakan tata surya yang tepat seperti jam. Tidak terhitung banyaknya hal yang saling bertautan yang membuat kehidupan bisa ada di bumi: air, atmosfir, jarak bumi dari matahari, gravitasi, siklus air, siklus karbon, dll. Semua hal ini bekerja sama dalam suatu contoh raksasa akan irreducible complexity, dan semuanya menunjuk kepada seorang Pencipta yang Mahakuasa. Alkitab berkata, "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih" (Roma 1:20). Alasan mengapa sebagian orang tidak dapat "melihat dengan jelas" hal-hal ini adalah karena kebutaan rohani, dan tidak ada kondisi lain yang lebih mengerikan dalam eksistensi manusia.

No comments:

Post a Comment